Kantor UPT BPTPH Sulawesi Selatan memiliki 3 buah laboratorium masing-masing: Laboratorium OPT dikepalai oleh Sirajuddin, SP., Kepala Laboratorium Pengujian Pestisida dikepalai oleh Safaruddin, SP., Â dan Kepala Laboratorium Agens Hayati dikepalai oleh Ir. Nurhani, MP.Â
Selama sebulan waktu magang di kantor tersebut, masing-masing Kepala Laboratorium dan staf pembimbing lapangan melakukan banyak aktivitas bersama mahasiswa antara lain: pembuatan asam amino berasal dari keong mas, pengenalan Plant Growth Promoting Regulator (PGPR) berasal dari akar bambu, residu dan formulasi pestisida (konsentrasi racun diuji mutunya), pengenalan OPT pangan (penggerek batang padi putih, keong mas) dan hortikultura (kutu), pestisida nabati, mengenal mikroba bermanfaat yaitu: Trichoderma, Paenybacillus polymixa dan bakteri Bacillus thuringiensis. Materi yang menurut saya sangat menarik adalah pemanfaatan keong mas di dalam praktik pembuatan asam amino.Â
Selama ini keong mas merupakan hama tanaman padi yang sangat merusak. Â Keong mas dicampur sebiji nanas, molasse 200 ml yang dilarutkan dalam 2 liter air dan sebotol yakult merupakan materi praktik pembuatan asam amino yang dapat dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa. Penggunaan keong mas dalam praktik yang dilakukan mahasiswa magang sangat berkontribusi menurunkan populasi keong mas yang menyerang tanaman padi di sawah secara ramah lingkungan. Hal ini tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena bebas bahan kimiawi berbahaya, malahan memberikan dampak positif untuk pertumbuhan tanaman padi.Â
Semua kegiatan ini terekam dalam video dokumentasi dan menjadi saksi aktivitas mahasiswa Prodi Proteksi Tanaman yang  sukses mengguncang kantor tersebut selama berlangsungnya kegiatan magang. Praktik yang dilakukan dan bersentuhan langsung dengan obyeknya tentu memberikan pemahaman yang lebih efektif dan mendalam untuk mahasiswa bila dibandingkan dengan hanya belajar teorinya di dalam kelas.Â
Kegiatan magang juga menumbuhkan rasa percaya dalam diri mahasiswa bahwa mereka mampu menjadi penerus tonggak pembangunan untuk memajukan pertanian Indonesia dengan menghasilkan pangan berkualitas bebas OPT dan tanpa residu berbahaya. Alam sekitar ciptaan Tuhan penuh dengan manfaat yang dapat digali secara lebih ilmiah dan mendalam untuk penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa itu.
Saya sebagai Sekretaris Departemen HPT yang diberikan wewenang menghadiri penarikan mahasiswa magang di UPT BPTPH Sulawesi Selatan optimis bahwa kegiatan yang sangat bermanfaat ini tetap berlanjut untuk tahun mendatang.
 Penarikan resmi dilakukan dengan pemberian sertifikat selesai magang untuk 9 orang mahasiswa, pemberian cendera mata dari Prodi Proteksi Tanaman kepada UPT BPTPH dan sebaliknya.  Acara ditutup dengan foto bersama di pelataran kantor yang berada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (srn).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H