Menguji Kualitas Bakal Calon Bupati
Sampai hari ini, para peminat/bakal Calon Bupati belum mendapatkan ujian yang serius, ini dapat terlihat dari “harmonis” nya hubungan antara Eksekutif dan Legislatif. Mulusnya berbagai kebijakan yang mungkin memang seharusnya demikian, tapi tidak pernah ada tantangan serius yang berasal dari lembaga DPRD.
Kelompok kritis masyarakat pun belum kelihatan melakukan presure atas sebuah kebijakan yang “mungkin” tidak jalan, atau terdapat kelemahan. Satu dua kali memang terjadi, namun belum dapat menguji kemapanan cara bakal calon dalam mengelola issu persoalan yang ada.
Namun sangat mungkin bagi sebagian kelompok masyarakat, menemukan kebaikan atau kelemahan bakal calon bupati namun tidak tersampaikan berupa feed back kepada yang bersangkutan dan hanya dijadikan alasan pribadi atau lingkungan terdekatnya untuk memilih atau tidak memilih, suka atau tidak suka terhadap para bakal calon.
Menjadi kewajiban seluruh elemen masyarakat dan khususi politisi untuk mendorong masyarakat agar dapat menentukan pilihannya secara rasional, sekaligus menguji kualitas para bakal calon bupati melalui berbagai pilihan cara yang dapat dilakukan.
Sebagai catatan ringan, tulisan ini tidak menggambarkan konstalasi politik sesungguhnya. Catatan ini hanya sebatas rekaman atas pembicaraan ringan di warung-warung kopi, di beranda-beranda politik dan ladang-ladang kehidupan masyarakat. (SIM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H