Mohon tunggu...
Rami Musrady Zaini
Rami Musrady Zaini Mohon Tunggu... PNS -

Terkadang meluapkan gagasan ke dalam bait-bait kata terasa sulit, untuk tak dibilang sebagai penulis. Biarlah ku dinilai sedang iseng dalam menyusun sebuah gagasan. Dan inilah saya, yang tak pernah bijak dengan hari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orisinalitas

20 April 2019   00:59 Diperbarui: 20 April 2019   01:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akar rumput lebih parah lagi, penyebar luasan sebuah informasi di media sosial seperti gelas yang pecah, terserak sehingga sulit tuk dicari puing-puingnya. Mana yang benar mana yang salah. 

Pembuatan argumentasi dan simpulan yang lebih menekankan kecepatan di jari ke timbang kecepatan otak menjadi etalase sendiri. Ditambah lagi Mekanisme kopi dan paste argumentasi sudah menjadi hukum yang umum. Tak diolah langsung ditelan, parahnya lagi disebarkan.

Fenomena seperti ini semakin mewabah di ajang pemilu yang baru saja selesai. Tebar dan lempar argumentasi yang tak berdasar menjadi lumrah. Alhasil Fitnah dan Hoax mendapat tempat yang damai.

Kita telah kehilangan nilai-nilai, orisinalitas dan kekaryaan kita perlahan-lahan mulai sirna. Benar kata Coen yang penulis itu, masyarakat kita selalu membicarakan hal-hal yang tanpa data, yang tak punya validitas. 

Lanjutnya, itu disebabkan oleh masyarakat kita yang malas membaca dan menulis. Najwa, si pemilik Mata Najwa dan duta baca Indonesia itu, dengan lirihnya menyebut minat baca negeri kita memang paling rendah dibanding negara lain.

Kiranya, disitulah semua bermula, rendahnya minat baca dan kualitas membaca pada akhirnya menuntun seseorang mengesampingkan orisinalitas mulai dari pikiran hingga tindakan.

Guru SD ku dan Ayahku adalah pengingat bahwa orisinalitas adalah jang oetama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun