Mohon tunggu...
Kemas Achmad Mujoko
Kemas Achmad Mujoko Mohon Tunggu... Sociology of Development Student, Universitas Negeri Jakarta -

Equivalent Exchange

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Angkasa

5 Oktober 2015   17:18 Diperbarui: 5 Oktober 2015   19:20 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hidup saya tidak memiliki pilihan wahai Libra. Mungkin tidak ada rugi secara materialis untuk saya, namun dalam pengembangan jatidiri saya, entitas lain disekitar saya, semuanya dirugikan dalam setiap pemikiran kami, kami dikekang untuk tidak dapat memilih akan seperti apa kita, jika kami hanya diciptakan dan hanya memiliki satu pilihan dalam hidup—tentunya jawaban ya, mengapa kami diciptakan di alam semesta ini?”

“Merkurius, jawaban saya akan menjawab dua pertanyaan anda. Entitas tertinggi menciptakan entitas-entitas dengan begitu rumitnya, untuk menjelaskan kerumitan itu, entitas tertinggi menciptakan petunjuk. Sadarkah anda mengapa  entitas tertinggi menciptakan heriarki? Karena entitas tertinggi ingin menyadari anda bahwa masih ada entitas lain dibawah anda. Ketika anda sadar bahwa anda masih memiliki entitas lain yang lebih rendah daripada anda, itulah tujuan entitas tertinggi menciptakan anda, ia ingin membuat pengalamannya. Membuat PengalamanNya.”

“Saya sadar itu, apakah anda memiliki permasalahan wahai Libra?”

“...”

“Saya memahami apa masalah anda, anda belum menemukan masalah anda.”

Libra harus berterima kasih kepada Merkurius, karena setidaknya ia telah menydari salah satu kecemasan terbesarnya. Merkurius yang telah menyadari Libra mengenai masalahnya kini tersadar mengenai masalah itu. Libra semakin tertarik untuk mencari masalahnya, meskipun ia telah banyak menggali masalah-masalah dari setiap entitas, namun ia sendiri masih sangat sulit menemukan masalahnya. Sampai suatu saat, Libra menjadi gusar karena keproduktifannya untuk menjaga setiap entitas berjalan dengan baik menjadi buruk—meskipun ia sadar bahwa masalah mencari masalah adalah masalah, namun bukan itu. Mencari masalah adalah masalah bukanlah masalahnya, yang menjadi masalah adalah apakah masalahnya.

Libra menjadi semakin berfikir, tantangan yang paling mengganggu setiap entitas bukanlah kematian atau kemusnahan. Namun yang paling mengganggu adalah kecemasan. Kecemasan lebih menyeramkan daripada ketakutan, karena ketika kita cemas, kita tidak mengetahui apa subjek permasalahan yang kita hadapi. Berbeda untuk takut, takut adalah manifestasi dari sebuah kepastian mengenai masalah. Menjadi mempertanyakan sebuah masalah—ah atau tepatnya mencari masalah—menjadi sebuah kecemasan tersendiri untuk Libra.

Untu menjawab kecemasannya—tentunya untuk menemukan subjek, libra semakin yakin bahwa ia harus menemukan jawabannya. Ia bisa saja menannyakannya pada entitas tertinggi, jika ditanyakan kepada entitas tertinggi, untuk apa ia diciptakan?

“Accommodador, kau harus mencoba mendefinisikannya wahai libra.”

“Saya mengerti mengenai hal tersebut, sangat mengetahui, bahkan dalam pembelajaran menjadi konstelasi Libra, saya harus mengenal berbagai rumus yang begitu rumitnya untuk mengetahui bagaimana system bekerja, bagaimana alam semesta bergerak. Kadang dalam pendefinisian tersebut, saya ragu akan segala yang pernah saya pelajari. Dalam accomodador, ia menjelaskan mengapa terjadi ketidak samaan dalam hukum-hukum alam. Hal ini juga menjelaskan mengapa nilai 10-10000000 sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam semesta. Bukan hanya pangakat tersebut, bahkan pangkat yang tak terhingga-pun dapat menjadi sebuah masalah. Yang membuat penghitung menjadi menyerah untuk menghitung yang padahal ia tinggal selangkah lagi menuju keberhasilan.”

“Apakah kau pernah mendefiniskannya kembali wahai libra? Pernahkah anda menjelaskan mengapa selisih yang sebegitu sepelenya menjadi sangat berarti bagi anda?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun