Mohon tunggu...
Rami Musrady Zaini
Rami Musrady Zaini Mohon Tunggu... PNS -

Terkadang meluapkan gagasan ke dalam bait-bait kata terasa sulit, untuk tak dibilang sebagai penulis. Biarlah ku dinilai sedang iseng dalam menyusun sebuah gagasan. Dan inilah saya, yang tak pernah bijak dengan hari sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rekonstektualisasi Pemikiran dan Pergerakan HMI

18 Maret 2016   10:25 Diperbarui: 18 Maret 2016   10:34 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KESIMPULAN 

Setelah dikemukakan deskripsi dan analisis pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan:

Bermodalkan kemampuan reinterpretasi dan konstektualisasi ajaran Islam, HMI harus berusaha menampilkan perkaderan yang memakai pola radikalisasi intelektual, untuk dapat membaca kekeliruan masa lalu maupun kefatalan masa kini untuk kejelasan arah dimasa mendatang. HMI harus bisa kembali ke pangkal jalan. Orang bijak mengatakan bila anda menyadari telah menyimpang maka kembalilah ke pangkal jalan (khitah). Kembali ke pangkal jalan (khitah) dimaksudkan kembali kepada cita-cita besar HMI untuk menebarkan “keimanan, keislaman dan keihsanan”. Tidak lain adalah agar HMI kembali ke raison de etrenya (bagaimana proses menjadinya) tidak lain tidak bukan agar HMI dikelola berdasarkan sistem (ideology) yang telah disepakati secara nasional dan tidak melenceng dari idealisme didirikannya pada tanggal 5 Februari 1947 sebagai upaya menjawab rekonstektualisasi pemikiran dan pergerakan HMI.

HMI diakui sebagai organisasi lembaga milik warga yang berdiri bukan oleh Negara, melainkan oleh warga dengan dual jargonnya Ke islaman dan KeIndonesiaan dengan begitu HMI harus memberi catatatan kritis untuk Negara, HMI juga sebagai civil society harus melakukan penguatan-penguatan cultural di tingkatan akar rumput dan bersama-sama dengan elemen kebangsaan lainnya untuk memperkuat civil society di Indonesia. Sebagaimana tujuan HMI…ikut bertanggung jawab pada terciptanya masyarakat adil makmur yang diridhoi allah swt. Sebagai organisasi yang berorientasi kerakyatan, maka saat ini, HMI harus memperteguh kekuatan civil society dalam menggelindingkan demokratisasi di negeri ini. Bukan menjadi penjaga setia kekuasaan yang tidak mampu kritis dan tidak peduli pada tuntutan rakyat. HMI harus bisa menjadi ‘Penyambung Lidah Rakyat’ seperti istilah Bung Karno yang tahan banting dan godaan, bahkan siap menderita. Insya Allah.

Penulis Adalah Ketua HMI Cabang Kendari 2007-2009

 

End Note

[1]Jendral Sudirman dalam Sambutannya ketika milad I HMI lihat Victor Tanja, Himpunan Mahasiswa Islam: Sejarah dan Kedudukannya Di Tengah Gerakan-Gerakan Muslim Pembaharu Di Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1991.

[2]Beberapa kali dalam media baik cetak dan elektronik menyebutnya Himpunan Mahasiswa Indonesia

[3]Lihat Fahri Ahli dalam Kata Pengantar HMI dan Rekayasa Asas Tunggal Pancasila

[4]Ibid, hal.12

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun