Bogor, - Setiap orangtua pasti ingin anak nya sukses. Sekolah menjadi salah satu jembatan dan pegangan utama setiap individu sebelum meniti dunia luar yang tentuya jauh lebih keras, salah satunya adalah persaingan. Namun tidak semua hal di ajarkan di sekolah. Sehingga bagi setiap orang tua atau calon orangtua penting untuk memperhatikan Pelajaran Hidup yang telah didapatkan.
Pelajaran hidup yang dimiliki oleh orangtua atau calon orangtua kelak menjadi kunci berkembangnya pendidikan terhadap anak di rumah. Sehingga anak akan tumbuh dengan karakter dan pemikiran yang kuat. Dikutip dari video Youtube milik akun Raymond Chin, berikut 5 life skills yang wajib diketahui sebagai pelajaran hidup dan 100% akan dibutuhkan.
1. Make Mistake
Dari dulu bahkan semenjak usia kanak-kanak, kita diajarkan untuk tidak membuat kesalahan. Begitu juga yang diajarkan di sekolah. Raymond mencontohkan "kalo misalkan kita ujian, ada pilihan ganda terus kita salah menjawab, jawaban kita akan dicoret dan otomatis kita mendapatkan nilai yang kurang (berkurang). Pokoknya kita di brainwash didoktrin bahwa melakukan kesalahan itu adalah hal yang harus kita jauhi."
Padahal pada kenyatannya melakukan kesalahan adalah hal yang lumrah dilakukan tiap orang bahkan pelajar sekalipun, tapi yang jadi poin utama dari life skills atau pelajaran hidup ini adalah solusi untuk bangkit setelah kita membuat kesalahan. So, rumus nya adalah Make Mistake = Find solution, karena kita tidak akan pernah bisa menghindari kesalahan. Dan selanjutnya skills (pelajaran hidup) yang dikembangkan dari Make Mistake ini adalah bagaimana cara mengambil resiko dan bangkit setelah kita bikin salah.
Framework yang tidak diajarkan di sekolah, sehingga saat akan mengambil hal yang beresiko dan jika ada kemungkinan membuat kesalahan, ini yang harus diterapkan :
1. Mengakui kesalahan, jangan dielak (menolak mengakui nya), karena jika menolak maka tidak akan muncul steps ke dua, yaitu
2. Analisa Masalah, kenapa ketika mengambil pilihan A (resiko A) ini hasilnya jelek / tidak sesuai / salah? apa yang harus dilakukan untuk selanjutnya diperbaiki jika mengulang pilihan yang sama atau sejenis.
3. Tanya diri sendiri pertanyaan yang susah. Raymond mencontohkan "Karena untuk pilihan A (resiko A) kamu kurang pintar dalam menganalisa resiko yang akan didapatkan. Atau bisa juga karena kamu gak bisa mengeksekusi pilihan tersebut."
jadi kita melakukan analisa resiko dari pilihan tersebut maka akan muncul kemungkinan / peluang apa aja yang bisa diambil untuk menghindari kesalahan dari mengambil pilihan tersebut.
4. Ambil pelajaran dan praktekkan ke pilihan selanjutnya
5. Review progress
dan steps ini akan terus terulang untuk pilihan yang kita anggap cukup besar / bersiko besar.
2. Find Opportunities
Raymond dalam video Youtube nya mengatakan "sekolah dari SD, SMP, SMA bahkan kuliah, kalian diajari bagaimana cara bekerja yang baik, tapi tidak diajari bagaimana mencari pekerjaan dengan baik/benar."
Sekolah sebagai engineer, insinyur, dll itu diajarkannya hal yang berhubungan dengan profesi tersebut. Namun hal-hal basic seperti membuat CV, tatakrama saat interview, mencari pekerjaan di platform online (baik freelance ataupun penuh waktu) atau bahkan acara untuk mendapatkan networking/jaringan untuk cari kerjaan, itu semua tidak diajarkan selama masa pembelajaran di sekolah / kuliah.
Fakta nya job searching, resume writing, interviewing, networking, amat dibutuhkan setelah selesai dari masa belajar dan ketika akan memasuki dunia kerja, karena gak jarang masih banyak yang lulus dengan predikat yang IP / nilainya tinggi tapi masih bingung mau kerja apa atau dimana harus cari kerja. pesan mendalam dari Raymon yaitu "Investasilah skill dari sekarang gimana cara mencari kesempatan yang bagus, bukan cuman sekedar cara mengerjakan kesempatan itu."
