Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggali Potensi Keanekaragaman Pangan Melalui Kearifan Lokal

29 Oktober 2024   05:56 Diperbarui: 29 Oktober 2024   09:10 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara kepulauan beriklim tropis di Asia Tenggara yang memiliki sumber daya alam dan keanekaragaman hayati berpotensi luar biasa dalam mengembangkan keanekaragaman pangan.

Timbulnya masalah rawan pangan karena perubahan iklim, laju urbanisasi, dan pergeseran pola konsumsi masyarakat memerlukan pendekatan secara inovatif dan berkelanjutan.

Salah satu kunci mencapai ketahanan pangan secara berkesinambungan terletak pada integrasi nilai budaya dan kearifan lokal yang telah ada sebelumnya. 

Kearifan lokal bercocok tanam dapat menjadi pendorong dalam mengembangkan praktik pertanian berkelanjutan dan menjaga keanekaragaman pangan. 

Kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke sangat beragam mencakup berbagai praktik pertanian telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Masyarakat lokal menyebar di berbagai daerah di Indonesia memiliki deeply knowledge tentang berbagai tanaman lokal dan teknik budidaya secara ramah lingkungan.

Sebagai ilustrasi adalah kebiasaan turun ke sawah yang dilakukan petani Bugis di daerah Sulawesi Selatan.

Kaum pelaut yang terkenal dengan keberaniannya mengarungi samudra selalu mengikuti anjuran leluhur yang tertuang di dalam Lontara Pananrang.

Baca juga: Hikayat Si Gulma

Sebagai bahan informasi, Lontara Pananrang adalah kumpulan catatan leluhur masyarakat Bugis yang dipercaya mengajarkan tentang iklim dan waktu paling baik memulai aktivitas cocok tanam berdasarkan hitungan bulan Qamariah.

Panduan ini mengajarkan petani mengenal perubahan cuaca dan menggunakannya sebagai perangkat untuk mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman di lahan budidayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun