DALAM PENGAKUAN
berada di pekat malam
basuh peluh luruhkan dendam
duduk bersimpuh pasrahkan diri pada sang pembuat alam
mengingat diri penuh dosa bak legam
sendiri tenggelam dalam kesunyian
berkarib dengan untaian doa yang kukumandangkan
melangitkannya dengan sujud yang dalam
berharap sebuah pengampunan
hening malam sadarkanku banyaknya kekhilafan
butiran bening menganak sungai akui berbagai kesalahan
inginkan sebersit cahaya tuk terangi kegelapan
tapaki kembali terangnya kehidupan
termenungku dalam bisu
malu pada kotornya hati yang masih ada rasa iri
mulut yang masih belum bisa mengendalikan emosi
kaki yang belum mampu melangkah di kebenaran yang hakiki
tersedu dalam pengakuan akan jiwa yang rapuh
mengadukan keluh kesah dengan rikuh
jalani kebenaran dengan kemauan yang teguh
niatkan selalu dalam kasih Tuhan yang utuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H