Mohon tunggu...
a writer
a writer Mohon Tunggu... pegawai negeri -

a Moslem : A human being : A scorpion

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

GEROMBOLAN SI BERAT KE BANDUNG

8 Januari 2015   21:56 Diperbarui: 1 September 2016   12:01 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore hari kami sudah bercokol di Paris Van Java. Disana kami tidak beli baju atau barang lain, karena MAHAL ya ternyata kakak. Harga nya dua atau tiga kali lipat dengan yang di alun-alun tadi. Kami hanya punya waktu satu malam di bandung, karena malam berikutnya kami kembali ke Lampung. Jadi malam itu kami melakukan perjanjian tidak akan tidur di bawah jam 12. Bagi yang melanggar akan dibakar hidup-hidup. Kaum barbar ceritanya. 

“Orang-orang pada modis gini ya?” celetuk Rica saat kami foto-foto didalam Paris Van Java. Memang benar, Bandung memang penuh dengan fashion cakep. Sementara kami, cukup baju kaos dan celana pendek atau celana jeans. 

“its oke lha, kita kan memang mau jalan jalan aja. Nang senyum nang, ” jawab gue sambil bergaya dengan lanang di sebuah patung gelas raksasa.

IMG_3771
IMG_3771
IMG_3790
IMG_3790
 

Sekitar beberapa jam kami berkeliling dan melihat-lihat, ke atas ke bawah, ke kanan ke kiri. Sampai akhirnya tau-tau sudah maghrib, dan kembali kelaparan. Ini busung lapar apa kesurupan jin ya? Tidak sanggup menahan laper lebih lama , kami berhenti di sebuah kafe di area paris van java yang berkesan mehong. 

“Nang, gue beli teh anget tawar aja lah.” Gue mencoba membaca daftar harga di menu. 

“Ha?” Lanang melongok. “Jangan kayak orang miskin.”

 ‘Lo pesen apa memang?” 

“Teh anget manis” 

“Beda tipis, babik” 

Selesai makan dengan menu “ayam goreng hsdhdjfjkf, steak bdmmkfhgk, nasi goreng jjdutjjt, yang semuanya nama western. Kami melanjutkan rencana selanjutnya , yaitu Ciwaaaaaaalk!! Tapi well, weekend kan? kami terjebak macet berjam jam di jalan (iya dong, masa di sumur). Berangkat setelah magrhib mencapai ciwalk jam delapan malam dengan pinggang pegal dan telinga pekak oleh suara klakson sepanjang kemacetan. 

Ciwalk atau Cihampelas Walk adalah salah satu pusat perbelanjaan mewah di Bandung. Lokasinya di jalan Cihampelas, dengan tempat yang bersih dan nyaman. Karena kami tiba saat malam, lampu dari tiap gerai memberi atmosfer yang gimana gitu, ada juntaian dan lilitan lampu hias di pohon-pohon bagian outdoornya. Dengan konsep “terbuka” dan “hijau” , gabungan bangunan yang modern dengan area hijau yang adem. Semua serba bersih, modern, hujau dan toiletnya gratis lho.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun