TABEL PENGAMATAN
Reaksi-Reaksi
Pembahasan secara Teori:
Iodin adalah halogen yang paling reaktif (halogen lainnya adalah flour, klor, dan brom). Iodin ini mudah larut dalam etanol atau eter menghasilkan larutan berwarna coklat, atau dalam kloroform atau benzena sebagai larutan ungu. Ia sedikit larut dalam air (0, 33 g/I, 1.2mM, at 25C) menghasilkan larutan berwarna coklat kekuningan.Â
Kelarutan unsur yodium meningkat dengan adanya ion iodida, seperti kalium iodida, dimana yodium bereaksi membentuk ion tri iodida. Larutan yodium dalam air tidak stabil dan tergantung pada kondisi, mungkin ada banyak spesies berbeda. Dari jumlah tersebut, diyakini bahwa molekul yodium memiliki potensi anti mikroba tertinggi. Stabilitas dipengaruhi oleh pH dan aktivitas berkurang dengan meningkatnya alkalinitas dan waktu penyimpanan. (Cooper, 2019).
Secara praktikum:
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan hasilnya yaitu iodin tidak larut dalam pelarut air, kalium iodida, etanol, kloroform, diklorimetana. saat kalium iodida, ditambahkan diklorimetana, dan amilum akan menghasilkan 2 fasa, fasa atas berwarna ungu kecoklatan dan fasa bawah berwarna ungu pekat.Â
Kalium iodida, ditambahkan kloroform, dan amilum akan menghasilkan 2 fasa, fasa atas
berwarna hitam dan fasa bawah warna ungu serta terdapat cincin warna coklat. pada uji reaktivitas tabung 1 tidak membentuk endapan dan tabung 2 akan membentuk endapan perak.
HUBUNGAN TEORI DENGAN PRAKTIKUM
Pada uji kelarutan ktistal iodin tabung 1 dan 3 sudah sesuai dengan teori sedangkan tabung 2,4,5, tidak sesuai teori, hal ini dikarenakan kesalahan praktikan, lodin merupakan senyawa non polar maka akan larut dalam senyawa non polar, pada tabung 6,7 di dapat hasilnya sesuai teori dimana akan membentuk 2 fasa sedangkan tabung 8 tidak membentuk 2 fasa maka tidak sesuai dengan teorinya. Pada praktikum selanjutnya tabung 1 tidak sesuai teori karena tidak membentuk endapan sedangkan pada tabung 2 menghasilkan adanya endapan berwarna perak yang artinya bahwa hal ini sudah sesuai teorinya