Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ritual Puasa Hewan dan Tumbuhan

14 April 2023   01:30 Diperbarui: 15 April 2023   00:07 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ini opini masyarakat menganggap hanya manusia yang menjalankan ibadah puasa. Ternyata dengan ijin dari Allah Subhana Wa Ta'ala, makhluk hidup lainnya yaitu hewan dan tumbuhan juga menjalankan puasa sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. 

Selain melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan dan meningkatkan ilmu pengetahuan para santrinya, Prof. Imam Robandi sebagai founder of IRo Society menciptakan acara Matahari Pagi Ramadan (Mapara) yang berlangsung setiap hari selama bulan Ramadan mulai pukul 05.15 -- 06.15 wib via zoom. 

Saya telah memantapkan hati untuk hadir saat membaca flyer Mapara hari ke 21 yang berjudul: Implementasi Puasa Hewan dan Tetumbuhan dengan penceramah Prof. Suhubdy, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram. 

Baca juga: Hikayat Si Gulma

Topik tersebut sangat menarik karena berkaitan erat dengan keilmuan saya yang fokus kepada Natural Science. 

Bagaimanakah bentuk puasa hewan dan tumbuhan yang sukses menimbulkan rasa penasaran audience Mapara ke 21?

Ritual Puasa Hewan

Puasa adalah perintah dari Allah Subhana Wa Ta'ala untuk seorang yang beriman. Secara umum puasa bermakna menahan diri untuk kehidupan duniawi. 

Dampak umum puasa adalah: tubuh menjadi lemah, menurunkan berat badan, menahan diri dari semua nafsu dan godaan. Terkait dengan topik puasa hewan dan tumbuhan merujuk kepada QS Al-Ghasiyah ayat 17-20 saat Allah Subhana Wa Ta'ala menganjurkan manusia untuk mempelajari dan menahu tentang fenomena alam sekelilingnya

Makhluk hidup ciptaan Allah Subhana Wa Ta'ala yang berada di bumi banyak sekali variasinya. Terdapat kelompok mammalia, aves atau unggas, reptil, serangga dan lain-lain.  

Puasa hewan dikenal dengan istilah hibernasi dan metamorfosis. Rotasi matahari menyebabkan terjadinya perubahan iklim secara terus menerus.

Indonesia adalah negara dengan dua musim yaitu: kemarau dan hujan. Terjadinya perubahan musim berdampak sangat besar terhadap hewan dan tumbuhan yang hidup di tempat tersebut.

Sri NurAminah (2023)
Sri NurAminah (2023)

Beberapa jenis hewan yang rutin melakukan puasa adalah: beruang kutub atau Polar bear dan ikan salmon. Kedua jenis hewan ini adalah predator (pemangsa) dan ikan salmon yang menjadi makanan beruang kutub. 

Beruang kutub dengan ciri khas bulunya berwarna seputih salju adalah hewan yang hidup di negara empat musim. 

Saat terjadi musim salju maka sungai dan sumber air lainnya menjadi beku sehingga tidak tersedia makanan untuk beruang. Pohon juga menyisakan batang dan rantingnya saja. Hal ini merupakan pertanda untuk beruang melakukan hibernasi. 

Definisi dari hibernasi adalah kondisi suatu hewan bertahan hidup dalam kondisi in-aktif mengakibatkan menurunnya metabolisme tubuh ditandai dengan suhu tubuh yang lebih rendah dan pernapasan lebih perlahan. Biasanya hewan ini memilih gua yang gelap dan hangat untuk melakukan tidur panjang. 

Menjelang tibanya musim gugur, beruang kutub mulai makan sebanyak-banyaknya supaya menghasilkan lemak yang mencukupi untuk cadangan makanan di tubuhnya saat melakukan hibernasi.

Jika beruang betinanya hamil, cadangan lemaknya dijadikan sumber asupan nutrisi untuk bayi yang dikandungnya. Beruang betina yang beranak di musim dingin menghasilkan susu berasal dari lemak makanan yang telah dikonsumsinya. 

Hibernasi beruang sekitar 4 bulan sampai tiba saatnya musim semi yang menumbuhkan kembali daun pohon yang juga tertidur panjang di musim dingin.  

Selain beruang kutub, ikan salmon adalah jenis hewan mempunyai perilaku unik. Ikan salmon betina bertelur di hulu sungai yang menjadi sumber air tawar. Saat telur menetas, anak ikan salmon berenang menuju ke laut yang airnya mempunyai salinitas tinggi. 

Umumnya ikan salmon akan mati setelah meletakkan telur. Jika ikan salmon dewasa telah mencapai fase reproduktif,  hewan itu berenang menuju ke hulu sungai tempat kelahirannya. 

Ikan salmon harus menempuh jarak sekitar 1.500 km menuju ke tempat tersebut. Perjalanan ini memerlukan energi yang sangat besar sehingga ikan salmon berpuasa supaya tetap dapat berenang dengan lincah. 

Setelah melakukan perkawinan, ikan salmon akan mati dan dimangsa oleh beruang yang berada di sekitar sungai itu. Dapat dikatakan bahwa ikan yang berpuasa, maka perilaku makanan dan bentuknya tetap seperti sediakala.

