Bercerita tentang kuliner Nepal, Dal bhat  adalah makanan sehari-hari selama Candra dan Andy berada di negeri atap dunia. Kuliner Nepal nyaris serupa dengan India karena menggunakan banyak bumbu yang mengeluarkan wangi khas rempah Asia. Dal bhat adalah semacam nasi campur dilengkapi dengan kari sayuran, tumis sayuran hijau dan acar. Tampaknya makanan ini sangat cocok untuk vegetarian maupun non vegetarian karena dapat dicampur dengan daging kerbau dan ikan. Pashupatinath Temple adalah kuil Hindu terbesar di Kathmandu yang digunakan untuk memuja Dewa Syiwa. Kuil suci ini berada di ketinggian sekitar 1.400 m dpl. Setiap tahun kuil Pashupatinath dikunjungi oleh penganut agama Hindu berasal dari seluruh dunia. Budaya Hindu terasa sangat kental di dalam kuil Pashupatinath. Di dekat kuil terdapat sebuah masjid yang banyak burung merpatinya. Umat Muslim yang berada di Kathmandu merupakan orang Kashmir. Mengingat kontribusi bangsa Kashmir di masa lalu, Pemerintah Nepal mengijinkan dibangunnya masjid. Saat hari Jumat, masjid ramai digunakan oleh jamaah yang melaksanakan solat Jumat.
Sisi menarik lainnya adalah bandara Ramecchap yang melayani penerbangan domestik memakai pesawat kecil berbaling-baling yang muat 8 orang penumpang. Saat cuaca cerah dapat melakukan penerbangan, namun cuaca buruk karena adanya awan gelap menyebabkan penerbangan ditunda. Jadwal pesawat pergi dan pulang setiap 30 menit. Bandara mempunyai 3 orang operator pesawat. Jika ingin menaik pesawat dari Ramecchap ke Lukla, calon visitor wajib menanyakan satu persatu ke travel agent karena tarifnya sangat mahal dan bervariasi. Selisih harganya antara satu agent dengan lainnya dapat mencapai IDR 1,000,000 sehingga wajib untuk ditawar. Dari atas pesawat dapat dilihat keindahan salju yang menutupi puncak gunung nan indah. Banyak sekali gunung di hamparan Himalaya namun tidak semua boleh didaki karena dianggap keramat. Terdapat tiga kategori gunung di Nepal yaitu: gunung komersil (contohnya Everest), gunung ritual dan gunung sakral yang tidak boleh dilakukan pendakian (gunung Machapuchare ketinggian 7.000 m dpl).
Berdasarkan informasi dari Candra, gerbang menuju ke EBC berada di Kawasan Taman Nasional Sagarmatha. Setiap pengunjung yang masuk ke TN Sagarmatha harus membayar  tiket registrasi senilai IDR 420,000. Adanya tiket registrasi yang berfungsi sebagai Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) dapat mendeteksi berapa jumlah orang yang mengunjungi daerah itu. Hilangnya seseorang di tempat tersebut dapat diketahui berdasarkan kinerja detektor yang canggih. Transportasi yang umum dijumpai di Lukla berdasarkan ketinggian tempatnya adalah:  ketinggian daerah kurang dari 3.000 m dpl memakai keledai,  ketinggian daerah lebih dari 3.000 m dpl, alat transportasinya memakai yak. Jalur trekking mulai dari Lukla melalui jalan antar desa melewati rumah penduduk. Di daerah sekitar Namche Bazaar (3.440 m dpl), kotoran yak dijemur sampai kering  dan dijadikan bahan bakar kompor karena tidak adanya kayu pohon. Suatu pemandangan lazim dijumpai saat melakukan trekking di EBC adalah rumah penduduk yang dilewati menyajikan pemandangan berupa tumpukan kotoran yak. Ketinggian lebih dari 3.000 m dpl sudah menghalangi pertumbuhan pohon. Daerah sekitarnya juga banyak debu yang berasal dari jalanan dan kotoran kering yak. Terdapat cerita lucu tentang transportasi. Para mountain trekker yang telah berhasil mencapai EBC pulangnya menggunakan helikopter. Jika anda mempunyai uang lebih dapat menyewa helikopter yang langsung mendarat di EBC tanpa perlu bersusah payah melalui jalan berliku.
