Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hikayat Si Gulma

24 Maret 2023   04:25 Diperbarui: 24 Maret 2023   11:44 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri NurAminah (Denver Colorado USA, Oktober 2021)

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian. Umumnya petani selalu mengharapkan hasil panen melimpah untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan dalam merawat tanamannya. 

Di dalam budidaya tanaman sampai tiba masa panen, masalah utama yang dihadapi oleh petani adalah gangguan yang datang dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Organisme ini berasal dari golongan hama, penyakit, dan gulma.

Gulma Sebagai Bagian Penting OPT

Adanya OPT memang selalu menimbulkan keresahan dan memicu air mata petani. Hama adalah pengganggu tanaman yang berasal dari kelompok serangga (wereng coklat, belalang dan hewan berkaki tiga pasang yang merusak tanaman), non-serangga (tungau atau mites), burung pemakan padi, mammalia (tikus, babi hutan, tupai, kera) dan moluska (keong mas, siput). 

Patogen penyebab penyakit pada tanaman adalah kelompok mikroba atau jasad renik yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang dan harus menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasinya. Contoh mikroba yaitu: jamur, bakteri, virus, dan lain-lain.

Secara umum istilah gulma digunakan untuk menyebutkan jenis tumbuhan yang sifatnya mengganggu di lahan pertanian. Definisi lain menyebutkan gulma sebagai vegetasi yang tumbuh bukan pada tempatnya dan jenis tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya. 

Gulma yang berada di lahan pertanian sangat merugikan pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Gulma atau tumbuhan pengganggu merupakan vegetasi yang tumbuh di antara tanaman budidaya milik petani. 

Gulma dapat dibedakan berdasarkan bentuk daunnya yaitu: kelompok gulma berdaun lebar (contohnya bunga tai ayam Lantana camara), berdaun sempit (rerumputan), teki dan pakis atau paku. 

Sekilas pandangan mata, rumput dan teki sama penampilannya. Jika diperiksa secara seksama barulah kelihatan bedanya, batang rumput bentuknya bulat sedangkan batang teki berbentuk segitiga. 

Perbedaan mendasar lainnya antara rumput dan teki adalah akarnya. Akar rumput berbentuk serabut, sedangkan akar teki berbentuk rimpang. Inilah menjadi alasan mengapa teki sangat sulit dicabut karena akarnya mencengkeram sangat erat ke dalam tanah yang ditempatinya bertumbuh.

Sri NurAminah (Denver Colorado USA, Oktober 2021)
Sri NurAminah (Denver Colorado USA, Oktober 2021)

Persaingan Gulma dengan Tanaman Budidaya

Beberapa faktor abiotik yang sangat dibutuhkan tumbuhan untuk berkembang biak adalah: cahaya, tersedianya air dan unsur hara di dalam media tumbuh. 

Tersedianya cahaya yang cukup menyebabkan gulma mampu tumbuh lebih dahulu, menghasilkan daun yang besar, lebih tinggi dan rimbun sehingga menutupi tanaman budidaya yang berada di dekatnya. 

Air sebagai faktor vital penunjang pertumbuhan tanaman merupakan unsur esensil yang harus selalu tersedia di lahan tanaman budidaya. 

Jumlah air yang kurang mencukupi menyebabkan terjadinya persaingan gulma dengan tanaman budidaya. Hal ini sering dijumpai pada tanah kering. Unsur hara merupakan nutrisi yang diberikan oleh petani untuk tanaman yang dipeliharanya. 

Nutrisi diberikan dalam bentuk pupuk kandang dan pupuk kimiawi untuk mengantisipasi berkurangnya cadangan nutrisi yang terdapat di dalam media tumbuh tanaman. 

Faktor lain yang dimiliki oleh gulma adalah adanya allelopati. Terdapat jenis gulma tertentu yang mampu menghasilkan allelopati atau racun yang dapat mematikan tumbuhan pesaingnya, contohnya alang-alang menghasilkan allelopati berasal dari akarnya mampu mematikan tumbuhan yang berada di dekatnya dalam jarak tertentu.

Reproduksi Gulma

Jika petani tidak menyiangi gulma yang tumbuh di lahannya, hal itu menyebabkan kerugian yang sangat besar. Sifat gulma yang sangat adaptif terhadap lingkungan ekstrim dan cepat pertumbuhannya menjadi biang kerok tanaman kerdil dan rendah produktivitasnya.

Secara sederhana dapat dijabarkan bahwa tahap pertumbuhan gulma di lahan tanaman budidaya dimulai dari berkecambahnya biji atau berkembangnya gulma melalui sistem reproduksi secara vegetatif.

Perkembangbiakan gulma secara generatif dilakukan dengan cara membentuk biji. Umumnya biji dihasilkan oleh gulma semusim dan gulma tahunan. Selain berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji, gulma juga mampu membentuk spora. Butiran kecil ringan berwarna gelap dinamakan spora merupakan alat perkembang biakan yang sangat penting.

Perkembangan gulma dengan menggunakan spora dilakukan oleh gulma yang berasal dari kelompok paku (Pteridophyta). Spora dapat ditemukan pada permukaan daun bagian bawah dan menyebar dengan cara ditiup angin. 

Perkembang biakan gulma secara vegetatif dilakukan dengan membentuk organ vegetatif yaitu: stolon, umbi batang, umbi akar, rimpang dan umbi lapis. 

