Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dato Bu

24 September 2023   21:28 Diperbarui: 24 September 2023   21:31 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri NurAminah (23 September, 2023)

"Iye bu, besok saya ke rumahnya pak RT."

Pembicaraan kemudian berlanjut ke hal lain yang tidak kumengerti. Kulirik jam tua peninggalan almarhum kakekku yang berada di meja, jarumnya menunjukkan waktu 02.45 dinihari. Suara nyanyian orang mabuk masih terdengar kencang. Kututup telingaku dengan bantal dan berusaha tidur kembali.

Esok paginya saat mau mandi di kamar mandi yang berada di kolong rumah, kucium bau pesing menyengat beraroma ballo' merebak dari dalam kamar mandi. Aku menjerit memanggil Tante Imah yang datang tergopoh-gopoh bersama Dato Bu. Ekspresi tanteku sangat terkejut dan langsung menutup mulutnya yang mau muntah. Ternyata para lelaki mabuk itu kencing di tembok kamar mandi milik kami. Air kencingnya terserap di tembok batu bata, sangat sukses memindahkan aromanya ke dalam kamar mandi.

"Apa kubilang tadi malam, ini sudah tidak dapat dibiarkan lebih lama. Kau siram dinding  kamar mandi pakai karbol supaya tidak berbau," Dato Bu memberi instruksi pada Tante Imah.

"Iye, tapi Ibu mau kemana? Delima mau berangkat sekolah,"

"Aku mau ke rumah Narang sebentar. Suruh Delima segera mandi dan sarapan sebelum ke sekolah," Dato Bu berjalan menuju ke beranda rumah panggung. 

"Rasakan kau Daeng Narang. Sudah berapa kali dikomplain tentang bau pesing tapi pelanggan ballo'nya masih bandel pipis sembarangan," kudengar Tante Imah berbicara sendirian.

"Memangnya Daeng Narang kenapa Tante?"

"Kamu cepat mandi, sebentar lagi Daeng Liwang datang menjemputmu ke sekolah. Kusiapkan dulu sarapan pagimu," Tante Imah bergegas ke dapur.

Saat sedang memakai baju seragam sekolah, kulihat Dato Bu memasuki ruang tamu dengan wajah puas.

"Sudah kukasih bagiannya Narang pagi ini. Ada juga pak RT, pak RW dan tetangga lainnya yang ikut melapor gegara kelakuan orang mabuk yang menimbulkan keributan di tengah malam,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun