Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sensasi Berjumpa Yellow Coneflower di Denver

16 September 2023   01:01 Diperbarui: 16 September 2023   01:09 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat bulan Agustus tahun 2021, saya berulang tahun di kota Denver, state Colorado Amerika Serikat. Saya tiba di Mile High City pada bulan Juni, saat masyarakat Amerika menikmati summer time. Namun pada saat yang sama sedang terjadi wabah Covid-19 sehingga jalanan menjadi sunyi sepi. Saya beruntung dalam situasi Covid-19  saya mendapatkan izin untuk tetap bekerja di laboratorium saya yang terletak di Science Building. Namun saya harus menjalani tes swab rutin sekali dalam dua minggu sebagai aturan tambahan untuk international student yang bertinggal di asrama mahasiswa. 

Aturan ini diberlakukan untuk penghuni yang berasal dari negara di luar Amerika Serikat. Untunglah University of Colorado Denver, tempat saya melaksanakan penelitian menyediakan fasilitas tes swab gratis untuk civitas akademik. Saya merasa tertolong karena dokumen yang dibutuhkan adalah ID card yang multifungsi sebagai kunci pintu laboratorium, kunci kamar asrama dan debt card untuk berbelanja di asrama atau campus shop. Appointment untuk swab test dilakukan secara online. Jadwal swab test dan lokasinya dapat dipilih yang lokasinya paling dekat dari rumah atau kampus sehingga hemat uang transpor. Hasil tesnya dikirimkan via email dalam kurun waktu 24 jam setelah pengambilan sampel.

Pada hari ulang tahun, saya hanya memanggil beberapa orang close friend yang bertinggal di asrama. Kondisi physical distancing dan larangan membuat kerumunan di asrama menjadi alasan saya hanya memanggil segelintir orang. Para sahabat datang membawakan hadiah. Salah satu hadiah yang sangat menarik hati saya adalah mug bergambar bunga berwarna kuning,  hadiah dari Izzy dan Paola. Saya penasaran dengan bunga itu dan saya yakin itu adalah bunga khas Amerika yang diabadikan dalam mug.  Sekilas bunganya mirip krisan namun mahkota bunganya berwarna kuning  merunduk sedemikian rupa mirip payung sehingga putik dan benang sarinya yang berwarna coklat terpampang nyata.  Dengan bantuan Google Images, saya menemukan nama bunga itu adalah yellow coneflower.

Beautiful mug with drawing of yellow and blue/green coneflower (Sri NurAminah, Denver 2021)
Beautiful mug with drawing of yellow and blue/green coneflower (Sri NurAminah, Denver 2021)
Daerah asal coneflower adalah Carolina utara dan menyebar ke Georgia, Mississippi, Tennessee dan  Kentucky. Selain berwarna kuning seperti yang saya lihat di dalam mug,  terdapat pula coneflower berwarna ungu, biru, hijau, putih, tangerine (oranye), coral atau merah bata dan merah. Coneflower adalah nama umum dari beberapa genus tanaman berasal dari famili Asteraceae atau Echinacea. 

Dua jenis lainnya merujuk kepada coneflower, termasuk Ratibida dan Rudbeckia. Rudbeckia merupakan western coneflower yang berasal dari genus berbeda. Genus Echinacea berasal dari kata echinos bermakna landak karena bagian tengahnya yang ditempati benang sari berbentuk menyerupai duri. 

Terdapat banyak jenis coneflower namun Echinacea ungu atau coneflower ungu merupakan jenis yang paling banyak ditemukan. Coneflower termasuk dalam 10 besar tanaman populer yang dijual di Amerika Serikat. Coneflower identik dengan penyembuhan dan sumber kekuatan karena mempunyai khasiat sebagai obat herbal. 

Sejak tahun 1969 di Estonia, coneflower biru telah menjadi bunga nasional negara itu. Untuk masyarakat Estonia, coneflower bermakna sebagai roti yang disajikan sehari-hari. Secara umum coneflower mempunyai daun berbentuk tombak. Panjang daun coneflower yang tumbuh liar di bawah sinar matahari sekitar 10,16 -- 20,32 cm. 

Daunnya secara bertahap mengecil saat berada di pucuk tanaman. Tinggi coneflower sekitar 91 cm dan menyebar dalam radius 0,5 m. Tumbuhan ini mulai menghasilkan bunga saat pertengahan musim panas dan terus menghasilkan bunga sampai batangnya mengering di awal musim salju.

Yellow coneflower in the middle of fall season (Sri NurAminah, Denver 2021)
Yellow coneflower in the middle of fall season (Sri NurAminah, Denver 2021)

Coneflowers merupakan tanaman semak tahunan, mampu tumbuh di berbagai jenis tanah  yang ada di Amerika kecuali kondisinya sangat alkalin atau salinitasnya tinggi. Umumnya coneflower menyukai tanah kaya kalsium dan banyak mengandung pupuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun