Padahal niat membuat masakan sendiri justru terkadang membuat mereka seleranya makin bermacam-macam. Justru tak bisa berhemat saat kondisi seperti ini. Tapi ada kepuasan, dengan anak-anak sehat, bersemangat, ceria, berharap imunitas mereka meningkat.
Yang paling penting menanamkan pada anak-anak menjaga kebersihan, cuci tangan dan kaki, jika baru pulang bersihkan diri dan berganti pakaian. Intinya anak-anak tidak terlalu rewel apalagi sudah besar, kebosanan dibicarakan bersama.
Masalah pekerjaan yang bikin miris dan minim pekerjaan, minim pemasukan, sebab harus di rumah saja, terpaksa dinikmati. Mencari celah, memaksimalkan skill, tidak terlalu memikirkannya..."enjoy saja" kata anak-anak yang menghibur ibunya.
Berkomunikasi, dan bertukar informasi positif dengan teman dan keluarga juga sangat penting melalui Ramadhan tahun ini.
Sabar... Cuma sabar modal utama melalui kondisi ini dan tetap optimis. Hal ini juga berpengaruh besar untuk anak-anak.
Hari ini ada pelajaran berharga dari anak lelaki kecil ku. Bahwa latihan survive dan mengasah keterampilannya sekarang ia tambah pinter memasak, mengatur waktu bermain, istirahat, membaca, ia sudah suka menulis, menggambar dan semangat beribadah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H