Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah yang datangnya sekali dalam setahun. Pada saat itu umat Muslim menahan diri dari terjangan haus dan lapar mulai dari Imsak di waktu Subuh dan break fasting saat azan Magrib. Hal ini berarti bahwa budget makan siang harus dialihkan untuk keperluan berbuka puasa.Â
Tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam melaksanakan ibadah puasa memerlukan perjuangan besar karena seseorang harus mengerjakan aktivitas harian yang terasa sangat melelahkan fisik.Â
Tubuh manusia didominansi oleh cairan sehingga dampaknya terlihat sangat nyata jika seseorang terkena penyakit diare yang menyebabkan water loss.Â
Pada bulan Ramadan, berkurangnya cairan tubuh terjadi karena tidak adanya asupan air selama beberapa jam. Hal ini hanya dapat tergantikan saat berbuka puasa dengan mengkonsumsi minuman plus makanan manis untuk mengembalikan energi.Â
Inilah alasan mengapa saat buka puasa harus tersedia banyak makanan yang berpotensi mengembalikan kesegaran tubuh setelah berbuka puasa.Â
Terkait dengan kondisi finansial sehat saat bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, saya mengajak pembaca mengenal beberapa item yang memerlukan perhatian ekstra supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.Â
Sangat dianjurkan pembaca melakukan pengelolaan keuangan secara hati-hati di waktu tersebut supaya memberikan ketenangan batin dalam melaksanakan ibadah puasa dan ritual yang mengiringinya.
Sindrom "Lapar Mata"
Sel tubuh yang kehausan pasti memberontak dahsyat karena menginginkan asupan energi pengganti saat berbuka puasa. Perut lapar seringkali membuyarkan konsentrasi belajar atau melakukan sesuatu. Lambannya otak dalam merespon perintah terjadi karena berkurangnya ion mineral yang terkandung dalam darah.Â