Mohon tunggu...
S K
S K Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang anak yang tinggal di Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kompasianer Book of The Year: Gerimis Di El Tari

27 November 2016   18:45 Diperbarui: 27 November 2016   18:57 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Status Ayunda yang sudah bersuami ditambah dengan kepercayaannya yang berbeda dengan Adrian membuat perjalanan ritual cinta mereka menjadi penuh penghayatan, sederhana dan jauh dari tuntutan.. 

Namun, buku ini bukan melulu tentang cinta, Kawan!

Buku ini bertutur tentang keindahan alam, eksotisme dan kearifan budaya Indonesia Timur khususnya Nusa Tenggara. Penulis yang dosen filsafat sebuah universitas di Bandung dan tinggal di daerah Kupang sekian bulan pertahunnya telah sukses menelurkan sebuah karya yang sangat apik, yang memadukan antara seni, filsafat, budaya dan kejayaan Indonesia Raya.

Ada satu paragaraf dalam buku ini yang sempat membuat saya GR, karena saya merasa penulisnya menuliskan “sosok saya” dalam bukunya, yaitu kesenangan Adrian akan makanan combro. Saya doyan combro loh! Meskipun saya perempuan. Ah, entahlah…

Buku ini BUKAN untuk Anda yang baru mengenal cinta atau orang-orang yang tidak menyukai perbedaan. Buku ini buku roman UNTUK DEWASA. Jadi, buat kalian yang apa-apa maunya instant yah, sana! Baca buku roman yang lain ajah! 

Buku ini menjadi buku pilihan di Kongres Bahasa Daerah Nusantara tanggal 2 - 4 Agustus di Bandung di mana penulisnya merepresentasikan buku ini di depan pakar-pakar bahasa. Dan buku ini adalah buku ke-4 Erna Suminar. Buku-buku terdahulunya adalah Bukan Cinta yang Buta, Engkaulah yang Buta (Kumpulan puisi 2013), Obrolan di Kedari Plato (Kumpulan Esai, 2014) dan Kekasih yang Tak Diinginkan (Kumpulan Puisi, 2014).

Terakhir buat Teteh Erna Suminar… Terima kasih telah berkarya. Buku ini membuat tahun 2016 menjadi tahun Indonesia Raya! Saya bangga dengan keragaman Indonesia!

Sekian.

Bali, penghujung November 2016, Soyo Kaze.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun