Materi selanjutnya disampaikan oleh Mudri Alisno, S.T., Pengawas Lingkungan Hidup Kota Lhokseumawe, yang memberikan penjelasan mengenai mekanisme pompa air berbasis panel surya. "Penggunaan panel surya sangat tepat untuk efisiensi energi dan biaya dalam operasional pompa air yang digunakan pada program ini" katanya.
Setelah pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan, tim PPK ORMAWA dan tim volunteer melanjutkan kegiatan dengan pemasangan lubang-lubang resapan biopori di beberapa rumah warga di empat dusun, yaitu Dusun Teungoh, Dusun Cot U, Dusun Aleu Glem, dan Dusun Merandeh, dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Implementasi biopori ini terbukti efektif setelah dilakukan pemasangan dalam membantu meningkatkan resapan air di wilayah tersebut, mengurangi genangan air saat hujan, serta mendukung konservasi lingkungan di Gampong Rayeuk Kareung.Â
Selain itu, lubang biopori juga dapat digunakan sebagai tempat pengolahan sampah organik. Sampah organik seperti daun, sisa makanan, dan potongan tumbuhan dapat dimasukkan ke dalam lubang ini. Seiring waktu, sampah tersebut akan terurai oleh mikroorganisme dalam tanah dan berubah menjadi kompos alami yang dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.
Melalui penggunaan biopori, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat dalam hal pengendalian banjir, tetapi juga mendukung upaya pengolahan sampah secara alami, yang berdampak positif bagi kelestarian lingkungan di Gampong Rayeuk Kareung.
"Harapan kami, apa yang telah dibangun ini dapat dirawat dan dilanjutkan oleh masyarakat. Alangkah baiknya jika dibentuk lembaga dengan surat keputusan (SK) Keuchik, agar program ini bisa berkelanjutan dan membawa manfaat jangka panjang" tutup T. Ery Mulyadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H