Lain lubuk lain ikannya, begitupun dengan unta yang hidup di daerah padang pasir. Hewan eksotis ini mampu meminum air yang sangat banyak untuk disimpan sebagai cadangan di dalam punuknya. Selama melakukan perjalanan jauh, unta mampu tidak makan dan minum selama berhari-hari. 

Saat unta tidak bertemu makanan dan minuman, cadangan lemaknya yang ditimbun di bawah punuk menjadi makanannya. 

Lemak unta yang berada di bagian punuk tidak menyebabkan rasa panas, sangat bertentangan dengan lemak manusia yang berada di bawah kulit sehingga mudah sekali terasa panas. Selain diminum dalam keadaan segar, susu unta dapat dijadikan campuran makanan dan keju. 

Pada zaman dahulu masih kurang wadah yang dihasilkan untuk menampung susu yang baru diperah. Hal ini menjadi indikasi harus ada unta yang dipotong dan diambil lambungnya untuk digunakan sebagai wadah terbaik dalam menyimpan susu. 

Lambung yang menghasilkan enzim mengandung bakteri fermentasi menyebabkan susu yang disimpan di dalamnya bertransformasi menjadi bentuk padat yang dikenal dengan nama keju.

Tipe puasa hewan lainnya adalah metamorfosis, hal ini dijumpai pada kelompok serangga, contohnya kupu-kupu. Setelah menetas dari kepompong, fase ini dinamakan ulat yang mempunyai mandibel atau gigi tajam untuk mengoyak dan menghancurkan daun yang menjadi makanannya. 

Ulat kupu-kupu sifatnya sangat rakus karena harus mengumpulkan nutrisi sebanyak-banyaknya untuk berubah menjadi kupu-kupu. 

Serangga cantik berkaki enam yang berasal dari kelompok Lepidoptera (serangga bersayap sisik) ini berpuasa saat memasuki fase kepompong. Ulat membentuk kepompong menggantung di bagian daun atau ranting. 

Pada masa in-aktif ini terjadi perubahan sangat besar untuk menetaskan seekor kupu-kupu. Sungguh luar biasa Allah Subhana Wa Ta'ala menciptakan ulat yang mampu mereduksi semua anggota tubuhnya mulai dari alat mulut, organ reproduksi dan pembentukan sayap. Alat mulut fase ulat berbeda dengan kupu-kupu sehingga makanannya juga berbeda. 

Kupu-kupu mempunyai alat mulut berupa selang panjang untuk memudahkannya mengisap nektar bunga. Hal ini dapat terlihat secara nyata bagaimana perbedaan ulat dan kupu-kupu karena serangga cantik ini mampu terbang lincah dan mengkonsumsi makanan yang berbau harum. 

Lebah madu adalah jenis serangga yang disebutkan dalam Al Qur'an (An Nahl). Lebah madu termasuk serangga yang juga bermetamorfosis sempurna. Ratu lebah yang mengendalikan sarang memberikan sinyal tertentu jika koloni harus melakukan ritual puasa. 

Lebah pekerja adalah jenis lebah yang bekerja keras mencari nektar bunga. Umumnya lebah pekerja berpuasa saat harus mengipas nektar bunga yang berada di dalam sarang supaya berkurang kadar airnya dan terfermentasi menjadi madu nan lezat. 

Laba-laba yang dikenal sebagai predator juga membawa banyak manfaat. Sarangnya dapat dijadikan obat penutup luka pengganti plester obat. 

Fakta menarik lainnya, jika ekstrak sarang laba-laba disuntikkan dalam tubuh kambing betina, air susunya dapat terkontaminasi oleh sarang mampu mengangkat 350 buah mobil sedan dan menghancurkan pesawat Boeing.

Puasa juga dilakukan oleh ular saat berganti kulit. Reptil melata bersifat buas ini tidak makan saat kulit lama terkelupas dari tubuhnya dan digantikan oleh tumbuhnya kulit yang baru. 

Mengapa ular berganti kulit? Setelah menetas dari telur, ular terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya umur. 

Saat kulit lamanya sudah terasa sesak (kulit ular tidak elastis seperti kulit manusia), tubuh ular segera membentuk kulit baru yang dapat menopang kehidupannya. 

Umumnya ular yang telah menyantap mangsa tidak ada makan lagi sampai beberapa hari berikutnya. Mangsa besar membutuhkan waktu lama untuk dihancurkan dalam pencernaan ular. 

Selama terjadinya musim dingin, ular juga melakukan hibernasi dengan menempati lubang pohon atau gua di gunung. Umumnya ular menggemukkan badannya sebelum tiba musim dingin. Secara umum, ular yang sudah berganti kulit perilakunya makin ganas karena umurnya telah bertambah.

Selain ular, ayam betina juga melakukan puasa saat mengerami telurnya. Pada hari ke 13, induk ayam keluar sebentar dari sarangnya untuk menyegarkan diri. Pada fase ini, induk ayam tidak melayani rayuan maut ayam jantan yang berada di tempat itu. Setelah itu sang induk masuk kembali ke sarang. 

Pada hari ke 35, dengan bangganya induk ayam keluar dari sarang bersama anak-anaknya. Ritual unik lainnya dilakukan oleh burung elang. 

Untuk memperpanjang usianya selama 30 tahun, seekor elang berpuasa dengan cara menggugurkan semua bulunya, paruhnya dipatuk ke sebuah benda keras supaya terlepas dan dia juga menarik kuku kakinya supaya segera terlepas. Setelah itu tumbuhlah bulu baru, kuku dan paruh baru yang lebih kuat. Burung elang siap menjelajah angkasa dengan penampilan barunya.

Puasa Ala Tumbuhan

Nyaris sama dengan hewan, tumbuhan juga menjalani ritual puasa di dalam kehidupannya. Istilah yang lazim digunakan untuk tumbuhan berpuasa adalah dormansi dan fotosintesis. Kedua proses ini berbeda satu sama lain tergantung dari jenis tumbuhan tersebut. Namun demikian inilah ritual yang dilakukan oleh makhluk hidup penghasil zat hijau daun. 

Saat musim kemarau merupakan indikator berkurangnya cadangan air. Kondisi pohon jati yang sedang 'berpuasa' menyebabkan daun jati meranggas (menggugurkan daunnya). Daun tersebut dapat saja tumbuh dalam kondisi dipaksakan tetapi warnanya kuning dan mudah layu. 

Saat tiba musim hujan yang menyediakan banyak air, daun jati segera mengaktifkan selnya untuk menghasilkan daun baru sebagai media fotosintesis. 

Musim hujan merupakan momen terbaik pohon jati menimbun cadangan makanan sebanyak-banyaknya untuk digunakan dalam masa paceklik.

Indonesia adalah negara beriklim tropis. Dibandingkan dengan negara empat musim maka pohon yang mengalami musim dingin akan berpuasa dan menunggu dengan sabar tibanya musim semi. Sisa daun yang tertutup oleh salju menyebabkan cairannya masuk ke dalam tanah. 

Saat tiba musim semi, pohon mengeluarkan tunas baru, terus berkembang menghasilkan bunga dan membentuk biji. Dapat dikatakan bahwa pohon mengalami adaptasi 4 bulan selama musim dingin, adaptasi lingkungan panas (saat terjadi summer) dan siklus menggugurkan daun terjadi kembali saat turunnya salju. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, saat daunnya tumbuh subur, tumbuhan sangat aktif melaksanakan fotosintesis. 

Biji yang dihasilkan oleh tumbuhan mengalami dormansi atau tidur panjang. Biji dorman itu akan tumbuh pada saat yang tepat. Biji harus direndam air supaya cepat berkecambah. Satu hal yang perlu diketahui bahwa tidak ada biji yang tumbuh dalam pencernaan hewan, malah biji yang melalui fermentasi di dalam pencernaan hewan mempunyai aroma yang sedap, contohnya kopi luak. Dapat dikatakan bahwa biji hanya tumbuh pada lingkungan dan media tanam yang tepat.

Dampak terjadinya puasa pada tumbuhan adalah dihasilkannya senyawa kimia sekunder (secondary metabolite compound) yaitu: terpenoid (bahan parfum, minyak atsiri), steroid (digunakan atlit untuk meningkatkan daya tahan tubuh, contohnya ginseng), fenil propanoid (anti kanker/tumor). 

Fenil propanoid menghasilkan tannin yang jumlahnya banyak dapat mengusir serangga hama, poliketida (banyak digunakan sebagai antibiotik, flavonoid (sifatnya sebagai racun sel, digunakan sebagai obat malaria) dan alkaloid digunakan sebagai anti nyeri atau psikotropik.

Secara umum air bagus untuk pertumbuhan vegetasi, namun tidak semua tumbuhan menyukai hidup di habitat yang tergenang air. Sesungguhnya air adalah malapetaka yang dapat menghancurkan kehidupan tumbuhan. 

Di dataran tinggi, tumbuhan lebih aktif menghasilkan buah dan vigornya lebih kokoh. Akarnya panjang menembus jauh ke dalam tanah mencari sumber air. Tumbuhan dan hewan melakukan puasa untuk bertahan hidup sehingga menjadi contoh teladan yang nyata untuk manusia. 

Selain ritual puasa pada hewan dan tumbuhan, sesungguhnya puasa juga menjadikan manusia semakin jujur, mandiri dan toleransi. Manusia menjadi lebih tangguh dan peka terhadap kondisi lingkungan sekaligus bersyukur terhadap rezeki yang telah diberikan oleh Allah Subhana Wa Ta'ala. 

Selain itu, ibadah puasa mampu menghadirkan dan mempertahankan rasa berketuhanan. Jika berpuasa diyakini karena adanya landasan keimanan maka tidak terjadi penyalah gunaan kekayaan milik negara karena takut kepada Allah Subhana Wa Ta'ala. Manusia egois tidak akan membawa manfaat untuk masyarakat (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun