Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sensasi Berjumpa Yellow Coneflower di Denver

16 September 2023   01:01 Diperbarui: 16 September 2023   01:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yellow coneflower in the middle of fall season (Sri NurAminah, Denver 2021)

Coneflower merupakan tumbuhan berbunga  yang tahan kekeringan. Menjaga kelembaban tanah untuk pertumbuhan coneflower dapat dilakukan dengan membuat saluran air. Jika coneflower tidak mendapat air yang cukup, mereka tetap dapat tumbuh namun terlihat buruk performanya. Kondisi ini dijumpai pada coneflower yang tetap tumbuh saat musim gugur akan berakhir. Kondisi coneflower yang buruk  ditemukan jika tumbuh di daerah padang tandus. 

Namun demikian musim panas merupakan waktu yang tepat untuk coneflower menghasilkan bunga cantik. Di dalam budidaya coneflower, tersedianya jarak tanam memungkinkan terjadinya peningkatan sirkulasi udara di antara tanaman untuk menjaga daun tetap kering dan menghindari serangan patogen penyebab penyakit tanaman. 

Masyarakat Amerika yang cinta bunga membeli coneflower dari nursery, beberapa lainnya membiakkan dengan biji. Hal ini memungkinkan terjadi jika biji coneflower bukan berasal dari  hasil kawin silang. Sayangnya menumbuhkan coneflower sangat lama jika menggunakan biji (sekitar 2 tahun untuk memperoleh tanaman berbunga sempurna). Coneflower  yang baik performanya diperoleh pada saat tiga atau empat tahun setelah penanaman.

Jika Pembacaku menyukai kehadiran serangga di kebun, kehadiran coneflower dapat menarik kedatangan kupu-kupu dan lebah madu. Secara umum coneflower bebas dari serangan serangga hama tetapi seringkali ditemukan kutu daun bersarang di tanaman. Cara pengendaliannya cukup mudah, semprot tanaman yang terserang kutu daun dengan air sabun encer. 

Kutunya akan berjatuhan ke tanah dan sulit naik kembali ke tanaman karena kondisinya licin. Coneflower rentan terkena penyakit embun tepung karena adanya  jamur Erysiphe cichoracearum. Ini adalah jamur yang sering menyerang Echinacea atau coneflower. Serangannya menyebabkan tanaman bagaikan tertutup oleh lapisan tepung berwarna putih. Melakukan eradikasi dan menggunakan coneflower yang tahan serangan penyakit merupakan solusi terbaik untuk merawat coneflower di pekarangan.

Rasa penasaran pada coneflower membuat saya menjadi detektif dadakan yang mencari bunga cantik ini di setiap jalanan yang saya lalui menuju ke laboratorium. Setiap hari saya berjalan kaki  melewati pinggiran jalan yang dipenuhi rumput dan bunga liar aneka warna. Saya sering memetik bunga rumput dan membuatnya menjadi rangkaian indah sebagai hadiah  teman asrama yang berulang tahun,  tanda terima kasih untuk petugas front desk dan cleaning service yang telah membersihkan ruangan saya. Mereka sangat senang dan terpukau dengan rangkaian bunga sederhana yang bahannya gratis karena saya ambil dari tepi jalan.

Yellow coneflower in summer (Sri NurAminah, Denver 2021)
Yellow coneflower in summer (Sri NurAminah, Denver 2021)
Singkat cerita, setelah menelusuri jalan panjang, akhirnya saya bertemu dengan gerombolan yellow coneflower yang tumbuh subur di depan North Class kampus Auraria. Saya merasa sangat senang melihat gerombolan bunga warna kuning cantik yang menari riang di bawah sinar matahari musim panas. Langit begitu biru tanpa awan, sebahagia hati saya berjumpa dengan bunga impian di negeri asalnya. 

Selama periode itu, saya terus mengamati pertumbuhan coneflower yang berada di depan North Class. Perlahan keindahannya meredup seiring dengan berhembusnya angin sedingin es yang menggigit tulang, pertanda musim gugur telah tiba. Coneflower cantik itu mulai mengering dan hilang tertutup salju yang bermakna bahwa masa tinggal saya sudah selesai di Denver. Sungguh tidak terasa enam bulan telah berlalu dan saya  tetap merindukan bunga cantik ini. Replikanya dalam bentuk mug saya bawa pulang ke Indonesia dan menjadi kenangan terindah nan abadi telah bertemu coneflower di habitat aslinya di Amerika (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun