Seperti kita tahu, Indonesia adalah negara yang majemuk. Tentu saja keberagaman menjadi keniscayaan yang tak bisa dihindari. Pesantren yang mengajarkan doktrin dan ajaran anti Pancasila, juga harus dihindari. Pesantren seperti ini umumnya lebih berpihak pada khilafah transnasional, paham yang diadopsi oleh jaringan terorisme ISIS.
Pesantren yang memiliki sikap anti pemimpin tertentu atau pemerintahan yang sah, diduga keras juga terpapar radikalisme dan terorisme. Kok bisa? Sikap semacam ini umumnya akan terus membangun kebencian dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpin atau pemerintah.Â
Negara dianggap kafir, Pancasila dianggap kafir, sistem demokrasi juga dianggap bagian dari produk kafir. Yang belajar di pesantren ini, akan lebih sering melakukan adu domba, provokasi, menyebarkan kebencian dan berita bohong. Pola semacam ini juga sangat dekat dengan pola-pola jaringan terorisme.
Mari kita jaga pesantren dari segala pengaruh radikalisme dan terorisme. Pesantren tidak hanya bagian dari pilar peradaban Islam di Indonesia, tapi juga bagian dari dasar kemajuan bangs aini. Karena pesantren menjaga harmonisasi antara Islam, kearifan lokal dan kebangsaan. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H