Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Horor

[Horor] Hidangan Malam Tahun Baru

1 Januari 2025   00:18 Diperbarui: 1 Januari 2025   00:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa maksudmu kita sekeluarga terkena sihir? Kamu terlalu berlebihan, tampaknya ini hanya alergi saja," Pak Mane membantah argumen istrinya.

"Kalau alergi karena makan ikan, mengapa Tiro dan Deng Komba tidak terkena penyakit seperti kita? Uang yang kamu bawa juga telah berubah menjadi daun kering. Apakah bukti ini belum cukup untukmu? Sejak awal aku sudah curiga melihat ikan monster itu."

"Tapi Bu, aku kan tidak tahu ikan itu berbahaya untuk kita makan."

"Hatiku berkata, ikan itu adalah jelmaan jin jahat. Saat jariku berdarah, semua lelehan darahnya terserap masuk ke dalam daging ikan. Setelah itu aku merasakan sesuatu yang sangat menakutkan karena hidungku mencium aroma tanah basah mirip seperti tanah kuburan. Ayolah Pak, katakan padaku. Apa yang telah kamu lakukan selama dinas di luar kota?"

"Aku tidak melakukan apapun Bu," Pak Mane kembali membantah tuduhan istrinya.

"Coba ingat kembali Pak, barangkali ada tindakanmu yang menyakiti hati orang lain selama kamu menjalankan tugasmu."

Pak Mane merenung sambil mencengkeram sandaran kursi.

"Aku ingat sekarang, beberapa hari sebelum pulang, aku pernah memarahi seorang bocah aneh yang masuk ke dalam pekarangan kamp. Anak itu bertubuh pendek dengan raut wajah menua, mirip manusia kate. Tubuhnya hitam, bajunya compang camping. Dia mengorek tanah dan membuat lumpur untuk di oles ke dinding bilik. Aku memarahinya dan mengusir dia keluar dari situ sebelum merusak alat lainnya."

"Astagafirullah Pak, seharusnya kamu melarangnya secara baik-baik. Apakah kamu mengenal orang itu, jangan sampai dia menyimpan sakit hati kepada kita" Bu Mane menangis sesenggukan mendengar cerita suaminya.

"Entahlah Bu, aku baru melihat orang seperti itu penampilannya," Pak Mane mengusap rambutnya dan melihat ke plafon. Bu Mane mendengus kesal. Dia berdiri dan masuk ke kamarnya untuk berpakaian. Sepuluh menit kemudian, Bu Mane telah siap bepergian, wajahnya ditutupi phasmina warna gelap.

"Kamu mau ke mana Bu?" Pak Mane bertanya penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun