Tak kenal maka tak sayang. Kalimat sakti ini juga berlaku untuk kegiatan mendaki gunung. Umumnya mendaki gunung dilakukan dengan penuh rasa cinta terhadap keindahan yang disajikan oleh alam. Selain niat untuk menikmati keindahan alam, mendaki gunung juga membutuhkan tenaga plus modal untuk melakukannya. Prof. Imam Robandi sebagai founder of IRo Society yang lama bermukim di Jepang saat melanjutkan studinya, telah menggugah rasa dengan kalimat yang cukup menyentak kalbu. Beliau bercerita bahwa orang Jepang sangat menikmati keindahan alam dimanapun dia berada. Mereka sangat menghargai alam dan selalu berusaha menjaganya dari kerusakan. Pendidikan mencintai alam sekitarnya telah ditanamkan saat anak masih berusia dini. Para generasi emas ini telah diperkenalkan kepada alam karena kerusakan lingkungan merupakan pertanda bahwa manusia tidak mengenal dan menyayangi ekosistem.
Interaksi Antara Alam dan Manusia
Kalimat penggugah semangat yang sangat inspiratif ini disampaikan oleh beliau saat membuka acara KSJM ke 159 di hari Jumat tanggal 10 Maret 2023. Topiknya sangat luar biasa yaitu Menikmati Keindahan Himalaya (Penjelajahan Everest Base Camp) dengan flyer menampilkan indahnya hamparan gunung bersalju dan foto dua orang invited speaker yang merupakan pakar mendaki gunung yaitu:  Candra Jayadi dan Andy Pash. Kajian Spesial Jumat Malam (KSJM) yang dilaksanakan secara daring dan gratis mulai pukul 19.00 wib memang sangat fenomenal. Topik yang berbeda  setiap minggu dikemas dengan sangat menarik dan disajikan oleh pakar di bidang tersebut. Semuanya sangat menambah pengetahuan audience yang hadir di event daring itu.
Berkaitan dengan kecintaan alam, Prof. Imam Robandi memberikan ilustrasi tentang perilaku atasan yang kurang memelihara lingkungan sekitarnya sehingga genteng Lembaga Pendidikan yang dipimpinnya ditumbuhi beringin, tumbuhan pakis dan semanggi. Ada pula yang malas melakukan kegiatan karena tingginya suhu udara. Â Prof. Imam menjelaskan bahwa Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa adalah negara tropis yang sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari. Berlainan dengan negara tetangga, contohnya bulan Januari matahari berada di dekat Hokkaido dan bulan Juni matahari terlihat di sekitar Tasmania.
Keindahan alam Himalaya melalui rute Lhukla ke Everest Base Camp (EBC) telah lama menarik minat Prof. Imam untuk mengunjunginya. Sayang seribu sayang, perjalanan ini gagal karena sulitnya mengurus perijinan masuk. Beliau mengatakan bahwa dirinya sudah amat senang jika dapat melihat yak yang menjadi hewan kebanggaan masyarakat Nepal. Prof. Imam berpesan bahwa menjelajah suatu tempat harus dapat memetik sesuatu, contohnya membuat foto atau dokumentasi perjalanan. Alam sekitar akan merasa 'diperhatikan' jika membuat dokumentasi tentang keindahannya. Contohnya perjalanan dari Tuban menuju ke Jombang yang melewati daerah tempat tumbuhnya daun jati yang menyembul indah dari batangnya. Semuanya merupakan wujud keindahan alam yang tersaji untuk dinikmati keindahannya.
Himalaya yang Memukau
Pembicaraan tentang Himalaya dimulai oleh Andy Pash pada pukul 20.00 wib saat peserta KSJM mencapai 45 orang. Belajar menghargai alam dengan cara melakukan aktivitas di tempat terbuka sangat banyak ragamnya, salah satunya adalah mendaki gunung. The nature is the good teacher adalah slogan yang selalu dipakai oleh Andy Pash jika berniat menjelajah keindahan alam. Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang berada di hamparan pegunungan Himalaya. Masyarakat Nepal menyebut Everest sebagai Sagarmatha, gunung salju dengan ketinggian 8.849 m dpl. Prof. Imam menyatakan bahwa Everest adalah gunung yang sangat menawan dan spektakuler. Beliau membayangkan dirinya dapat mencapai EBC rasanya sudah sangat berbahagia. Andy Pash yang berkolaborasi dengan Candra menceritakan bahwa rencana perjalanan ke EBC mulai pada tahun 2017. Niat ke Everest membuat kedua mountain trekker ini harus mengorek informasi dan belajar banyak hal karena saat itu belum ada local tour agent. Salah satu informasi penting menuju ke Everest diperoleh dari temannya yang bermukim di Malaysia dan Singapura karena sang informan telah mengunjungi daerah impian itu.
Perkembangan era digital telah memberikan  peluang terwujudnya harapan yang dulunya mustahil untuk dilakukan. Cara lain mendapatkan informasi ke EBC melalui dunia digital adalah: menonton tayangan di YouTube dan mengunjungi website berhubungan dengan topik yang dicari. Setelah mendapatkan informasi, Candra dan Andy mendownload peta, topografi dan jalur menuju ke EBC. Terdapat aplikasi yang sangat mempermudah jalannya menuju EBC yaitu maps.me yang memberikan informasi tentang semua gunung yang ada di luar negeri beserta petanya masing-masing.
Setelah menahu daerah tujuannya mendaki, Candra dan Andy melakukan booking home stay/guest house di Kathmandu, ibukota Nepal. Mereka tidak booking hotel karena ingin berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal. Umumnya guest house di Nepal dikelola oleh pemiliknya yang notabene adalah warga negara disitu. Keuntungannya adalah para tamu lebih memahami situasi Nepal dan menghindari keluarnya banyak budget ekstra karena menggunakan jasa tour agent yang biayanya sangat mahal. Mayoritas penduduk Nepal beragama Buddha, ada pula penganut agama Hindu dan Islam. Jika ingin mencari hotel di Nepal, sebaiknya membaca review lebih dahulu sebelum melakukan booking hotel. Adanya review hotel akan memandu calon visitor mendapatkan pelayanan terbaik selama berada di tempat tersebut. Sayang sekali jika uang yang dikumpulkan dengan susah payah harus dihabiskan gegara kurang informasi tentang daerah tujuan. Selain hotel dan guest house di Nepal, ada pula dormitory yang biayanya IDR 50,000 semalam dan mandinya di sungai. Hotel Thamel yang ditempati oleh Candra dan Andy mempunyai kamar dengan 3 buah tempat tidur, sewanya IDR 600,000 semalam.
Indahnya Budaya Negeri Atap Dunia
Bercerita tentang kuliner Nepal, Dal bhat  adalah makanan sehari-hari selama Candra dan Andy berada di negeri atap dunia. Kuliner Nepal nyaris serupa dengan India karena menggunakan banyak bumbu yang mengeluarkan wangi khas rempah Asia. Dal bhat adalah semacam nasi campur dilengkapi dengan kari sayuran, tumis sayuran hijau dan acar. Tampaknya makanan ini sangat cocok untuk vegetarian maupun non vegetarian karena dapat dicampur dengan daging kerbau dan ikan. Pashupatinath Temple adalah kuil Hindu terbesar di Kathmandu yang digunakan untuk memuja Dewa Syiwa. Kuil suci ini berada di ketinggian sekitar 1.400 m dpl. Setiap tahun kuil Pashupatinath dikunjungi oleh penganut agama Hindu berasal dari seluruh dunia. Budaya Hindu terasa sangat kental di dalam kuil Pashupatinath. Di dekat kuil terdapat sebuah masjid yang banyak burung merpatinya. Umat Muslim yang berada di Kathmandu merupakan orang Kashmir. Mengingat kontribusi bangsa Kashmir di masa lalu, Pemerintah Nepal mengijinkan dibangunnya masjid. Saat hari Jumat, masjid ramai digunakan oleh jamaah yang melaksanakan solat Jumat.
Sisi menarik lainnya adalah bandara Ramecchap yang melayani penerbangan domestik memakai pesawat kecil berbaling-baling yang muat 8 orang penumpang. Saat cuaca cerah dapat melakukan penerbangan, namun cuaca buruk karena adanya awan gelap menyebabkan penerbangan ditunda. Jadwal pesawat pergi dan pulang setiap 30 menit. Bandara mempunyai 3 orang operator pesawat. Jika ingin menaik pesawat dari Ramecchap ke Lukla, calon visitor wajib menanyakan satu persatu ke travel agent karena tarifnya sangat mahal dan bervariasi. Selisih harganya antara satu agent dengan lainnya dapat mencapai IDR 1,000,000 sehingga wajib untuk ditawar. Dari atas pesawat dapat dilihat keindahan salju yang menutupi puncak gunung nan indah. Banyak sekali gunung di hamparan Himalaya namun tidak semua boleh didaki karena dianggap keramat. Terdapat tiga kategori gunung di Nepal yaitu: gunung komersil (contohnya Everest), gunung ritual dan gunung sakral yang tidak boleh dilakukan pendakian (gunung Machapuchare ketinggian 7.000 m dpl).
Berdasarkan informasi dari Candra, gerbang menuju ke EBC berada di Kawasan Taman Nasional Sagarmatha. Setiap pengunjung yang masuk ke TN Sagarmatha harus membayar  tiket registrasi senilai IDR 420,000. Adanya tiket registrasi yang berfungsi sebagai Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) dapat mendeteksi berapa jumlah orang yang mengunjungi daerah itu. Hilangnya seseorang di tempat tersebut dapat diketahui berdasarkan kinerja detektor yang canggih. Transportasi yang umum dijumpai di Lukla berdasarkan ketinggian tempatnya adalah:  ketinggian daerah kurang dari 3.000 m dpl memakai keledai,  ketinggian daerah lebih dari 3.000 m dpl, alat transportasinya memakai yak. Jalur trekking mulai dari Lukla melalui jalan antar desa melewati rumah penduduk. Di daerah sekitar Namche Bazaar (3.440 m dpl), kotoran yak dijemur sampai kering  dan dijadikan bahan bakar kompor karena tidak adanya kayu pohon. Suatu pemandangan lazim dijumpai saat melakukan trekking di EBC adalah rumah penduduk yang dilewati menyajikan pemandangan berupa tumpukan kotoran yak. Ketinggian lebih dari 3.000 m dpl sudah menghalangi pertumbuhan pohon. Daerah sekitarnya juga banyak debu yang berasal dari jalanan dan kotoran kering yak. Terdapat cerita lucu tentang transportasi. Para mountain trekker yang telah berhasil mencapai EBC pulangnya menggunakan helikopter. Jika anda mempunyai uang lebih dapat menyewa helikopter yang langsung mendarat di EBC tanpa perlu bersusah payah melalui jalan berliku.
Peluang pekerjaan di Nepal adalah menjadi porter yang sangat mengandalkan kekuatan fisik. Sebagai gambaran beratnya profesi porter, mereka harus mampu mengangkat beban seberat 70 kg dan berjalan sehari penuh. Para mountain trekker wajib melakukan aklimatisasi selama 2 hari di Namche Bazaar untuk mengetahui apakah muncul gejala pusing karena perubahan ketinggian tempat. Jangan pergi ke dokter karena akan diresepkan untuk segera menyewa helikopter. Siang hari helikopter  lalu lalang di atas langit Namche Bazaar. Namche Bazaar merupakan desa terakhir yang tersedia listrik dan internet yang bersumber dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain makanan tradisional, disini juga tersedia aneka makanan western. Suasana desa yang sunyi memberikan kesempatan beristirahat kepada mountain trekker supaya fresh melanjutkan perjalanannya. Biasanya para pelancong hanya sampai di Namche Bazaar, berjalan sedikit dan berfoto dengan latar belakang pegunungan lalu pulang. Dari Namche Bazaar ke Phortse melintas jembatan dan air sungai berasa tawar nan segar. Air sungainya dingin karena berasal dari lelehan gletser. Di jalur trekking ini juga banyak dijumpai kotoran yak. Selain pemandangan gunung fenomenal, ditemukan pula banyak burung dan kambing gunung yang lincah memanjat. Di gerbang masuk Phortse terdapat prasasti berisi doa keselamatan, satu prasasti berasal dari satu keluarga. Sebagai tambahan informasi, pada bulan Januari salju tebal menutup jalur pendakian ke EBC. Saat itu penduduk pulang kampung meninggalkan tokonya. Pertengahan Maret saat salju mulai mencair, para penduduk kembali membuka usaha. Di dekat penginapan terdapat Gunung Hongde yang dikeramatkan. Kentang yang menjadi bahan makanan pokok ditimbun tanah selama berbulan-bulan sebagai persiapan untuk perbekalan. Kentang sengaja ditimbun tanah campur batu supaya tidak tumbuh. Di dalam upaya memberikan kenyamanan kepada mountain trekker, setiap base camp mempunyai tenda travel agent tersendiri. Tenda besar digunakan sebagai ruang makan dan terdapat microwave bertenaga surya untuk menghangatkan makanan. Tenda sewaan ini dibongkar saat musim dingin, saat malam tiba suhu dalam tenda berkisar -15C.
Perjalanan Berliku Menembus EBC
Gunung Amadablang termasuk gunung komersil, puncak gunung Amadablang mempunyai kemiringan 70  sampai dengan 80 derajat. Butuh teknik sangat khusus untuk sampai ke puncak. Jalur dari Phortse ke Pangboche bagaikan menyusuri Mount Blanc di Italia. Para mountain trekker rentan sekali mengalami sesak nafas dan dehidrasi karena 1 liter air untuk pagi sampai sore. Oksigen tipis menyulitkan kegiatan mendaki gunung. Tidak ada pohon  di jalur menuju Dingboche (4.350 m dpl) dan merupakan jalur vital menuju ke EBC. Di dalam jalur yang dilalui mountain trekker terdapat beberapa line sesuai peruntukannya yaitu: jalur pencari rumput, jalur mountain trekker dan jalur petani membuka ladang.
Thukla Pass adalah monumen peristirahatan terakhir untuk para pendaki yang hilang di Himalaya. Kesulitan topografi dan cuaca ekstrim menyebabkan mayat pendaki sangat sulit ditemukan di situ. Jika tetap memaksa, dikenakan biaya evakuasi sekitar 1,5 milyar. Gejala yang umum ditemukan oleh mountain trekker saat menuju EBC adalah nafas terasa sangat berat, pusing dan mual. Semakin tinggi elevasi, semakin sulit untuk melangkah karena tarikan nafas yang pendek. Air membeku dalam WC karena dinginnya udara. Tidur harus memakai electric blanket. Dari EBC terlihat bahwa gunung Everest sangat kecil di kejauhan. Andy Pash bercerita selama melakukan pendakian ke EBC, ibadahnya tidak terganggu sama sekali karena ada shelter untuk solat. Andy  merasa bahwa  ibadahnya sangat khusyuk karena terasa dekat sekali dengan Tuhan di tengah keindahan alam nun jauh dari Indonesia. Di daerah hutan atau gunung justru terbangun ibadahnya menjadi lebih religius. Prof. Imam Robandi memberikan tips yang sangat oke untuk calon mountain trekker  yaitu: bawalah  kamera yang bagus (jangan memakai kamera ponsel), gunakan stabilizer supaya gambar yang dihasilkannya keren, bawalah charger ekstra dan power bank, perlu kematangan dana dan kenal medan dengan baik. Selain itu, niat harus tulus, sadar dengan keindahan alam dan menghargainya sebagai ciptaan Tuhan
Bagaimana dengan Indonesia?
Orang yang telah mendaki gunung domestik dan mancanegara merupakan ahli di bidang tersebut. Panorama pegunungan Indonesia yang dilalui oleh lintasan fantastis Ring of Fire menjadi komoditi bernilai sangat ekonomis untuk mengundang kedatangan wisatawan manca negara. Para wisatawan ini sangat tertarik dengan tantangan melihat keindahan gunung berapi. Tidak dapat dipungkiri bahwa gunung berapi menawarkan banyak sekali tantangan dan keindahan, contohnya kawah aktif yang mengeluarkan belerang dan asapnya, tersedianya sumber mata air panas mengepul yang dapat digunakan untuk relaksasi sekaligus mengobati penyakit kulit. Adanya panorama menakjubkan yang disajikan saat matahari terbit atau tenggelam sangat sayang untuk dilewatkan. Di dalam upaya ini, perlu campur tangan Pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan secara professional supaya para wisatawan itu datang kembali karena telah mendapatkan pengalaman luar biasa yang tidak ditemukannya di tempat lain (srn).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI