alat rekaman : Hp, tripot, mic, infokus, dan alat tulis
bahan yang digunakan : kertas manila, pewarna, bunga
Media pembelajaran : bahan ajar, LKPD, lembar evaluasi, video pembelajaran, power poitn, dan media konkrti
dana yang saya gunakan masih tergolong standar namun kegiatan ini menggunakan waktu yang Panjang.
Refleksi
Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Dampak dari kegiatan ini bagi siswa adalah adanya perubahan sikap belajar peserta didik dari tidak semangat menjadi aktif, menungkatkan Percaya diri, dan mempunyai keterampilan dalam presentasi di depan kelas.
Dampak bagi guru adalah : Meningkatkan kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang bermakna, menarik, dan inovatif. Meningkatkan ketrampilan guru dalam mengoperasikan berbagai aplikasi edit yaitu canva dan filmora. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kelas agar peserta didik selalu aktif dalam pembelajaran.
Hasilnya :
Secara keseluruhan hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL yang dikombinasikan dengan media konkret sangat efektif karena mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Hal ini dapat terlihat dari kesimpulan setiap pembelajarn, yaitu:
Dari hasil observasi dan penilaian evaluasi yang saya lakukan PBL berbantukan media konkret ini dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran IPAS kelas 4 pada materi perkembangbiakan tumbuhan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Mereka mampu menelaah permasalahan yang diberikan, menimbulkan kreatifitas, mau mengeluarkan pendapat saat berdiskusi serta mampu presentasi didepan kelas secara berkelompok. Serta berdasarkan hasil survei yang dilakukan lebih dari 80% merespon positif. Berdasarkan hasil olahan nilai evaluasi nilai rata-rata siwa adalah (81,13) dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari (80%.) yaitu 19 orang peserta didik dan yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 3 orang  dengan persentase (13,6 %).  Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah adalah 20. Data tersebut menunjukan bahwa meningkatnya minat belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran inovatis yang dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik.