Milenial Road Safety Festival 2019 yang  dicanangkan merupakan program pihak kepolisian Republik Indonesia pada semua lapisan masyarakat di awal tahun 2019 ini yang sasarannya kaum milenial, anak muda.
Hal ini disebabkan dari data kepolisian 2017-2018 ada sekitar 55 persen kecelakaan yang terjadi di Indonesia, korbannya adalah generasi muda. Bahkan 28,12 persen di antara korban berasal dari kaum pelajar dan mahasiswa, ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf beberapa waktu lalu.
Miris, kondisi ini dan perlunya pendidikan bagi pelajar, pemuda dan anak-anak tentang keselamatan berlalu lintas dan meminimalisir pelanggaran yang ada. Bripka Weri dan 4 orang Polisi Wanita yang kami temui di TK Tunas Ilmu, yang berada di Jl Lintas, Komplek Griya Lematang Asri 2 Blok F, Desa Tanjung Payang, Kota Lahat. Pada Senin (04/02/2019) yang bersosialisasi dan mengajarkan pada siswa siswi TK A dan TK B tentang tugas polisi dan lalu lintas.
Bripka Weri bercerita bahwa tak hanya TK tapi dari tingat SMA, SMP dan SD. Bahkan di arena keramaian mereka mengajak masyarakat melalui sosialisasi ini. "Satlantas Polres Lahat rutin mendatangi sekolah terutama Senin, jadwal kita pasti penuh untuk ke sekolah," jelas Weri.
Gayung bersambut di TK Tunas Ilmu, yang mendatangkan ahlinya langsung untuk pengetahuan yang baik bagi siswa siswi. Â "Anak-anak memang prioritas pada Tahfiz Quran dan keislaman. Tapi kita juga memberi pengetahuan seluas-luasnya bagi mereka anak didik," kata Widyasari selaku Kepala TK Tunas Ilmu.
Variatif kegiatan selain outing, kegiatan keluar sekolah bagi anak-anak tujuannya hampir sama, anak-anak dapat pengetahuan baru dari tempat atau sumbernya langsung. "Belajar mereka jadi tidak membosankan, pastinya," harap Widyasari.
Hujan masih mengguyur Lahat tapi gegap gempita anak-anak tersebut mengikuti Polisi beratraksi hingga bel usai sekolah tak terasa Senin ini. Penulis duduk di koridor sekolah, menyaksikan anak-anak keluar usai berdoa, dan berpamitan. Salam hangat elusan satu-satu di kepala mereka membuat anak-anak tersebut patuh pada ibu guru mereka. Satu anak yang menarik hati, ia mencoba memakai sepatu para polisi.
"Aku mau sepatu polisi seperti ini." Dan anak tersebut berlarian mencabut kakinya setelah mencoba sepatu polisi, ia memakai sepatunya sendiri. Ia tidak canggung mengungkapkan kekagumannya pada Polisi pada guru mereka. Itulah keluguan anak-anak.
Salam Kompal..... Sayangi Lahat..... Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H