Mohon tunggu...
SRI MUJIATI
SRI MUJIATI Mohon Tunggu... Guru - Guru IPS SMP Negeri 2 Karangmalang

Menjadi seorang guru harus mampu menjadi panutan, mampu memahami pembelajaran, disiplin dan menghargai siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas

30 Januari 2024   13:09 Diperbarui: 30 Januari 2024   13:13 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi-Tantangan-Aksi- Refleksi  Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Lokasi

SMP Negeri 2 Karangmalang

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan Yang Ingin Dicapai

Peserta didik mampu memahami konsep kelangkaan dan kaitannya dengan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

Peserta didik mampu menganalisis dampak terjadinya kelangkaan.

Peserta didik menganalisis solusi cara mengatasi kelangkaan

Penulis

Sri Mujiati, S.E

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Berdasarkan kondisi di SMP Negeri 2 Karangmalang ditemukan masalah yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep dasar materi kelangkaan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Setelah dianalisis dari hasil wawancara dan observasi akar penyebab masalahnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat sehingga peserta didik kurang tertarik terhadap materi pembelajaran dan kesulitan menerima materi pelajaran yang diberikan guru.

 

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :

Dalam mengajar, guru masih menggunakan metode klasik yang cenderung membuat pembelajaran monoton sehingga peserta didik menjadi bosan dan tidak termotivasi untuk belajar.

Kreativitas guru dalam menyampaikan pembelajaran kurang inovatif dan bersifat konvensional.

Kurangnya pemanfaatan TPACK.

Pembelajaran seringkali tidak berpusat pada peserta didik.

Berdasarkan permasalahan tersebut saya melakukan praktik pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yaitu Problem Based Learning dilengkapi media konkret berbantuan video pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Praktik ini menurut saya penting untuk dibagikan  karena :

Banyak rekan pendidik yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami.

Praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan pendidik lain.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik  pembelajaran ini :

Mengidentifikasi masalah, Eksplorasi penyebab masalah, Penentuan penyebab masalah.

Masalah terpilih yang akan diselesaikan, mencari alternatif solusi dari berbagai sumber baik dari literatur dan wawancara dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar.

Merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menjadi fasilitator bagi peserta didik selama proses pembelajaran serta mengevaluasi pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai  tujuan tersebut?

Dari analisis diatas hasil kajian literatur dan wawancara, ada beberapa hal yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

Guru harus mengubah paradigma tentang pendidikan yang lama dimana segala sesuatu berpusat pada guru. Guru harus belajar menjadi fasilitator di dalam kelas dimana siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Pendidik belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kesulitan dalam mengelola pembelajaran yang students centered.

Agar tantangan tersebut dapat dilalui dengan baik, pendidik harus mampu berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam proses pembelajaran dan selalu merefleksikan diri pada setiap akhir proses pembelajaran.

Adapun pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain :

Dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam jabatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kepala SMP Negeri 2 Karangmalang sebagai pihak yang membantu evaluasi pada pendidik.

Rekan guru SMP Negeri 2 Karangmalang.

Peserta didik berperan sebagai objek atau sampel yang  digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut / strategi apa yang digunakan / bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melakukan strategi ini.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

Berkaitan dengan model pembelajaran :

Pemilihan model Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah. PBL juga mendukung proses pembelajaran yang menyenangkan dan terpusat pada peserta didik.

Berkaitan dengan media ajar :

Media ajar yang digunakan adalah media ajar yang berbasis TPACK. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan dan juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Berkaitan dengan penilaian :

Untuk memotivasi siswa dalam belajar, penulis melakukan penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian ketrampilan.

Berkaitan dengan kondisi ruangan :

Penulis mengatur ruangan dengan baik seperti mengkondisikan kebersihan kelas, kerapihan dan keindahan kelas sehingga dengan kelas yang nyaman dapat menumbuhkan motivasi belajar yang baik.

 

Strategi apa yang digunakan :

Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu model Problem Based Learning.

Guru memanfaatkan media PPT dalam penyampaian materi.

Guru juga memanfaatkan media teknologi atau inovasi lainnya dalam pembelajaran yaitu media aplikasi google form sebagai alat evaluasi.

Menggunakan media ajar video youtube agar siswa lebih tertarik dalam melakukan proses pembelajaran dan sesuai dengan metode pembelajaran yang berbasis TPACK.

Penggunaan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Bagaimana prosesnya ?

Kegiatan rencana aksi di desain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi. Dalam pelaksanaanya peserta didik sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran.

Mula-mula saya menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian saya mengarahkan siswa untuk memperhatikan media berupa tayangan video tentang Kelangkaan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Setelah materi tersampaikan, selanjutnya siswa mendapatkan tugas kelompok dalam memecahkan masalah yang berkaitan penyebab, dampak dan cara mengatasi Kelangkaan. Dalam kegiatan memecahkan masalah siswa terlibat aktif berdiskusi agar pemecahan masalahnya terselesaikan.

Dalam mengerjakan evaluasi siswa juga antusias mengerjakan evaluasi tersebut dan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Rata-rata siswa sudah memahami materi yang telah disampaikan.

Pada aksi pertama ini, perangkat yang saya gunakan antara lain : laptop, LCD, proyektor, speaker dan tripod. Saya juga minta bantuan kepada teman sejawat untuk mengambil video pada saat pembelajaran.

 

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk  melaksanakan strategi ini adalah :

Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Penyusunan media pembelajaran melalui PPT Powerpoint.

Penyusunan bahan ajar dan LKPD.

Penyusunan soal evaluasi melalui Google form.

Laptop, HP dan proyektor.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan?

Apakah hasilnya efektif / tidak?

Mengapa dan bagaimana respon siswa terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Bagaimana  dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan? 

Dengan penerapan model pembelajaran slide powerpoint dan video pembelajaran dengan dipadukan dengan model Problem Based Learning, meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Melatih peserta didik untuk berkolaborasi di dalam kelompoknya pada saat pengerjaan LKPD dengan membagi tugas pada setiap anggota kelompok.

Meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan mencari jawaban untuk menyelesaikan LKPD dari berbagai sumber baik dari buku pegangan siswa maupun browsing yang dapat diakses melalui HP.

Kemampuan berbicara peserta didik dapat terlihat pada saat presentasi kelompok hasil diskusi dan melatih percaya diri peserta didik untuk berbicara di depan kelas.

Apakah hasilnya efektif atau tidak ?

Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai.

Mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan?  

Respon merupakan bentuk kesiapan dalam menentukan sikap baik dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah ditentukan, maka dapat disimpulkan bahwa respon peserta didik terhadap pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan HOTS (Higher Order Thingking Skills) siswa adalah respon positif.

Peserta didik berminat mengikuti kegiatan pembelajaran, tertarik mengamati video atau gambar yang berkaitan dengan Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang tidak terbatas, tertarik menyimak penjelasan materi melalui media PPT.

Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 85,31 dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 87 % yaitu sebanyak 28 siswa (dari 32 siswa).

Faktor keberhasilan dari strategi yang telah dilakukan adalah :

Pendidik telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan sintaks Problem Based Learning.

Pendidik menggunakan video pembelajaran yang menarik fokus peserta didik.

Pendidik dapat mengelola kelas dengan baik sehingga peserta didik dapat memahami konsep materi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun