Mohon tunggu...
SRI WAHYUNINGSIH
SRI WAHYUNINGSIH Mohon Tunggu... Guru - guru Kelas SD Islam Raudhatul Jannah

Nama saya Sri Wahyu Ningsih, saya hobi literasi terutama bidang ilmiah. melalui media ini saya berharap bisa berbagi saling berbagi ilmu tentang pembelajaran demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas V SD

22 November 2023   09:55 Diperbarui: 22 November 2023   09:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar Setiawan (dalam Zainurie, 2007:3) menyatakan bahwa "Dengan pemilihan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran diharapkan adanya perubahan dari mengingat (memorizing) atau menghafal (rote learning) kearah berfikir (thinking) dan pemahaman (understanding), dari model ceramah ke pendekatan discovery learning atau inquiry learning, dari belajar individual  ke kooperatif, serta dari subject centered ke clearer centered  atau terkonstruksinya pengetahuan siswa".

Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,  atau suku yang berbeda (heterogen).

Menurut Johnson dan Holubec (2007:24) "Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah penggunaan instruksional dari kelompok-kelompok kecil sehingga siswa bekerja sama untuk memaksimalkan sendiri dan belajar satu sama lain. Dalam rangka untuk memiliki kelompok kecil bekerja sama dengan sukses, seorang guru harus menulis lima unsur penting dalam setiap pelajaran: (a) saling ketergantungan positif, (b) interaksi tatap muka, (c ) akuntabilitas individual, (d) keterampilan sosial, dan (e) pengolahan kelompok. Untuk meningkatkan pengajaran dan efek belajar, guru dapat menggunakan lima elemen ini sebagai pedoman penting dalam situasi pengajaran mereka".

  1. Unsur-unsur Pembelajaran  Kooperatif

Pada pembelajaran kooperatif terdapat beberapa unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Johnson dan Johnson (dalam Nurasma, 2006:16) menyatakan ada 5 (lima) unsur yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kooperatif yaitu "1)saling ketergantungan positif, kegagalan dan keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab semua anggota kelompok, oleh sebab itu harus adanya rasa terikat satu sama lain dan saling tergantung secara positif; 2) tanggung jawab perseorangan, setiap individu dalam kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran, karena keberhasilan kelompok ditentukan dari hasil belajar secara perorangan; 3) tatap muka, interaksi yang terjadi melalui diskusi memberikan keuntungan bagi siswa anggota kelompok dalam memanfaatkan kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota kelompok; 4) komunikasi antar kelompok, proses memperoleh jawaban permasalahan dikerjakan oleh kelompok secara bersama-sama dengan komunikasi, karena itu keterampilan berkomunikasi sangatlah penting; 5) evaluasi proses kelompok, untuk menentukan keberhasilan belajar dalam kelompok dapat ditentukan dari proses kerja kelompok. Untuk mengetahui proses kerja kelompok, dilakukan melalui evaluasi proses kelompok".

  1. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim (dalam Yusuf, 2005:26) menyebutkan bahwa "Pembelajaran model kooperatif dikembangkan  untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran : 1) hasil belajar akademik, dalam pembelajaran model kooperatif selain memiliki tujuan sosial juga bertujuan memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat model ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep sulit, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran kooperatif juga dapat memberi keuntungan bagi siswa dengan kemampuan tinggi maupun siswa dengan kemampuan rendah dalam bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas akademik; 2) penerimaan terhadap perbedaan individu, pembelajaran kooperatif juga bertujuan agar siswa dapat menerima siswa lain yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa dengan latar belakang dan kondisi untuk bekerja dan saling bergantung pada tugas-tugas akademik, dan melalui penghargaan kooperatif siswa akan belajar saling menghargai satu sama lain; 3) pengembangan keterampilan sosial, tujuan pembelajaran kooperatif yang ketiga adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial ini penting dimiliki siswa dalam hidup di masyarakat".

Dengan adanya pembelajaran kooperatif ini, maka diharapkan dapat meningkatkan semua potensi yang dimiliki siswa, selain peningkatan hasil belajar, keterampilan siswa untuk bekerjasama dalam kelompok juga akan meningkat.

  1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Urutan langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Arends (dalam Yusuf, 2005:30) adalah sebagai berikut :

Tabel.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

LANGKAH

TINGKAH LAKU GURU

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun