"This is a magic," Wolfram menjawab sambil tersenyum.
"Mari kita makan di sana," Wolfram melangkah masuk ke dalam pondok yang berada di tepi padang rumput. Lelaki tua itu mengambil tempat duduk di sebuah meja yang penuh dengan aneka hidangan lezat. Mata Himeko berbinar melihat makanan menggugah selera. Perutnya seketika merasa keroncongan. Sebelumnya dia hanya makan beberapa potong talas rebus dan dendeng rusa goreng sebagai lauknya makan siang.
"Silahkan dimakan hidangan ini untuk memulihkan tenagamu," penuh keramahan Wolfram menyodorkan sebuah piring dan Himeko memilih hidangan yang disukainya.
*******
      Setelah menyantap hidangan  nikmat, Wolfram segera membuat secangkir lemon tea untuk Himeko. Gadis itu mengucapkan terima kasih.
"Begini Nona, tugasmu adalah mengirimkan Zarek Nocturne ke alam baka."
"Kamu jangan bercanda Wolfram, kekuatan Zarek Nocturne sangat dahsyat. Aku hanya perempuan lemah, tidak punya kemampuan untuk melawannya."
"Kamu telah menjadi pilihan untuk melawan angkara murka yang menimpa negeri Amarta."
"Kamu yakin aku dapat mengalahkan Zarek Nocturne?"
Wolfram mengangguk bijak dan mengelus janggut panjangnya.
"Di dalam ramalan masa depan negeri kami, kejahatan seorang Zarek Nocturne hanya dapat ditaklukkan oleh seorang gadis suci bernama Himeko Wooden, berasal dari kota Luminastra. Dia adalah titisan Dewi Bulan. Kamu paham sekarang maksudku?"