Peluang pekerjaan di Nepal adalah menjadi porter yang sangat mengandalkan kekuatan fisik. Sebagai gambaran beratnya profesi porter, mereka harus mampu mengangkat beban seberat 70 kg dan berjalan sehari penuh. Para mountain trekker wajib melakukan aklimatisasi selama 2 hari di Namche Bazaar untuk mengetahui apakah muncul gejala pusing karena perubahan ketinggian tempat. Jangan pergi ke dokter karena akan diresepkan untuk segera menyewa helikopter. Siang hari helikopter  lalu lalang di atas langit Namche Bazaar. Namche Bazaar merupakan desa terakhir yang tersedia listrik dan internet yang bersumber dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain makanan tradisional, disini juga tersedia aneka makanan western. Suasana desa yang sunyi memberikan kesempatan beristirahat kepada mountain trekker supaya fresh melanjutkan perjalanannya. Biasanya para pelancong hanya sampai di Namche Bazaar, berjalan sedikit dan berfoto dengan latar belakang pegunungan lalu pulang. Dari Namche Bazaar ke Phortse melintas jembatan dan air sungai berasa tawar nan segar. Air sungainya dingin karena berasal dari lelehan gletser. Di jalur trekking ini juga banyak dijumpai kotoran yak. Selain pemandangan gunung fenomenal, ditemukan pula banyak burung dan kambing gunung yang lincah memanjat. Di gerbang masuk Phortse terdapat prasasti berisi doa keselamatan, satu prasasti berasal dari satu keluarga. Sebagai tambahan informasi, pada bulan Januari salju tebal menutup jalur pendakian ke EBC. Saat itu penduduk pulang kampung meninggalkan tokonya. Pertengahan Maret saat salju mulai mencair, para penduduk kembali membuka usaha. Di dekat penginapan terdapat Gunung Hongde yang dikeramatkan. Kentang yang menjadi bahan makanan pokok ditimbun tanah selama berbulan-bulan sebagai persiapan untuk perbekalan. Kentang sengaja ditimbun tanah campur batu supaya tidak tumbuh. Di dalam upaya memberikan kenyamanan kepada mountain trekker, setiap base camp mempunyai tenda travel agent tersendiri. Tenda besar digunakan sebagai ruang makan dan terdapat microwave bertenaga surya untuk menghangatkan makanan. Tenda sewaan ini dibongkar saat musim dingin, saat malam tiba suhu dalam tenda berkisar -15C.
Perjalanan Berliku Menembus EBC
Gunung Amadablang termasuk gunung komersil, puncak gunung Amadablang mempunyai kemiringan 70  sampai dengan 80 derajat. Butuh teknik sangat khusus untuk sampai ke puncak. Jalur dari Phortse ke Pangboche bagaikan menyusuri Mount Blanc di Italia. Para mountain trekker rentan sekali mengalami sesak nafas dan dehidrasi karena 1 liter air untuk pagi sampai sore. Oksigen tipis menyulitkan kegiatan mendaki gunung. Tidak ada pohon  di jalur menuju Dingboche (4.350 m dpl) dan merupakan jalur vital menuju ke EBC. Di dalam jalur yang dilalui mountain trekker terdapat beberapa line sesuai peruntukannya yaitu: jalur pencari rumput, jalur mountain trekker dan jalur petani membuka ladang.
Thukla Pass adalah monumen peristirahatan terakhir untuk para pendaki yang hilang di Himalaya. Kesulitan topografi dan cuaca ekstrim menyebabkan mayat pendaki sangat sulit ditemukan di situ. Jika tetap memaksa, dikenakan biaya evakuasi sekitar 1,5 milyar. Gejala yang umum ditemukan oleh mountain trekker saat menuju EBC adalah nafas terasa sangat berat, pusing dan mual. Semakin tinggi elevasi, semakin sulit untuk melangkah karena tarikan nafas yang pendek. Air membeku dalam WC karena dinginnya udara. Tidur harus memakai electric blanket. Dari EBC terlihat bahwa gunung Everest sangat kecil di kejauhan. Andy Pash bercerita selama melakukan pendakian ke EBC, ibadahnya tidak terganggu sama sekali karena ada shelter untuk solat. Andy  merasa bahwa  ibadahnya sangat khusyuk karena terasa dekat sekali dengan Tuhan di tengah keindahan alam nun jauh dari Indonesia. Di daerah hutan atau gunung justru terbangun ibadahnya menjadi lebih religius. Prof. Imam Robandi memberikan tips yang sangat oke untuk calon mountain trekker  yaitu: bawalah  kamera yang bagus (jangan memakai kamera ponsel), gunakan stabilizer supaya gambar yang dihasilkannya keren, bawalah charger ekstra dan power bank, perlu kematangan dana dan kenal medan dengan baik. Selain itu, niat harus tulus, sadar dengan keindahan alam dan menghargainya sebagai ciptaan Tuhan
Bagaimana dengan Indonesia?
Orang yang telah mendaki gunung domestik dan mancanegara merupakan ahli di bidang tersebut. Panorama pegunungan Indonesia yang dilalui oleh lintasan fantastis Ring of Fire menjadi komoditi bernilai sangat ekonomis untuk mengundang kedatangan wisatawan manca negara. Para wisatawan ini sangat tertarik dengan tantangan melihat keindahan gunung berapi. Tidak dapat dipungkiri bahwa gunung berapi menawarkan banyak sekali tantangan dan keindahan, contohnya kawah aktif yang mengeluarkan belerang dan asapnya, tersedianya sumber mata air panas mengepul yang dapat digunakan untuk relaksasi sekaligus mengobati penyakit kulit. Adanya panorama menakjubkan yang disajikan saat matahari terbit atau tenggelam sangat sayang untuk dilewatkan. Di dalam upaya ini, perlu campur tangan Pemerintah daerah untuk melakukan pengelolaan secara professional supaya para wisatawan itu datang kembali karena telah mendapatkan pengalaman luar biasa yang tidak ditemukannya di tempat lain (srn).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H