Mohon tunggu...
sri agustina
sri agustina Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

kejarlah ilmu sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perencanaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja (Universitas Pamulang)

18 Maret 2021   06:58 Diperbarui: 18 Maret 2021   07:11 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MANAJEMEN OPERASI

Disusun oleh KELOMPOK 7 :

SINTA                                                       171011250174

SINTA KRISTIYANTI                           171011250446

SONDANG DORKAS SIHITE              171011250440

SRI AGUSTINA                                      171011250069

TIARA SUKMA DEWI                          171011250506

Perencanaa Tenaga Kerja

Terkait dengan produktivitas tenaga kerja sebagai pelaksana operasi sangat menunjang tujuan,efisiensi, dan efektifitas. Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik, dan rancangan kerja harus dibuat sebaik mungkin agar dapat menurunkan kebosanan, dan dapat meningkatkan kepuasan kerja.Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia atau sumber daya manusia.Oleh karena itu, pengertian tenaga kerja dapat dilihat secara makro maupun mikro. 

Secara makro, tenaga kerja atau manpower adalah kelompok yang menduduki usia kerja. Secara mikro, tenaga kerja adalah karyawan atau employee yang mampu memberikan jasa dalam proses produksi. Jadi, secara makro pengertian tenaga kerja bersifat kuantitas, yaitu jumlah penduduk yang mampu bekerja. Sedang secara mikro, pengertian tenaga kerja bersifat kualitas, yaitu sebagai jasa yang diberikan atau dicurahkan dalam proses produksi. Dalam konteks pengertian ini, maka tenaga kerja sering dipandang sebagai human atau intelectual capital perusahaan.Bagi perusahaan, karyawan adalah asset yang paling bernilai.Oleh karena itu sebuah perusahaan harus mampu mengelola tenaga kerja yang baik.

Rancangan kerja (Job Design) merupakan rincian isi dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup mengerjakan tugas, bagaimana tugas dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan, dan hasil yang diharapkan. Pendekatan dalam rancangan kerja, antara lain:

1. Manajemen Ilmiah

Atau scientific management yang diperkenalkan oleh F. W. Taylor, merupakan aliran efisiensi, konsep labor specialization, pendekatan sistematis, dan logis terhadap rancangan kerja, standar kinerja, dan teknik dalam pengukuran kerja perorangan atau kelompok.

2. Pendekatan Perilaku

Mulai diperkenalkan pada akhir tahun 50-an oleh Frederick Herzberg, yang mengungkapkan bahwa manusia adalah mahluk kompleks yang perlu pendekatan tertentu untuk menanganinya yaitu dengan memperhatikan faktor perilaku, dan pemenuhan kepuasan terhadap kemauan serta keinginan manusia. Dalam penyusunan rancangan kerja perlu mempertimbangkan, antara lain:

a) Job Enlargment (Perluasan Kerja), yaitu pemberian porsi kerja lebih besar secara horizontal. Pekerjaan tambahan tersebut berada pada tingkat kecakapan, dan tanggung jawab yang setara dengan pekerjaan semula.

b) Job Enrichment (Pengayaan Kerja), yaitu penambahan kerja dengan tanggung jawab yang lebih tinggi, seperti perencanaan, dan pengendalian, misalnya pencatatan barang, menangani perencanaan barang, dll.

c) Job Rotation (Pergantian/Perputaran Kerja), yaitu penukaran tugas antara pekerjaan secara periodik untuk menghindari pekerjaan monoton/membosankan.

3. Pendekatan Sosioteknis

Diperkenalkan oleh Eric Trist 1963, dimana pengembangan kerja tidak semata-mata mencerminkan teknologi yang paling ekonomis, tetapi juga memperhatikan faktor sosial tempat karyawan bekerja.Teori sociotechnical sebagai dasar rancangan suatu tugas.

Pendekatan ini tidak hanya untuk merancang tugas tetapi juga merancang penyelenggaraan organisasi keseluruhan. Bila produksi ataupun kualitas menurun maka perbaikan yang harus dilakukan adalah:

Mengganti supervisi

Memilih pekerja

Menjalankan sistem penghargaan

Untuk menganalisa metode rancangan kerja, terdapat beberapa alat bantu yang sering digunakan, antara lain:

1. Bagan proses aliran (Flow Process Chart), bagan ini menggambarkan urutan operasi, baik gerakan pekerjaan maupun aliran material.

2. Bagan Pekerja-Mesin (Worker-Machine Chart).

3. Bagan Proses Kelompok (Gang Process Chart).

Dalam merancang sebuah pekerjaan, dikenal istilah yang disebut studi gerakan. Terdapat empat teknik yang digunakan dalam studi gerakan, yaitu:

1. Prinsip Studi Gerakan, mengatur prinsip penggunaan tubuh manusia, prinsip pengaturan tempat kerja, dan prinsip desain mesin dan peralatan.

2. Analisis Therblig, dengan menggunakan elemen dasar gerakan yang diibaratkan huruf alfabet yang disusun membentuk kata.

