Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggali Potensi Keanekaragaman Pangan Melalui Kearifan Lokal

29 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:10 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi pertanaman yang berbeda di setiap daerah menyebabkan perbedaan jenis tanaman yang dibudidayakan, contohnya pertanaman padi sawah dibandingkan dengan pohon sagu di kawasan timur Indonesia.

Perlu diingat bahwa keanekaragaman pangan di bumi Nusantara bukan hanya tentang variasi makanan, tetapi juga mencerminkan identitas budaya.

Setiap daerah memiliki makanan khas dan menjadi bagian penting dari warisan budaya. 

Contohnya adalah masakan kapurung terbuat dari bola sagu dicampur ikan dan sayuran, banyak disajikan di daerah Luwu dan Palopo di Sulawesi Selatan. 

Sekilas bola sagu kapurung mirip dengan papeda berasal dari Maluku dan Papua.

Sebagai gambaran nyata, sejak lama masyarakat nelayan yang hidup di pesisir Sulawesi Selatan juga memanfaatkan ikan, cumi-cumi, kerang, telur ikan dan aneka boga bahari lainnya sebagai sumber income dan nutrisi untuk keluarga. 

Hal yang sama dijumpai di Maluku saat anda menikmati papeda dengan masakan ikan kuah kuning yang bahannya berasal dari produk bahari. 

Kondisi ini menunjukkan secara nyata kemampuan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan dan mengolah sumber daya tersedia di daerah dengan kemampuannya masing-masing. 

Mengembangkan keanekaragaman pangan tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dengan menciptakan lebih banyak pilihan sumber makanan penuh nutrisi yang dapat dikonsumsi masyarakat.

Kita semua sepakat bahwa asupan penuh nutrisi sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak yang menjadi calon generasi emas negara Indonesia.

Namun demikian, ketahanan dan keanekaragaman pangan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun