Mohon tunggu...
Sopwan Ismail
Sopwan Ismail Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Semua Bangsa

● Muslim ○ Urang Sunda ● Nasionalis - Religius

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menimbang Pasangan Calon di Pilkada Serentak Ciamis 2018

21 Desember 2016   05:53 Diperbarui: 26 Desember 2016   16:10 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pasangan incumbent selalu memiliki keuntungan popularitas dibanding pasangan lainnya. Namun keterpilihannya sangat tergantung dari apakah selama pengabdiannya dinilai positif atau tidak oleh masyarakat. Tidak sedikit contoh incumbent tumbang dalam gelaran Pilkada bukan karena persoalan mendapat penantang yang lebih populer namun tingkat keterpilihannya yang buruk dan masyarakat cenderung mengganti bukan melanjutkan.

Dalam konteks Ciamis, bagaimana kecenderungan masyarakat dapat dibaca dari hasil survei. Tentu hasil survay dengan metodologi yang terstandar dan dilakukan oleh lembaga yang dapat dipercaya. Sehingga Makanan ringan dari Warung Kopi sulit untuk dijadikan rujukan, makanan warung kopi hari ini, menempatkan 4 nama paling mengemuka, ada H. Iing Syam Arifin, H. Oih Burhanudin, H. Asep Herdiat dan H. Didi Sukardi. Ditambah nama nama lain yang sudah memiliki keinginan cukup kuat untuk ikut dalam kontestasi Pilkada. Ada Nama Hj. Irma Bastaman Haris dan H. Heri Solehudin, bahkan muncul nama KH. Agus Abdul Kholik, Ketua PC NU Kabupaten Ciamis.

Jika dan Hanya Jika Ada “Pasangan Calon”
Dari sejumlah nama yang mulai beredar di masyarakat dan di rilis beberapa media regional. Beberapa kemungkinan pemaketan lagi lagi muncul menjadi makanan di pertemuan-pertemuan warung kopi. Tentu akan sangat subjektif karena bukan kebijakan Partai Politik, hanya sebatas makanan ringan yang tidak akan memuaskan siapapun.

Saya ingin menampilkan beberapa kemungkinan pasangan, dengan tidak menyertakan partai mana yang mungkin mendukung, tidak menyertakan basis dukungan kelompok, karena minim data dan informasi yang dapat dijadikan landasan.

Kemungkinan Pertama. Pasangan H. Iing SA dan H. Oih Burhanudin sebagai Incumbent banyak dibaca sebagai pasangan yang paling “kuat” jika PDIP tidak berambisi mengusung kader terbaiknya sebagai Bakal Calon Bupati. Ini pasangan ideal dari ‘kawinan’ Mantan Birokrat dan Politisi murni dengan basis dukungan Selatan dan Utara (konon demikian) walaupun faktanya, sekalipun Bupati Incumbent banyak mendapatkan stigma kurang baik sebagai bukan asli kelahiran Ciamis dan di waktu Pilkada yang lalu stigma tersebut tidak laku, terbukti berakhir dengan kemenangannya. 

Kedua, Indikasi bersatunya H. Asep Herdiat dengan H. Oih Burhanudin menjadi perbincangan menarik dikalangan pemilih tertentu, bersatunya “Kaum Muda” Ciamis sebagai kelebihan tidak dapat dinafikan. Walaupun secara kedaerahan keduanya berasal dari Ciamis Utara. Dengan energi mudanya, pasangan ini banyak diharapkan dapat melakukan terobosan terobosan untuk memajukan Ciamis.

Ketiga, Pasangan H. Iing Syam Arifin dan H. Asep Herdiat, dalam pandangan politik, paket ini merupakan pasangan paling tidak ideal karena tidak ada kandidat yang menjadi representasi politisi. Kelebihan pengalaman birokrasi sekaligus menjadi titik lemahnya. Dilihat dari basis dukungan kedaerahan, pasangan ini mirip dengan paket pasangan kemungkinan pertama.

Keempat, jika kemungkinan pertama menguat, maka H. Asep Herdiat harus berupaya keras untuk memilih kandidat Calon Wakil Bupatinya. Masih tersisa beberapa nama yang sampai hari ini serius untuk maju di Pilkada Bupati. Ada Nama H. Didi Sukardi, Hj. Irma Bastaman Haris, ada H. Heri Solehudin dan KH. Agus Abdul Kholik, Ketua PC NU Kabupaten Ciamis. 

Dilihat dari sejumlah nama tersebut, dari informasi yang beredar H. Didi Sukardi ,menjadi nama yang agak sulit dan kemungkinannya kecil untuk dapat berpasangan dengan H. Asep Herdiat. Sehingga jika akan memadukan antara birokrat dengan politisi, maka H. Asep Herdiat dengan Hj. Irma Bastaman menjadi pasangan yang paling tepat. Namun jika yang dipandang dapat memiliki kemungkinan berhasilnya adalah perpaduan antara Mantan Birokrat dan Tokoh Agama. H. Asep Herdiat dengan KH. Agus Abdul Kholik menjadi pasangan yang tepat.

Kemungkinan Kelima. Bagaimana jika Pasangan H. Asep Herdiat dengan H. Oih Burhanudin yang menguat, maka H. Iing Syam Arifin memiliki peluang yang sama untuk dapat bergandengan dengan Hj. Irma Bastaman atau H. Didi Sukardi.

Berbagai kemungkinan itu hanya makanan ringan, dari kerasnya politik yang dapat menggerus dan melumatkan berbagai teori kemungkinan. Misalnya saja, Bupati Incumbent tidak menghendaki lagi untuk maju di Pilkada karena berbagai pertimbangan, misal juga jika H. Asep Herdiat tidak menghendaki untuk ikut kontestasi atau mungkin saja H. Oih Burhanudin yang sekalipun kader terbaik partai PDI Perjuangan tidak diberikan tugas untuk maju di perhelatan Pilkada Kabupaten Ciamis.
Berbagai kemungkinan akan muncul dan dapat merubah semua yang tidak mungkin menjadi mungkin dan demikian sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun