Mohon tunggu...
Sri Harnanik
Sri Harnanik Mohon Tunggu... Petani - Pertanian

Seorang petani sekaligus aktif dalam kegiatan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Menjadi PPK pada Pilkada 2020 di Kabupaten Lamongan

21 Mei 2023   18:15 Diperbarui: 21 Mei 2023   20:22 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi

Saya adalah salah satu dari lima anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2020 di daerah tempat tinggal saya yaitu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan. Saya bertugas di bagian divisi tehnis penyenggaraan. Kecamatan Mantup terletak di bagian Selatan  Kabupaten  Lamongan. 

Secara geografis Kecamatan Mantup merupakan pegunungan dengan sinyal internet yang tidak stabil dan merata. Di Kecamatan Mantup ada 15 Desa dan setiap desa mempunyai 3 Panitia Pemungutan Suara (PPS). Untuk kelancaran tugas, saya selalu koordinasi dengan pihak terkait seperti PPS, Panitia Pengawas Kecamatan (panwascam), Camat dan sekretarisnya, Kapolsek, Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan lain sebagainya.

Menurut saya pilkada 2020 merupakan pemilihan umum yang menantang karena dilaksanakan dalam kondisi bencana non alam pandemi covid 19. Hal ini berbeda dengan pemilihan umum sebelumnya. Oleh karena itu pilkada 2020 penuh liku-liku. Banyak sekali tanggapan masyarakat disampaikan di berbagai media agar pilkada ditunda atau ditiadakan. Masyarakat khawatir dengan pilkada 2020 sebagai cluster penyebaran covid 19. Saya pun sebagai PPK sempat galau.

Pemilihan Saat Pandemi

Awalnya pilkada 2020 akan dilaksanakan pada 23 September 2020. Tahapan sudah sampai sosialisasi penyelenggaraan, tahapan pencalonan perseorangan, rekruitmen penyelenggara di tingkat kecamatan  dan  desa. Kemudian diberlakukan  status darurat nasional maka KPU merespon  cepat penyelenggaraan  pemilu dengan opsi penundaan. 

Karena pandemi covid sulit diprediksi kapan akan berakhir, kemudian Pilkada 2020 disetujui untuk digelar 9 Desember 2020. Oleh sebab itu pelaksanaannya wajib menggunakan protokol kesehatan yang diatur dalam PKPU No. 6 tahun 2020. Tolak ukur keberhasilan pilkada tentu saja pada penegakan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan tersebut. Gelaran pilkada 2020 diharapkan tidak menjadi cluster penularan kasus covid 19.

Pilkada 2020 merupakan pemilihan yang diselenggarakan secara serentak, yang kemudian disebut pilkada serentak. Pilkada ini digelar di 270 wilayah meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Pilkada Lamongan 2020 menjadi salah satu dari 224 pemilihan bupati-wakil bupati yang digelar di pilkada serentak 2020.

Pilkada Lamongan 2020 dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.038.756 orang menjadi panggung pertarungan 3 pasangan calon (paslon). Paslon nomor urut 1, Suhandoyo-Astiti Suwarni merupakan kandidat independen. Paslon nomor urut 2, Yuhronur Efendy-Abdul Rouf dengan dukungan partai pengusung yakni Demokrat, PAN, Golkar, Gerindra, PPP, Perindo dan Hanura. Sedangkan paslon nomor urut 3, Kartika Hidayati-Saim diusung oleh PKB dan PDIP.

Lamongan Memiliki Paslon Perseorangan

Bagi saya daerah yang mempunyai calon independen tentu menarik untuk diamati. Lamongan merupakan salah satu dari enam daerah di Jawa Timur yang memiliki bakal calon independen. Daerah yang mempunyai calon independen berarti tugas penyelenggara lebih banyak karena ada tahapan verifikasi administrasi dan verifikasi faktual, sesuai pasal 48 UU Pilkada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun