Mohon tunggu...
Spaceworks Incubatorium
Spaceworks Incubatorium Mohon Tunggu... -

Spaceworks Incubatorium: Architecture, urbanism, and various other nonsensical matters - www.spcwrks.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruang sebagai Peristiwa Ekonomi Politik - Bagian Satu

15 Februari 2016   10:31 Diperbarui: 15 Februari 2016   11:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada gilirannya, kemampuan Homo sapiens untuk mengabstraksikan dunia di dalam kepalanya tersebut bersahut-sahutan dengan kecenderungan mereka untuk bekerjasama. Semakin mereka intens bekerjasama, semakin berkembang kekayaan bahasa yang mereka miliki dan semakin kaya bahasa yang dimiliki, semakin baik pula kerjasama mereka.

Tidak terbatas sampai di sana, gerak dialektis tersebut pun merambah ke seluruh hal-hal lainnya: Mereka bekerjasama dan memiliki sistem bahasa yang cukup memadai untuk mengakomodasi kerja-kerja yang lebih kompleks, maka semakin canggih pula teknik dan penemuan primitif yang bisa dihasilkan; setiap teknik dan penemuan primitif baru yang ditemukan kemudian berbalik memperkaya keseluruhan kehidupan mereka, melalui nutrisi yang lebih baik, lebih aman, dan lebih banyak dari kemajuan kemampuan berburu, melalui tingkat keselamatan yang lebih, melalui kemampuan mengabstraksi dan mengkoordinasi rencana, gagasan, serta tujuan, melalui kemampuan mereka untuk menghindarkan diri dan kelompoknya dari musibah, melalui kemampuan mereka untuk memodifikasi bumi tempatnya berada.

Demikian seterusnya berbagai hal material saling mempengaruhi dan mendorong peradaban manusia meroket naik tanpa henti: seraya mentransformasi relasi sosial-ekonomi antara manusia dengan manusia serta manusia dengan alam pada setiap tahapannya. Relasi sosial-ekonomi tersebut tercermin sejak kapak batu pertama yang diciptakan, penemuan api, lukisan goa, perburuan dan pengumpul purba, hingga dimulainya pertanian dan peternakan primitif dengan hasil surplusnya yang meledakkan kebudayaan manusia. Kebudayaan patriarkal, perbudakan kuno, penciptaan Tuhan dan agama-agamanya, munculnya penguasa-penguasa kecil, pembagian pekerjaan, pembentukkan militer, lahirnya land-lord, raja-raja, sistem manufaktur modern, korporasi, mesin-mesin industri super-canggih, kerjasama yang epik, sistem pemerintahan modern, penciptaan modal bersama, hingga sistem komputasi-komunikasi maha-kompleks yang mempersempit dunia di abad ini.

Relasi sosial-ekonomi, juga moda produksi, sebagai pondasi dari perkembangan peradaban ini dijabarkan secara lebih jauh mendalam dan tajam oleh Karl Marx dan Friedrich Engels dalm karya-karyanya.

***

Homo sapiens sapiens dengan relasi sosial-ekonomi dan kekuatan produksinya yang maha-kolosal tentu saja meninggalkan tanda yang sangat membekas di ruang tempat hidupnya.

Untuk menunjang kehidupannya, manusia mengolah dan memodifikasi alam, menciptakan ruang-ruang secara detail dan terelaborasi, dengan fungsionalitas yang tajam dan berlapis-lapis. Berbeda dengan semua makhluk lainnya, manusia melakukannya dengan rencana, tidak secara impulsif dan instinktif. Tidak berhenti sampai di sana, manusia membangun dalam ukuran yang gigantis, manusia membangun tidak hanya untuk fungsi-fungsi tidur-makan-hajat, manusia membangun melampaui waktu - menyediakan objek-objek yang kegunaannya tidak secara langsung di waktu sekarang.

Di sanalah terutama berceceran jejak-jejak relasi sosial-ekonomi yang mereka hidupi.

***

Akan dilanjutkan di Bagian Dua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun