Karakteristik unsur iodin dan senyawanya
Tujuan :
1.Mengetahui perubahan yang terjadi padap ercobaan uji kelarutan iodin
2.Mengetahui berapa tetes kalium iodida yang digunakan untuk uji reaktivitas ion iodida pada pembentukan senyawa kompleks
TINJAUAN TEORITIS
Iodin (I) adalah elemen kimia yang memiliki nomor atom 53 dalam tabel periodik. Iodin adalah non-logam dan termasuk dalam kelompok halogen bersama dengan fluor, klorin, brom, dan astatin. Iodin sangat penting bagi kesehatan manusia, terutama untuk fungsi kelenjar tiroid. Iodin biasanya ditemukan dalam bentuk padat pada suhu kamar, dengan warna ungu tua atau hitam metalik.Titik lebur 113,7C,Titik didih 184,3C
Iodin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol dan beberapa pelarut organik seperti kloroform dan etanol.
Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tetapi tidak sereaktif halogen lainnya yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Senyawa iod sangat penting dalam kimia organic dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar kalium iodide juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod. Oleh sebab itu dalam penentuan kadar iodide dengan menggunakan metode spektrofotometri digunakan persulfat sebagai bahan oksidator, karena persulfate termasuk dalam bahan pengoksidasi kuat dan tidak berwarna sehingga tidak menganggu pembentukan kompleks Iod -- amilum dalam hal itu (Nisa dkk ., 2021).
Alat dan Bahan:
Prosedur Kerja:
1. Uji Kelarutan Kristal 12
* Disiapkan 5 buah tabung reaksi, lalu masukkan setiap tabung 1buah kristal 12
* Ditambahkan masing-masing 3 ml H2O ke tabung reaksi 1, KI ke tabung reaksi 2, Etanol ke tabung reaksi 3, CHCl3 ke tabung reaksi4, CH2Cl2 ke tabung reaksi5
* Dikocok setiap tabung reaksi dengan kuat dan diamati.
Disiapkan kembali 3 tabung reaksi kosong lalu dimasukkan kedalam setiap tabung reaksi 1 mL larutan KI3
* Ditambahkan masing-masing 3 mL CH2Cl2 ke tabung reaksi 1 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat. CHCl3 ke tabung reaksi 2 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat.H2O ke tabung reaksi 3 disertai beberapa tetes amilum, lagi dikocok kuat.
HASIL PENGAMATAN:
tabung 1: coklat muda, tidak larut
tabung 2: coklat pekat, tidak larut
tabung 3: coklat kehitaman, tidak larut
tabung 4: ungu pekat, tidak larut
tabung 5: ungu pekat, tidak larut
tabung 6: terbentuk 2 fasa, fasa atas warna ungu kecoklatan dan fasa bawah warna ungu pekat.
tabung 7: terbentuk 2 fasa, fasa atas warna hitam dan fasa bawah warna ungu
tabung 8: menjadi warna coklat
2. Uji Reaktivitas Ion Ioda Pada Pembentukan Senyawa Kompleks
* Disiapkan 2 buah tabung reaksi
* Dimasukkan 2 mL larutan Fe(NO3)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi 1
* Dimasukkan 2 mL larutanCe(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi 2
* Ditambahkan tetes demi tetes larutan KI 1 M ke dalam tabung reaksi 1 hingga membentuk endapan, lalu catat berapa mL larutanKI yang diperlukan.
Diulangi langkah kerjake-4 terhadap larutan Cu(NO3)2 pada tabung reaksi 2
HASIL PENGAMATAN:
tabung 1: tidak terbentuk endapan
tabung 2: terbentuk endapan berwarna perak, lalu di tambahkan 10 mL KI dan endapan tidak hilang
TABEL PENGAMATAN
Reaksi-Reaksi
Pembahasan secara Teori:
Iodin adalah halogen yang paling reaktif (halogen lainnya adalah flour, klor, dan brom). Iodin ini mudah larut dalam etanol atau eter menghasilkan larutan berwarna coklat, atau dalam kloroform atau benzena sebagai larutan ungu. Ia sedikit larut dalam air (0, 33 g/I, 1.2mM, at 25C) menghasilkan larutan berwarna coklat kekuningan.Â
Kelarutan unsur yodium meningkat dengan adanya ion iodida, seperti kalium iodida, dimana yodium bereaksi membentuk ion tri iodida. Larutan yodium dalam air tidak stabil dan tergantung pada kondisi, mungkin ada banyak spesies berbeda. Dari jumlah tersebut, diyakini bahwa molekul yodium memiliki potensi anti mikroba tertinggi. Stabilitas dipengaruhi oleh pH dan aktivitas berkurang dengan meningkatnya alkalinitas dan waktu penyimpanan. (Cooper, 2019).
Secara praktikum:
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan hasilnya yaitu iodin tidak larut dalam pelarut air, kalium iodida, etanol, kloroform, diklorimetana. saat kalium iodida, ditambahkan diklorimetana, dan amilum akan menghasilkan 2 fasa, fasa atas berwarna ungu kecoklatan dan fasa bawah berwarna ungu pekat.Â
Kalium iodida, ditambahkan kloroform, dan amilum akan menghasilkan 2 fasa, fasa atas
berwarna hitam dan fasa bawah warna ungu serta terdapat cincin warna coklat. pada uji reaktivitas tabung 1 tidak membentuk endapan dan tabung 2 akan membentuk endapan perak.
HUBUNGAN TEORI DENGAN PRAKTIKUM
Pada uji kelarutan ktistal iodin tabung 1 dan 3 sudah sesuai dengan teori sedangkan tabung 2,4,5, tidak sesuai teori, hal ini dikarenakan kesalahan praktikan, lodin merupakan senyawa non polar maka akan larut dalam senyawa non polar, pada tabung 6,7 di dapat hasilnya sesuai teori dimana akan membentuk 2 fasa sedangkan tabung 8 tidak membentuk 2 fasa maka tidak sesuai dengan teorinya. Pada praktikum selanjutnya tabung 1 tidak sesuai teori karena tidak membentuk endapan sedangkan pada tabung 2 menghasilkan adanya endapan berwarna perak yang artinya bahwa hal ini sudah sesuai teorinya
1.Perubahan warnanya pada tabung 1 sampai tabung 5 berturut-turut adalah warna coklat muda, coklat pekat, coklat kehitaman, ungu pekat dan ungu pekat serta iodin tidak larut dalam pelarut air, kalium iodida, etanol, kloroform, diklorimetana
2.Jumlah tetes KI pada larutan adalah Besi (III) nitrat 40 tetes dan pada Tembaga (II) nitrat adalah 40 tetes
DAFTAR PUSTAKA
Nisa,A,Z.,Sulistyarti,H dan Atikah.(2021). Penentuan Kadar Iodida Secara Spektofotometri Berdasarkan Pembentukan Kompleks Iod-Amilum Menggunakan Oksidator Persulfat.Kimia Student Journal,1(1),85-86
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI