Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist. I believe my fingers...

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Memelihara Kucing Kampung yang Tidak Kampungan

26 Juli 2023   15:56 Diperbarui: 28 Juli 2023   21:36 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wowo dan boneka harimau kesayangannya (Sri NurAminah, 2011)

Oplet adalah nama seekor stray cat yang diambil dari panti asuhan. Alasan pak suami (paksu) mengadopsi kucing kampung jantan berekor panjang dan berbulu orens itu karena saya baru kehilangan Wowo, kucing peliharaan saya yang berumur 10 tahun. 

Saat baru tiba di rumah, paksu memberikan nama Fredy kepada kucing umur tiga bulan yang baru diadopsinya. Saya menolak nama itu dan menggantinya dengan Oplet yang sangat lucu kedengarannya. Saya berharap bahwa kehadiran Oplet membawa kebahagiaan untuk kami di rumah.

Sedikit flash back tentang Wowo, kucing kesayangan saya yang telah kembali keharibaan Pencipta. Saat Wowo lahir di bulan Maret tahun 2010, saya yang 'membidani' induknya beranak. 

Baca juga: Munek

Wowo adalah anak ketiga dan satu-satunya kucing berbulu orens dari lima ekor kitten yang baru lahir. Walaupun seekor kucing kampung, Wowo sangat pandai menjaga kebersihan. Dia selalu kencing/pup di dalam WC dan tidak pernah menyusahkan majikan dengan kotorannya. 

Setiap kali kami akan keluar rumah, Wowo selalu setia dan menjaga rumah sampai kami kembali. Jendela ruang tamu yang berterali besi sengaja kami buka sedikit supaya Wowo punya jalan keluar atau masuk walaupun pintu rumah terkunci.

Oplet (Yunita Feby Ramadhany, 2023)
Oplet (Yunita Feby Ramadhany, 2023)
Satu kejadian lucu yang membuat saya tidak dapat melupakan Wowo. Pada suatu waktu di akhir bulan (saya lupa bulan dan tahun berapa), saya mengeluh kepada paksu tanggal gajian masih jauh sedangkan isi dompet sudah nyaris kosong. 

Saat kami masih bercerita di dapur, tiba-tiba Wowo muncul membawa seekor ikan bandeng besar yang masih utuh. Kami shock dan kuatir jangan sampai kucing ini dilukai karena mencuri ikan milik tetangga. Rasanya mustahil mau memulangkan ikan itu karena kami tidak menahu siapa pemiliknya dan di rumah mana dia mengambilnya. 

Saya merasa takjub, masa sih kucing ini membawakan ikan, seakan mengerti kami sedang membicarakan tanggal tua, dompet yang semakin menipis dan harga barang yang semakin melangit. Si Wowo duduk tegak tanpa bersalah di belakang ikan 'tangkapannya'. 

Tiba-tiba lubuk hati saya terasa perih, kenapa hewan ini sangat tanggap dengan kesulitan kami saat itu. Bagaimanapun namanya ikan itu haram untuk kami makan. 

Akhirnya saya membersihkan ikan itu dan memasakkan untuk Wowo. Esok harinya Wowo kembali membawa sepotong ayam dan keesokan harinya lagi, kantong plastik berisi aneka gorengan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun