"Bapak... mengapa wajahku seperti ini?" Bu Mane terpekik ngeri melihat pantulan di cermin. Wajahnya dipenuhi bisul bernanah warna merah. Perempuan itu menjadi sangat panik dan berlari ke ruang tamu menjumpai suaminya. Dilihatnya Pak Mane sedang duduk membelakang. Tiba-tiba sang suami berbalik dan Bu Mane terlompat ke belakang saat melihatnya.
"Ya Tuhan, kenapa wajahmu Pak? Ihhh banyak sekali bisul yang menjijikkan," Bu Mane berteriak ketakutan melihat wajah suaminya dipenuhi bisul seperti dirinya. Dari sudut kamar terdengar isak tangis anak-anak.
"Ibu... kenapa wajah kami seperti ini?" si kembar Sumi dan Lila muncul dari balik gorden dan berlari memeluk ibunya. Wajah kedua anak perempuan itu dipenuhi bisul menjijikkan.
"Apa yang menimpa keluarga kita saat ini Pak?" Bu Mane berteriak ketakutan. Dipenuhi rasa penasaran, perempuan itu berlari menuju ke jendela dan mengintip dari balik gorden.
"Apa yang kamu lakukan Bu?"
"Aku ingin menahu apakah tetangga kita wajahnya bisul seperti yang kita alami saat ini. Mereka ikut makan bersama tadi malam kan?" Bu Mane memperhatikan kegiatan tetangganya dari balik jendela. Perempuan itu melihat Deng Komba dan Tiro tetangganya yang semalam ikut makan bersama. Dia sangat terkejut melihat wajah mereka tetap bersih dan tidak mengalami kejadian aneh seperti yang dialami keluarga Pak Mane.
"Mengapa wajahku jadi begini Pak?" istri Pak Mane kembali berteriak histeris melihat wajahnya dipenuhi bisul bernanah dan berbau amis. Wajah Sumi, Lila dan suaminya juga menjadi buruk rupa serupa dengannya.
"Aku juga bingung Bu, kenapa kita menjadi seperti ini," suara Pak Mane gemetar melihat wajahnya sangat menyeramkan di cermin.
"Jangan-jangan ini ada hubungannya dengan ikan monster yang kamu bawa. Memangnya kamu beli dimana ikan itu?" Bu Mane mengguncang lengan suaminya. Pak Mane terdiam, keningnya berkerut mencoba mengingat sesuatu.
"Aku membeli ikan itu dari seorang nenek misterius yang tiba-tiba muncul dekat kamp tempatku menginap. Katanya dia menahu aku suka makan ikan bakar sehingga menawarkan ikan yang katanya sangat lezat untuk dimakan. Nenek itu juga memberikan hadiah segepok uang untukku," Pak Mane beranjak ke dalam kamar. Dia mengambil uang dari saku celananya. Pak Mane terpekik sangat kaget, uangnya telah berubah menjadi setumpuk daun kering yang berhamburan di atas lantai. Bu Mane terpekik dan jatuh terduduk di lantai.
"Tampaknya kita terkena sihir jahat berasal dari ikan yang kamu bawa kemarin," desis Bu Mane. Pak Mane menganga mendengarnya.