3. Manage Your Money
Mengelola keuangan menjadi Pelajaran hidup (life skill) yang terhitung penting dan diperlukan dalam pengaplikasiannya di kehidupan sehari hari. Tak jarang mereka yang pintar dan memiliki pencapaian bagus di sekolah/kuliah nya masih tetap bisa dengan mudah terjerat Pinjol, terlilit hutang, judi online, ngos-ngosan bayar KPR, dll
Hal ini disebabkan oleh minimnya pengelolaan keuangan seperti
1. budgeting
dimana kita harus tau poisisi keuangan kita, arus masuk dan keluar nya
2. save & invest
uang yang kita miliki akan ditaruh dimana dan dipergunakan untuk apa aja. Save & Invest adalah pengelolaan yang akan berimbas ke jangka panjang sehingga penting mempelajari aset investasi ini
3. Mengatur hutang
Raymon mengatakan "Ada yang namanya Refinancing dan Restructuring, dimana ini tidak dibahas di sekolah."
melunasi hutang adalah piramida terbawah sebelum memikirkan hal-hal yang lainnya. Lanjut Raymon "Misalnya gini, kalau masih ada hutang gak perlu mikiri dulu investasi seperti di step ke 2 dari pengelolaan keuangan ini."
4. Planning masa depan finansial
5. Menjaga aset melalui risk management wajib dilakukan jika pendapatan sudah tinggi, agar uang yang masuk tidak hanya datang dan pergi tanpa jejak sehingga menimbulkan penyesalan dikemudian hari
4. Social Interactions
yang berikutnya ada interaksi sosial, interaksi pun ada skills nya. Seperti :
1. Komunikasi efektif dari segi bahasa, penyampaian informasi dan bahkan skill basa basi untuk masuk ke lingkaran sosial
2. Resolution conflict jadi semisal ada konflik/berantem sama orang lain atau tidak setuju dengan opini orang, apa yang harus kita respon?
3. active listening, cara mendengarkan apa yang orang bicarakan, mendapatkan informasinya, dan meningkatkan knowledge/pengetahuan kita sehingga kita jadi pinter banget dari hasil active listening ini.
5. Emotional Intelligence
dari sekian banyak hal yang dibahas, poin ke 5 ini menjadi sangat penting dan menjadi salah satu penentu apakah kamu termasuk calon sukses di dunia luar, dalam hal ini dunia kerja.
Raymon memaparkan bahwa kepintaran emosional yaitu gimana cara kita ngontrol emosi dan ngatur perasaan kita, jangan sampai mengambil keputusan buruk berdasarkan emosi.
berikut pondasi dari Emotional Intelligence yaituÂ
1. Self Awarness
mengetahui kondisi emosi diri sendiri dengan mempertanyakan "Kenapa ini bikin kita marah? hal apa yang membuat kita ke trigger? apa hal-hal kecil yang bikin kita emosi? dengan sadar dan memahami pemicu dan kondisi emosi diri sendiri maka akan masuk ke step 2
2. Self Management
Mengatur perasaan yang sedang dihadapi, disini bukan berarti harus menolak emosi yang sedang terjadi seperti "Oh saya gak marah. Saya baik-baik aja. Saya gak sedih" dan sebagai nya.
yang harus dilakukan adalah mengakui lonjakan emosi yang sedang terjadi, sedih, kesal, marah, khawatir.dll
sehingga akan terbentuk kontrol diri untuk menenangkan emosi tersebut seperti ambi napas dan mengatur tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
3. Social awareness
Disini kita belajar untuk memahami keadaan sekitar dan belajar peka terhadap emosi yang sedang dirasakan orang lain entah itu teman kerja, teman kuliah, keluarga, bahkan atasan. Melihat dari gerak gerik, behavior, tindakan, intonasi dia berbicara.
4. relationship management
Bagian ini memantau, mengatur, atau me-maintain hubungan dengan orang lain. karena bukan hanya sekali kita berbicara, happy, dan percaya dengan orang lain. Tapi pola ini akan terus berulang, sehingga emosional akan lebih kompleks kedepannya dan ini yang harus kita maintain itu agar hubungan relasi dengan orang sekitar menjadi lebih mudah.
Pelajaran-pelajaran ini adalah hal basic yang akan terus dirasakan selama seseorang hidup jadi sangat amat perlu untuk terus mengasah diri terutama untuk 5 pelajaran hidup / life skills ini.
Tentunya semua skill ini tidak bisa diterapkan dalam waktu yang singkat, butuh waktu dan proses yang panjang maka sebaiknya diajarkan sedari kecil dengan contoh yang sederhana yang mudah dipahami pada usia nya.
bagaimana menurut teman kompasiana? bagikan pendapat kalian di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat.
Penulis :
Sri Fadillah
Sumber inspirasi terbesar :
Youtube Raymon Chin : https://www.youtube.com/watch?v=SIuKp848L8I&t=157sÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H