Mohon tunggu...
Sri Ayuningsih
Sri Ayuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa D3 -

Mahasiswa aktif di Akademi Televisi Indonesia Instagram : @ayuchoi22

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Contoh Teks Eksplanasi Perpaduan dengan Teks Narasi Fiksi (Fanatik)

19 April 2018   17:02 Diperbarui: 19 April 2018   17:48 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari senin memang selalu menjadi hari yang menyebalkan bagi Ronald, mengapa bisa demikian? Coba saja kalian berfikir jika kemarin kalian masih bersantai menonton DVD atau mendengarkan musik atau tidur sepanjang hari di tempat tidur untuk menikmati liburan dari mulai matahari terbit sampai larut malam.

Kemudian pagi harinya yang terasa sangat dingin kalian disuruh bangun pagi-pagi untuk pergi ke sekolah lebih pagi dari hari biasanya karena kalian akan melaksanakan upacara bendera di tengah lapangan yang becek. Apa yang akan kalian lakukan? 

Pasti kalian akan menganggap hari ini menyebalkan bukan? Begitulah bagi Ronald yang bersekolah di sekolah yang notabennya sangat menjujung tinggi upacara di hari senin, maka jangan biarkan Ronald mendapatkan alasan yang cukup logis untuk membuat ibunya percaya bahwa hari senin Ronald tidak bisa masuk sekolah, oleh seban itu beruntunglah kalian anak-anak yang bersekolah di sekolah yang tidak terlalu memikirkan yang namanya upacara di hari senin.

Oke, Ronald tahu dia bukan orang baik karna sangat tidak menunjukan rasa nasionalisnya sebagai generasi muda, tapi apakah tadi penulis sudah menyebutkan bahwa lapangannya becek? 

Bukan becek yang biasa tapi ini memang benar-benar dan sangat-sangat becek untuk ukuran tanah berair yang tercampur dengan lumpur dan lumut yang membuat sepatu kalian yang sudah dibersihkan pada hari minggu akan langsung kotor seketika itu juga. 

Maksudnya Ronald adalah setidaknya sekolahnya sekali atau dua kali libur mengadakan upacara pada hari senin ketika situasinya tidak mendukung, seperti hari ini yang memang tanahnya sangat becek dikarenakan hujan yang terus menerus mengguyur desanya sudah hampir dua minggu lebih.

Bukannya Ronald tidak berharap agar upacara di Hari Senin itu dihilangkan, namun Ronald cukup tahu diri kalau harapannya sangat tidak mungkin terjadi. Sekarang kita kembali ke Ronald yang sedang berlari menembus hujan menuju rumahnya. 

Bukannya melindungi buku-bukunya agar tidak basah terkena air hujan, Ronald malah menggunakan buku paket matematika yang tebalnya hampir mencapai 600 halaman lebih untuk melindungi kepalanya dari guyuran air hujan. Tuh kan Ronald emang bener-bener aneh, jangan tiru deh kelakuannya Ronald.

Jam menunjukan hampir jam 5 sore ketika Ronald sampai di depan rumahnya, jadi ceritanya tadi Ronald mampir dulu ke warnet, biasa anak lelaki katanya mau main game online dulu. sebelum Ronald membuka pintu depan untuk masuk ke dalam rumah, ibunya sudah mendahului Ronald membuka pintu sambil melotot.

***

"Gempa Bumi" Ronald mengetikan dua kata itu di penelusuran Googlenya. Tak lama kemudian banyak artikel yang muncul mengenai dua kata yang diketikkan Ronald tersebut. Namun Ronald malah memilih artikel sekaligus video yang memuat terjadinya dua kata yang Ronald ketikan. 

Ronald mengklik link artikel pada baris kesembilan, hatinya tersenyum bahwa yang ia klik adalah baris kesembilan, bukan baris kelima apalagi ketiga, kenapa demikian? Barangkali kalian nggak percaya kalo Ronald benar-benar fanatik dengan angka sembilan. 

Saking fanatiknya dia selalu menghubungkan apa yang ia lakukan dengan angka tersebut, seperti sekarang, ketika ia mengklik baris kesembilan di hati kecilnya mengatakan bahwa ia memang berjodoh dengan angka tersebut. Sangat konyol dan kekanak-kanakan memang, yah itulah Ronald.

Tangan Ronald menggapai cangkir di sebelah laptopnya, kemudian menghisap cairan cokelat yang menguarkan wangi yang mengundang hidung untuk segera meminumnya sambil sesekali meniupi asap yang mengepul dari cokelat panasnya. Seketika perutnya terasa hangat, cairan cokelat yang mengalir dari mulutnya untuk sampai ke perut membuat tubuhnya yang tadi merinding karena dingin seketika menjadi hangat. 

Di luar masih hujan deras, makannya sinyal modem Ronald jadi lemot. Ada yang bilang, jika menggunakan internet pada saat sedang hujan sinyalnya memang agak susah, karena terombang-ambing kesana kemari, dan Ronald percaya itu, padahal jika dipikir lagi mana ada hujan yang menerbangkan sinyal internet? Ronald aneh kan? Penulis cuma bisa geleng-geleng lihat kelakuan Ronald yang absurd.

Kuota modem Ronald ternyata limit yang menyebabkan koneksi internet Ronald amat sangat lemot, tapi Ronald nggak percaya, ia masih percaya dengan teori aneh yang mengatakan bahwa hujanlah yang menerbangkan sinyal internet. 

Orang aneh macam apa yang mencetuskan teori seperti itu, jelas-jelas ada kata menerbangkan, sebuah kata kerja yang dengan jelas hanya bisa dilakukan oleh sebuah karunia Tuhan. Siapa lagi kalo bukan angin. 

Yah anginlah yang bisa menerbangkan sinyal internet. Jadi jika terjadi hujan disertai angin yang kencang atau gejala alam lain yang berhubungan dengan angin itulah yang dapat menerbangkan sinyal internet yang kemudian akan membuat sinyal tersebut lama bekerja atau biasa disebut lemot. Tapi Ronald masih keukeuh sama pendirian anehnya. 

Kalo kalian mau hujan-hujanan, silahkan merasakan sendiri bahwa hujan yang sekarang terjadi di desa Ronald itu sama sekali tidak disertai dengan angin kencang. Sekarang penulis cuma bisa cengengesan liat jalan pikiran Ronald yang abnormal.

Ronald kembali menghirup cokelat panasnya, penulis baru sadar dan baru liat kalo cangkir yang Ronald pegang itu bergambar angka sembilan tiga kali dibagian depan dan angka sembilan koma delapan dibagian belakang. Kalo ditulis pake angka itu kaya gini 999 sama 9,8. 

Penulis langsung merinding liat tiga digit angka itu. Itu adalah angka lambang kegelapan (punyanya iblis atau biasa disebut angka iblis), masa sih Ronald nggak tahu? Apa Ronald terlalu buta dengan kefanatikkannya mengenai angka sembilan yang dia anggap angka keberuntungan. 

Yah, Ronald menganggap bahwa angka sembilan telah membawa keberuntungan di hidupnya karena berkat angka 9,8 yang ia dapatkan pada saat ujian tertulis masuk universitas yang sangat ia impikan. Ia bisa lolos dan sekarang ia bisa melanjutkan pendidikannya di sana. Padahal anak kecil juga sudah pasti tahu kalo yang dapat nilai sembilan ya pasti bakalan lolos. 

Tuh kan Ronald makin absurd ajah deh. Apa sih yang bisa menyadarkan Ronald bahwa angka sembilan apalagi angka sembilan koma delapan tidak sesempurna yang ia pikirkan. Angka itu pasti ada kelemahannya.

Ronald kembali membuka situs internetnya setelah sesaat tadi ia mengedit fotonya dengan animasi angka sembilan yang sedang duduk dipangkuannya. Dih, ngalay banget kan? Niatnya Ronald tuh foto mau dijadiin foto profil di facebook sama instagramnya. Sekarang penulis bener-bener pengen ngacak-ngacak rambut Ronald dan bilang,

"Angka sembilan nggak sesempurnaaaaa ituuuuu tauuuu!"