3. Studi Gerakan Mikro, mempelajari gerakan melalui gambar/film, contoh: olahraga.

4. Peta/Bagan, menganalisis pekerjaan yang menggambarkan gerakan simultan kedua belah tangan.

Untuk merancang pekerjaan, salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan adalah kondisi kerja. Beberapa hal yang mempengaruhi, antara lain:

1) Faktor Fisik

2) Temperatur dan Kelembaban, untuk tempetatur/suhu yang optimal berkisar 20–27ºC, sedangkan kelembaban berkisar 30–50%.

3) Ventilasi

4) Pencahayaan, menurut Sanders, untuk pekerjaan yang tidak sering dilakukan, tingkat cahaya (iluminan) berkisar 100–200lx (10–20fc), untuk perakitan barang kecil/halus 2.000–5.000lx.

5) Warna, merah untuk hangat, kuning untuk segar, biru untuk sejuk, hijau sering untuk rumah sakit, merah untuk daerah bahaya, ungu untuk daerah bahaya radiasi, kuning untuk daerah berhati-hati.

6) Suara, dalam kantor sekitar 60dB, tidak boleh bekerja diatas 90dB selama 8 jam berturut-turut.

Terdapat 3 cara yang dapat dilakukan untuk pengukuran kerja, yaitu:

1. Studi waktu

Terdapat persamaan yang digunakan untuk menghitung ukuran sample dalam studi waktu, yaitu:

RUMUS : N = (Zs dibagi dengan αX)2

Dimana:

Z = Tingkat kepercayaan yang diingin.

s = Standar deviasi dari data observasi.

α = Maksimum tingkat ketelitian yang diinginkan.

X = Rata-rata hitung dari data observasi.

2 = Kuadrat.

Apabila tingkat ketelitian yang diinginkan dinyatakan dalam satuan unit waktu maka persamaan menjadi :

Sedangkan untuk nilai Z yang digunakan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Sedangkan untuk mendapatkan nilai X digunakan persamaan sebagai berikut:

𝑵𝑻 = 𝑿 × PR/100

Dimana:

x = Data yang diobservasi

n = Jumlah dari data yang diobservasi

Untuk peringkat kerja (performance rating/PR), dihitung dengan menggunakan waktu normal (normal time/NT), dengan persamaan :

dokpri
dokpri
Kemudian langkah selanjutnya yaitu menetapkan faktor kelonggaran (allowance factor/AF), dengan menggunakan persamaan:

𝑨𝑭 = +𝑨

Dimana A adalah toleransi kelonggaran.

Untuk kelonggaran yang dinyatakan dalam persentase dari jam kerja,digunakan persamaan:

dokpri
dokpri
Setelah semua diperoleh, maka standar waktu (standart time/ST) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini.

𝑺𝑻=𝑵𝑻 ×𝑨𝑭

2. Standar waktu yang ditentukan sebelumnya

Atau Preditermined Time Standar, metode yang digunakan yaitu MTM (Methods

Time Measurement) yang dikembangkan oleh Methods Engineering Council

dimana waktu standar elemen dasar gerakan dinyatakan dengan unit ukuran waktu

(TMU) yang setara dengan 0,00001 jam atau 0,0006 menit.

3. Pengambilan sample kerja

Dengan mengestimasi proporsi waktu dimana pekerja atau mesin melakukan

pekerjaan.

Produktivitas

  •  Merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemenoperasi.
  •  Merupakan kemajuan dari perubahan dalam proses transformasi sumber daya(inputs) menjadi barang/jasa (outputs).

dokpri
dokpri
Masalah Pengukuran
  1. Kualitas dapat berubah walaupun kuantitas input dan output tetap.
  2. Unsur eksternal dapat menjadi penyebab peningkatan atau penurunan produktivitas.
  3. Kurang atau bahkan tidak ada satuan pengukuran yang akurat.

Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

  1. Pendidikan dasar yang sesuai bagi tenaga kerja yang efektif
  2. Pengetatan angka tenaga kerja
  3. Biaya sosial (sarana danprasarana) yang memadai, seperti: transportasi dan sanitasi.

Produktivitas dan Sektor Jasa

Sektor jasa menghadapi tantangan khusus dalam pengukuran produktivitas secara akurat dan peningkatan produktivitas.

Produktivitas sektor jasa sulit berkembang, karena sifat pekerjaan disektor jasa memiliki ciri-ciri ,antara lain:

  1. Biasanya membutuhkan tenaga kerja yang banyak (contoh: konseling ,mengajar).
  2. Biasanya diproses secara individual (contoh: konseling investasi).
  3. Sering merupakan tugas intelektual yang dilakukan oleh seorang profesional (contoh: diagnosa kesehatan).
  4. Sering sulit untuk dimekanisasi dan diotomatisasi (contoh:jasa potong rambut).
  5. Kualitasnya sulit untuk dievaluasi (contoh: kinerja perusahaan konsultan hukum).

DAFTAR PUSTAKA

Jay Heizer and Barry Render, Operation Management, Edisi 9 Buku 1 dan Buku 2, Salemba Empat, atau edisi terbaru.

Eddy Herjanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta, atau Edisi terbaru

T. Hani Handoko, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE, Yogyakarta, Edisi terbaru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun