Pemakaman di Praijing dijalankan dengan ritual dan prosesi yang khusus. Biasanya, jenazah akan dikebumikan dalam sebuah kuburan yang terletak di tempat yang disucikan. Upacara pemakaman melibatkan doa-doa dan nyanyian khusus yang dipimpin oleh seorang pemimpin adat atau dukun. Selain itu, ada pula tradisi memberikan sesaji atau persembahan kepada arwah yang telah meninggal.
Praijing Village yang terletak di Desa Tebara, Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Desa ini terletak sekitar 3 km dari pusat Kota Waikabubak.Â
Desa ini dikenal sebagai desa wisata yang memiliki 38 rumah tradisional Sumba. Rumah-rumah adat di desa ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Lei Bangun (bagian bawah) yang digunakan untuk memelihara hewan ternak, Rongu Uma (bagian tengah) yang ditinggali oleh penghuni, dan Uma Daluku (bagian atas atau menara) untuk menyimpan bahan makanan dan alat pusaka. Bagian atas juga memiliki fungsi keagamaan sebagai tempat tinggal arwah leluhur sesuai dengan agama tradisional masyarakat Sumba yang disebut Marapu.
Sosiolognrl mencoba bertanya ke salah satu mamah tentang ikon kepala kerbau yang terpasang di selasar rumah atau di tembok depan rumah Umma Adung saat ditemui di kampungnya dia menjelaskan bahwa kepala kerbau yang sudah dikeringkan menandakan jumlah berapa ekor kerbau yang dipotong saat upacara pemakaman.Â
Umumnya antara 5 sampai 10 ekor kerbau, selain kerbau hewan yang dipotong yaitu babi. Sedangkan babi yang dipajang adalah rahang babi tersebut. Ini berfungsi sebagai penanda jumlah ekor babi yang dipotong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H