Tapi penulis tahan karena sekarang Ronald sedang fokus sama video yang udah jalan di laptopnya. Ternyata Ronald dari tadi tuh nyari inspirasi buat cerpen kesembilannya yang delapan diantaranya udah dipublikasikan di dokumen laptopnya. Jangan ketawa deh, nanti Ronald ngamuk kalo tahu kalian ngetawain hobi Ronald yang doyan banget buat cerpen tapi Cuma jadi koleksi simpanan di dokumen laptopnya.

Ronald memekik kaget ketika dari laptopnya terdengar suara yang memang sangat mengagetkan, kemudian tatapannya kembali serius menonton video yang masih jalan di laptopnya, bahkan matanya sampai melotot deh saking seriusnya. 

Penulis jadi penasaran, jadi penulis ikut nimbrung nonton deh. Oh.. ternyata Ronald lagi nonton video gempa bumi di  Aceh, peristiwa yang sampai sekarang masih ngehits banget di Indonesia karena jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan akibat gempa tersebut sangat besar. 

Tapi penulis jadi heran, kok Ronald baru nonton yah? Dari planet manakah dia? Kenapa hari gini masih nontonin video kejadian yang udah bertahun-tahun itu? Dasar Ronald aneh.

Tangan Ronald menggerakan mouse yang dari tadi ia pegang di tangan kanannya setelah video yang tadi jalan berhenti. Matanya mulai berkaca-kaca, sambil mengerjap-ngerjapkan matanya yang terasa panas, Ronald membaca isi artikel dengan serius.

15723878-303-5ad86eadcaf7db7ddb1525c4.jpg
15723878-303-5ad86eadcaf7db7ddb1525c4.jpg
Gempa bumi digolongkan menjadi dua berdasarkan penyebab terjadinya yaitu, Gempa Bumi Tektonik dan Gempa Bumi Vulkanik. Gempa Bumi Tektonik disebabkan karena adanya pergeseran lapisan kerak bumi yang berada di dasar laut, sedangkan Gempa Bumi Vulkanik disebabkan karena adanya letusan gunung merapi. Oleh sebab itu, Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

Gempa bumi biasanya berupa getaran atau guncangan karena adanya pergeseran lapisan kerak bumi yang berada di dasar laut ataupun karena meletusnya gunung merapi, pengukuran besarnya getaran atau guncangan gempa bumi menggunakan alat yaitu seismograf dengan satuan yang disebut Skala Richter.

Gempa tektonik tejadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori Tektonik Plate berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan.

Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan  satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.

gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.

Gempa bumi yang paling dahsyat dengan skala yang paling besar di indonesia adalah peristiwa gempa bumi sekaligus tsunami yang terjadi di daerah aceh dengan besar getaran atau guncangan mencapai 9,8 skala richter.

Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.

Ronald menajamkan penglihatannya dengan angka sembilan koma delapan yang sekarang terpampang dilayar laptopnya. Angka yang ia kagumi, angka yang ia anggap sempurna, nilai terbesar setelah angka seratus, angka keberuntungannya, angka yang sangat ia junjung tinggi itu ternyata dapat menyebabkan banyak hilangnya nyawa. 

Tanpa ia sadari ternayata sedari tadi ia menahan napas yang membuat wajah putihnya agak memerah. Tangannya meremas mouse dengan resah. Hatinya kecewa mengetahui kenyataan bahwa angka besar itu jika dikombinasikan dengan bencana akan menyebabkan bencana tersebut menjadi bencana terbesar dan banyak menyebabkan kerugian, salah satunya adalah hilangnya nyawa! Ronald menggeleg-gelengkan kepalanya, antara sadar dan tidak sadar hatinya mulai bimbang. Angkanya, angka kesukaannya memiliki kelemahan. 

Penulis menghela nafas panjang melihat Ronald yang memandangi cangkir cokelatnya dengan nanar. Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, karena ketika kita kecewa, pastilah akan kecewa berkali-kali lipat dan berlebihan juga. 

Penulis sudah tahu pasti Ronald akan merasakannya. Walaupun ikut sedih, namun penulis bersyukur Ronald sudah sadar bahwa angkanya tidak sesempurna yang ia pikirkan. Dan akhir dari semua cerita ini, seperti biasa selalu dan akan berakhir dengan semua perkiraan dan keinginan si penulis.

FIN...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun