Setelah lebih dari enam abad, Ottoman (Utsmaniyah atau Turki) terusir dari benua itu, kecuali Konstantinopel dan Trakia Timur. Setelah perang dunia 1 dan 2 Kosovo menjadi wilayah Yugoslavia 1943 hingga 1992.
Secara harfiah, nama Yugoslavia memiliki arti Slavia Selatan. Dikarenakan negara tersebut terletak di semenanjung Balkan kawasan Eropa Timur. Yugoslavia merupakan negara federal dengan enam negara bagian dan dua daerah otonomi khusus.Â
Berikut negara dan daerah yang masuk dalam Yugoslavia, yaitu Serbia, Montenegro, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Hezergovina, dan Makedonia. Daerah Otonomi Khusus Kosovo dan Vojvodina karena krisis ekonomi dan sosial kesenjangan etnis Yugoslavia terpecah sampai Kosovo memisahkan diri 17 Februari 2008.Â
Tantangan tetap ada bagi Kosovo untuk mendapatkan pengakuan internasional secara penuh. Seiring berjalannya waktu, status De Facto Kosovo akan menyebar sehingga hampir semua negara di dunia akan mengakui Kosovo sebagai negara merdeka. Namun, keanggotaan PBB ditahan sampai Rusia dan China menyetujui legalitas keberadaan Kosovo.Â
Rusia menjadi tantangan terbesar kemerdekaan Kosovo karena Rusia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dengan hak veto, berjanji akan memveto dan merencanakan kemerdekaan Kosovo yang tidak membahas keprihatinan Serbia.
Perkembangan Ekonomi
Sedangkan  masalah  ekonomi  yang  dihadapi  Kosovo  antara  lain  tingkat pengangguran yang mencapai 45%, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakseimbangan sumber daya alam yang dimiliki dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kosovo. Hal ini dikarenakan penduduk Kosovo sendiri banyak yang menetap di pedesaan di luar ibu kota Kosovo, Pristina.Â
Hal  ini menjadi tidak efisien untuk menjadikan penduduk Kosovo memiliki keahlian untuk mengelola lahan yang ada di Pristina, sedangkan Kosovo merupakan negara yang memiliki potensi alam untuk dikelola.
Namun baru-baru ini perekonomian Kosovo telah menunjukkan perkembangan  yang cukup baik dalam beberapa waktu terakhir yang berkaitan dengan transisi  antara sistem berbasis pasar dengan pelestarian stabilitas makroekonomi. Namun, Kosovo secara signifikan masih bergantung pada diaspora dan komunitas internasional untuk bantuan dalam sektor finansial dan teknis.Â
Sekitar 15% dari GDP Kosovo terbentuk dari pembayaran/pengiriman uang dari diaspora terutama yang terletak di Swiss dan Jerman. 15% lainnya dari GDP  Kosovo terbentuk dari  bantuan finansial dan kegiatan.Â
Rata-rata pendapatan per kapita Kosovo diperkirakan menjadi hanya sekitar $2,500 yang mana hal ini menjadikan Kosovo sebagai negara termiskin di Eropa.Â