Mohon tunggu...
Sri Hayani
Sri Hayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kadang ingin menulis

Kesini kalau lagi mood nulis:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal Usul Pandeglang, Banten? Ini Kisahnya!

16 Oktober 2021   06:23 Diperbarui: 16 Oktober 2021   06:39 3681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita pande gelang dan puteri Arum berbincang-bincang. Namun puteri Arum tidak mengetahui kalau kakek tua yang berkulit legam tersebut kekasinya yaitu Pangeran Sae Bagus Lana. Mereka merencanakan sesuatu untuk memberi pelajaran kepada Pangeran Cunihin. Mereka mempersiapkan rencananya itu di desa tempat asal Pande Gelang. Namun, karena perjalannya Panjang tuan Puteri jatuh pingsan. Kata tetua desa, tuan puteri bisa sadar kembali jika meminum air dari batu cadas. Kemudian Pande gelang khawatir dan tak lama dia mencari air tersebut. Kemudian di minumkan kepada tuan puteri. Setelah itu tuan puteri sadar kembali. Penduduk desa menyebutnya Puteri Cadasari. Dan kembali memepersiapkan rencana untuk memberi pangeran Cunihin pelajaran.

Puteri Arum kembali ke istana dan menemui pangeran Cunihin kemudian dia bersedia menikah dengannya dengan satu syarat yaitu pangeran Cunihin harus membawa batu cadas keramat ketepi pantai dan melubanginya sampai bisa di lewati oleh manusia. Ini merupakan salah satu rencana yang di persiapkan tuan puteri dan pande gelang. Kemudian tanpa berpikir panjang pangeran Cunihin langsung membawa batu tersebut dan melubanginya.

Dalam waktu tiga hari dengan kekuatan pangeran Cunihin batu tersebut berhasil di lubanginya. Singkat cerita pangeran Cunihin di kelabui oleh puteri Arum dan Pande gelang untuk berjalan di lubang batu itu dengan gelanng besar yang sudah di pasang oleh pande gelang tanpa sepengetahuan pangeran Cunihin. Hanya baru beberapa Langkah pangeran cunihin merasa kesakitan di seluruh tubuhnya.

Kemudian pangeran Cunihin berubah menjadi kakek-kakek dan dengan bersamaan kekuatan pangeran Cunihin kembali kepada Pande gelang, dan wajahnya pun kembali tampan. Puteri Arum pun terkejut melihatnya tidak menyangka bahwa kakek tua yang berkulit legam tersebut kekaksinya yaitu Pangeran Sae Bagus Lana.

Nah, itulah singkat cerita mengenai Pangeran Pande Gelang dan Puteri Cadasri. Menarik bukan? Kisah ini cikal bakal terbentuk Kota Pandeglang, Banten.

Cerita rakyat ini salh satu budaya yang memperkaya kesusastraan Indonesia. Oleh karena itu kita harus melestarikanya agar tetap terjaga eksistensinya hingga saat ini dan maa yang akan dating.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun