Mohon tunggu...
Sri Hayani
Sri Hayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kadang ingin menulis

Kesini kalau lagi mood nulis:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Pandeglang, Banten? Ini Kisahnya!

16 Oktober 2021   06:23 Diperbarui: 16 Oktober 2021   06:39 3681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandeglang merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang berada di Provisi Banten. Kabupaten Pandeglang ini berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara, Kabupaten Lebak di Timur, serta Samudra barat dan selatan Indonesia.

Tentu, disetiap daerah memiliki cerita rakyat masing-masing. Bertujuan untuk menghibur masyarakatnya pada saat itu. Sama halnya dengan Kabupaten Pandeglang yang memiliki berbagai cerita rakyat.

Cerita rakyat termasuk salah satu jenis sastra lama yang berkembang di Indonesia. Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau. Pada dasarnya cerita rakyat ini mengisahkan mengenai suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia dan dewa.

Salah satu cerita rakyat di Pandeglang yang akan penulis bahas kali ini yaitu kisah Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari. Kisah ini merupakan cikal bakal terbentuknya kota Pandeglang.

Seperti apa kisahnya? Mari kita simak!

Pada zaman dahulu, dikisahkan di sebuah kerajaan di daerah Banten terdapat puteri Raja yang Bernama Puteri Arum. Dengan wajahnya yang cantik dan kulitnya yang halus sehalus sutra, tak ayal banyak  Pangeran yang ingin menjadikannya permainsuri.

Banyaknya Pangeran yang ingin mendekatinya namun, yang berani mendekati tuan puteri sebutlah dua orang Pangeran. Pangeran Sae Bagus Lana dan Pangeran Cunihin. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Dalam bahasa sunda Sae Bagus Lana artinya laki-laki yang baik. Sedangkan cunihin artinya laki-laki yang suka menggoda Wanita, bengis dan jahat.

Kedua Pangeran tersebut memiliki paras yang tampan dan tubuh yang kekar. Namun setelah tuan puteri melihat keduanya, maka tuan puteri memilih Pangeran Sae Bagus Lana untuk menjadi kekasihnya. Pangeran Cunihin tidak terima dan dendam kepada Pangeran Sae Bagus Lana. Kemudian dendam tersebut membuat Pangeran Cunihin mengambil seluruh kesaktian Pangeran Sae Bagus Lana dan menjadinya seperti kakek-kakek.

Setelah di kutuk Pangeran Sae Bagus Lana menemui gurunya untuk meminta solusi dari permasalahnya. Kemudian sang guru memberinya solusi yaitu Pangeran Sae Bagus Lana harus membuat gelang yang besar yang bisa di lewati oleh manusia. Gelang tersebut akan di lewati oleh Pangeran Cunihin dan Ketika melewatinya kekuatannya akan hilang. Berbagai rencana telah di persiapkan oleh Pangeran Sae Bagus Lana untuk balas dendam dan merebut kekasinya.

Pangeran Sae Bagus Lana ini menyamar menjadi seorang pembuat gelang yang di sebut “Pande Gelang” disuatu desa, penduduk desa memanggilnnya ki pande. Pada suatu hari pande gelang pergi ke beberapa desa. Di suatu desa dia betemu dengan seorang gadis yang wajahnya tidak asing lagi baginya tak lain yaitu kekasihnya puteri Arum.

Singkat cerita pande gelang dan puteri Arum berbincang-bincang. Namun puteri Arum tidak mengetahui kalau kakek tua yang berkulit legam tersebut kekasinya yaitu Pangeran Sae Bagus Lana. Mereka merencanakan sesuatu untuk memberi pelajaran kepada Pangeran Cunihin. Mereka mempersiapkan rencananya itu di desa tempat asal Pande Gelang. Namun, karena perjalannya Panjang tuan Puteri jatuh pingsan. Kata tetua desa, tuan puteri bisa sadar kembali jika meminum air dari batu cadas. Kemudian Pande gelang khawatir dan tak lama dia mencari air tersebut. Kemudian di minumkan kepada tuan puteri. Setelah itu tuan puteri sadar kembali. Penduduk desa menyebutnya Puteri Cadasari. Dan kembali memepersiapkan rencana untuk memberi pangeran Cunihin pelajaran.

Puteri Arum kembali ke istana dan menemui pangeran Cunihin kemudian dia bersedia menikah dengannya dengan satu syarat yaitu pangeran Cunihin harus membawa batu cadas keramat ketepi pantai dan melubanginya sampai bisa di lewati oleh manusia. Ini merupakan salah satu rencana yang di persiapkan tuan puteri dan pande gelang. Kemudian tanpa berpikir panjang pangeran Cunihin langsung membawa batu tersebut dan melubanginya.

Dalam waktu tiga hari dengan kekuatan pangeran Cunihin batu tersebut berhasil di lubanginya. Singkat cerita pangeran Cunihin di kelabui oleh puteri Arum dan Pande gelang untuk berjalan di lubang batu itu dengan gelanng besar yang sudah di pasang oleh pande gelang tanpa sepengetahuan pangeran Cunihin. Hanya baru beberapa Langkah pangeran cunihin merasa kesakitan di seluruh tubuhnya.

Kemudian pangeran Cunihin berubah menjadi kakek-kakek dan dengan bersamaan kekuatan pangeran Cunihin kembali kepada Pande gelang, dan wajahnya pun kembali tampan. Puteri Arum pun terkejut melihatnya tidak menyangka bahwa kakek tua yang berkulit legam tersebut kekaksinya yaitu Pangeran Sae Bagus Lana.

Nah, itulah singkat cerita mengenai Pangeran Pande Gelang dan Puteri Cadasri. Menarik bukan? Kisah ini cikal bakal terbentuk Kota Pandeglang, Banten.

Cerita rakyat ini salh satu budaya yang memperkaya kesusastraan Indonesia. Oleh karena itu kita harus melestarikanya agar tetap terjaga eksistensinya hingga saat ini dan maa yang akan dating.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun