Perencanaan pembelajaran disusun dengan prinsip-prinsip perencanaan. Seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan 2007), prinsip-prinsip perencanaan meliputi:
Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.
Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai skenario yang sudah disusun.
Bila kita sesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang , dimana perencanaan pembelajaran disusun dengan mengandalkan media informasi, seperti media social, televisi, dan internet.Â
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam Menyusun perencanaan pembelajaran. Peserta didik usia sekolah dasar tentunya membutuhkan pendampingan orangtua dalam menjalani perencanaan pembelajaran yang datang dari guru.Â
Namun Perencanaan pembelajaran jarak jauh yang sudah disusun sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku cenderung memberi beban bagi orang tua siswa sekolah dasar.
Seperti yang kita ketahui, usia anak sekolah dasar adalah usia yang masih sangat dekat dengan bermain. Tanpa pendampingan orangtua, anak usia sekolah dasar cenderung akan malas menjalani pembelajaran jarak jauh.Â