Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lalat Pembawa Rezeki

9 Maret 2023   03:53 Diperbarui: 13 Maret 2023   03:01 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah keistimewaan BSF sehingga dikatakan sebagai serangga pembawa rejeki?

Secara umum peran utama BSF di alam dilakoni oleh anakannya (disebut maggot) yang merupakan dekomposer sangat efektif menguraikan bahan organik. Maggot BSF sangat berbeda dengan belatung lalat rumah karena tidak menyebabkan penyakit.

Ciri khas lainnya adalah secara alami BSF bersifat non synanthropic alias kurang senang berinteraksi dengan manusia. Seiring berjalannya waktu, proses perbanyakan massal BSF melibatkan banyak manusia sehingga sifat ini tereduksi secara perlahan. BSF telah menjadi komoditi penting yang menghasilkan banyak produk sangat bermanfaat untuk manusia.

Siklus hidup maggot singkat, sekitar 45 sampai dengan 55 hari. Maggot adalah serangga yang harus melalui metamorfosis sempurna untuk perkembangan kehidupannya dengan tahapan: telur-ulat/maggot-pupa/kepompong-serangga dewasa/lalat (BSF).

Maggot harus menjalani lima instar atau fase penting sebelum membentuk pupa. Ciri-ciri maggot yang akan membentuk pupa atau kepompong adalah warnanya semakin gelap dan kurang aktif bergerak.  Fase pupa memerlukan waktu berkisar 10 sampai dengan 30 hari. Suatu keajaiban luar biasa secara internal terjadi selama fase tersebut, salah satunya adalah perubahan besar-besaran pada bentuk morfologi alat mulutnya. Saat fase maggot, alat mulutnya menggigit mengunyah dilengkapi dengan mandibel atau geraham yang mampu mengoyak bahan organik. 

Setelah maggot menjadi BSF, alat mulutnya tereduksi menjadi menjilat mengisap. Mandibel berubah menjadi semacam spons pengisap cairan supaya lalat mendapat asupan nutrisi. 

Saliva atau air ludah lalat mengandung enzim yang mampu menghancurkan makanan. Kebiasaan lalat saat hinggap pada makanan atau bahan lainnya adalah 'meludahi' material tersebut, membiarkan beberapa saat enzim yang terdapat dalam ludahnya melunakkan material sehingga mencair dan mudah diisap. 

Cairan yang dimakan oleh lalat non BSF mengandung mikroba berasal dari material busuk. Hal ini menyebabkan penyakit berbahaya dan menyerang saluran pencernaan manusia yang mengkonsumsi makanan yang telah dihinggapi lalat. Perlu diketahui bahwa BSF tidak menularkan penyakit pada manusia karena makanannya merupakan sampah organik. 

Keistimewaan lainnya adalah maggot menghasilkan senyawa anti mikroba yang mematikan jasad renik penyebab penyakit. Umur BSF berkisar 5 sampai dengan 8 hari. BSF jantan mati setelah mengawini serangga betina. Selama masa hidupnya, seekor BSF betina mampu menghasilkan telur sekitar 300-900 butir.

Teknik manajemen BSF supaya mendongkrak roda perekonomian adalah optimalisasi beberapa faktor penting yang dibutuhkan saat pemeliharaan yaitu: cahaya, kelembaban dan suhu.

Cahaya merupakan faktor sangat vital untuk diperhatikan karena hari mendung atau hujan menurunkan frekuensi perkawinan BSF. Artinya BSF jantan dan betina aktif kawin dan peletakan telur banyak jumlahnya saat hari terang (sekitar jam 8-12 siang). Keberhasilan BSF menghasilkan telur terjadi jika jumlah BSF betina lebih banyak daripada BSF jantan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun