Sejak 18 tahun setelah perang antara Arab dan Israel pertama. Terjadilah perang besar antara negara Arab (Mesir, Suriah dan Yordania) dengan Israel. Pada Juni 1967, terjadi perang lagi antara negara-negara Arab dengan Israel, yang dikenal dengan perang 6 hari. Israel melawan dengan 3 front yaitu Sinai, Yordania dan Suriah.Â
Awalnya Mesir mendapatkan informasi palsu terkait pergerakan militer Israel di Suriah, dengan informasi tersebut Mesir mengirimkan pasukannya ke wilayah Sinai yang berbatasan dengan Israel, dan Mesir memblokade selat Tiran yang menghubungkan Israel ke laut merah. Pada tanggal 5 Juni 1967, Mesir diserang mendadak oleh Israel ke berbagai pangkalan udara mereka, sejak itulah kekuatan mesir mulai lumpuh dan Yordania serta Suriah menyerang pangkalan udaranya Israel. Tetapi sayangnya mereka diserang balik oleh Israel sehingga pangkalan udara di Yordania dan Suriah bernasib sama seperti Mesir. Dalam perang 6 hari ini dimenangkan oleh Israel.
Pada 1973, terjadilah perang Yom Kippur, dinamakan perang Yom Kippur karena perang ini terjadi di hari Yom Kippur (peringatan hari suci umat Yahudi). Diperang ini, Mesir dan Suriah yang didukung negara Arab lainnya memutuskan untuk membuat perlawanan merebut wilayah mereka sebelumnya (khususnya di Sinai dan Golan), mereka sudah mempersiapkan senjata yang sudah diupgrade dan didapatkan langsung dari Uni Soviet. Dihari awal perang terjadi koalisi Arab menang telak tetapi dihari berikutnya perlahan koalisi Arab berhasil dipukul mundur lagi, saat itu Israel bekerjasama dengan negara Amerika.Â
OPEC (organisasi negara-negara pengekspor minyak) yang didalamnya terdapat Arab Saudi dan lain-lain, memutuskan untuk membuat embargo minyak ke Amerika sehingga Amerika mengalami krisis energi. Pada tanggal 28 Oktober 1973, PBB memerintahkan pihak yang berselisih untuk gencatan senjata agar krisis tersebut bisa teratasi. Setelah perang tersebut, konflik antara negara-negara Arab dan Israel menurun. Israel lebih fokus menangani kelompok militant Palestina, sedangkan negara-negara Arab banyak terpecah belah karena adanya perang saudara. Palestina meskipun sudah menyatakan diri merdeka dan diakui juga kedaulatannya, tetapi masih mengalami perampasan hak hidup oleh Israel.Â
Tahun 1993 Palestina dan Israel menandatangani perdamaian oslo, palestina diberi pemenangan semu untuk memiliki otoritas diwilayah tepi barat dan gaza. Tahun 2000an konflik warga palestina dan pemerintah zionis tidak pernah surut, bahkan militer Israel terus memberikan serangan udara untuk menghancurkan basis-basis perlawanan dan warga pun menjadi korban. Banyak sejarah dari konflik Israel dan Palestina yang hingga melibatkan pertumpahan darah, ketidakstabilan, perpindahan dan banyak pemimpin dunia yang terus bekerja menuju resolusi yang akan menghasilkan perdamaian di seluruh kawasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H