Keuntungan perkembang biakan secara vegetatif adalah induk dan anakan serupa kualitas genetik dan performanya. Gulma yang berkembang secara generatif dan vegetatif akan beranak pinak membentuk satu populasi dan secara bersama-sama menginvasi daerah tersebut.

Organ perkembangbiakan vegetatif gulma dapat mengalami dorman dalam tanah. Pada kondisi yang tidak menguntungkan, biji gulma dapat mengalami dormansi. 

Selama masa dormansi, biji melaksanakan aktivitas metabolisme yang sangat minimal sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Kemampuan dormansi organ reproduktif gulma berperan sangat penting untuk mempertahankan dan melestarikan gulma di habitatnya.

Reproduksi secara vegetatif terjadi dari pembentukan organ vegetatif gulma. Beberapa organ vegetatif yang banyak ditemukan dalam perkembangbiakan gulma antara lain: stolon (bermuda grass Cynodon dactylon), rimpang (Johnson grass Sorghum halepense), umbi dibedakan menjadi umbi batang (tuber caulogenum, contohnya Ficaria verna) dan umbi akar (tuber rhizogenum), bulbus (umbi lapis) dan corm (batang berdaging dan pendek terdapat di dalam tanah). 

Reproduksi generatif gulma terjadi melalui biji dan spora. Biji gulma berkecambah pada kondisi lingkungan yang mendukung.

Beberapa faktor yang memengaruhi perkecambahan gulma adalah: air, unsur hara, udara, suhu, kelembaban dan cahaya matahari. Gulma berkembang biak dengan cepat saat faktor tersebut mendukung pertumbuhan gulma.

Biji yang dihasilkan oleh gulma berperan sangat penting dalam penyebaran gulma. Biji gulma yang ringan dan jumlahnya banyak dapat menyebar ke tempat jauh dengan bantuan angin, air, terbawa alat pertanian, aktivitas hewan dan manusia. 

Perkembangbiakan secara generatif melalui biji juga berperan penting dalam menurunkan sifat genetik gulma dari satu generasi ke generasi lainnya.

Dormansi

Definisi dari dormansi adalah sifat biji gulma untuk bertahan hidup pada suatu fase atau tingkatan. Dengan kata lain dormansi juga berarti terjadinya keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. 

Dengan demikian, dormansi merupakan suatu reaksi atas kondisi lingkungan tertentu. Proses beristirahatnya bagian atau jaringan tanaman yang berada dalam kondisi pertumbuhan optimum untuk menunjukkan pertumbuhannya secara normal.

Beberapa tipe dormasi gulma yaitu: 1) innate dormancy dengan ciri-ciri: sifat ini terbawa secara genetik, kulit biji bersifat impermiabel, terdapat hambatan kimiawi pada kulit biji dan embrio bersifat rudimenter.

Contoh dari innate dormancy ditemukan pada gulma hard seed coats yaitu: Setaria, Ipomoea dan Xanthium. Selain sifat hard seed coats, ditemukan pula sifat immature embryo pada Polygonum; 

2) induced dormancy yang terjadi karena: kondisi habitat kurang menguntungkan, adanya perubahan susunan kimiawi pada biji gulma dan biji berkecambah setelah kondisi menguntungkan, contohnya: gandum liar (Avena fatua); 

3) inforced dormancy dengan karakteristik: serupa dengan induced dormancy, biji tidak berubah susunan kimiawinya dan biji akan berkecambah saat lingkungan menguntungkan.

Manfaat Gulma

Kemampuan gulma untuk berkembang biak secara vegetatif dan generatif membuat tumbuhan pengganggu ini sulit untuk dikendalikan. Akar gulma yang tertancap dalam ke tanah membutuhkan tenaga dan waktu untuk memberantasnya.

Inilah alasan mengapa petani memilih mengendalikan gulma dengan menggunakan herbisida kimiawi karena prosesnya cepat, tidak memerlukan banyak tenaga dan hasilnya terlihat nyata. Saat aplikasi herbisida, bahan kimiawi ini seringkali diserap oleh biji dorman.

Hal ini menyebabkan perbedaan waktu berkecambah dan pola pertumbuhan gulma. Perlu diketahui bahwa terdapat herbisida yang merangsang perkecambahan biji, ada pula yang menghambat dengan cara mematikan embrio. 

Perbedaan juga ditentukan oleh kekerasan dan sifat permeabilitas selubung biji, contohnya pada gulma famili Chenopodiaceae dan Leguminosae. Karakter ini menyebabkan perbedaan daya kecambah dan pertumbuhan anakan gulma itu.

Namun demikian, hasil penelitian Sri Nur Aminah (2002) menemukan bahwa bunga yang dihasilkan dari gulma famili Cruciferae (Nasturtium indicum) dan famili Asteracea (Galinsoga parviflora) dapat menjadi sumber nektar untuk konservasi Diadegma semiclausum yang menjadi musuh alami ulat daun kubis Plutella xylostella. 

Nektar bunga yang kaya glukosa memberikan energi dan memperpanjang lama hidup agens biologi yang mematikan serangga pengganggu tanaman petani. 

Beberapa jenis gulma yang tidak menghasilkan nektar dapat menjadi shelter atau tempat berlindung musuh alami saat lahan mengalami bera (srn).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun