Mohon tunggu...
Sri Astuti Handayani
Sri Astuti Handayani Mohon Tunggu... Bidan - Bidan, Mahasiswa Magister Kebidanan

Bidan, Mahasiswa Magister Kebidanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Tradisi, Stop Pernikahan Anak untuk Selamatkan Generasi!

23 Juni 2024   07:41 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:30 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Perlunya Pembinaan dan Pendampingan

Di sinilah pentingnya peran pemerintah dan lembaga non-pemerintah dalam memberikan pembinaan dan pendampingan bagi keluarga yang berpotensi atau sudah melakukan pernikahan anak. Edukasi mengenai dampak negatif pernikahan anak harus diperluas dan diintensifkan. Program-program yang mengedepankan pemberdayaan ekonomi keluarga juga harus diperbanyak, sehingga mereka tidak lagi melihat pernikahan anak sebagai solusi untuk masalah finansial.

 Pembinaan dan pendampingan juga harus menyasar anak-anak yang telah terlanjur menikah. Mereka membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan, pelatihan keterampilan, serta akses ke layanan kesehatan dan dukungan psikologis. Hal ini penting agar mereka dapat membangun masa depan yang lebih baik meskipun telah mengalami pernikahan anak.

 Mahasiswa S2 Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta bersama dosen pembimbing Prof. Dr. Mufdlilah., M.Sc dan Dr. Rochana Ruliyandari, S.E., M.Kes merasa perlu bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat di wilayah binaan PWA DIY Kota Yogyakarta untuk melakukan pembinaan dan pendampingan pada anak-anak untuk memutus rantai pernikahan anak.

 Pernikahan anak adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan holistik untuk mengatasinya. Pembinaan dan pendampingan bagi pelaku pernikahan anak dan keluarganya adalah langkah penting yang harus terus ditingkatkan. Namun, yang lebih penting adalah perubahan paradigma di masyarakat kita tentang pernikahan anak.

 Mari kita bersama-sama mengakhiri praktik pernikahan anak. Dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak kita untuk menikmati masa kanak-kanak mereka, mengejar pendidikan, dan meraih impian mereka, kita membangun fondasi yang kuat untuk bangsa yang lebih baik dan lebih maju. Masa depan yang cerah ada di tangan kita, dan tindakan kita hari ini akan menentukan jalan yang kita tempuh ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun