**
CHAPTER 2 : BANDUNG !!
Tiba di bandung pukul 08.00 pagi, langsung keliling mencari hotel which is penuh karena weekend. Disana penuh disini penuh, akhirnya kami memutuskan sarapan di tempat yang direkomendasikan salah satu kerabat. Nasi kuning Sumur Bandung. Dnegan lokasi yang tentu saja di Jalan sumur bandung, ada nasi kuning dengan lauk yang beragam. Dua diantaranya daging giling dan ati ampela. Nasi kuningnya lezat, kayak nasi uduk tapi warna kuning (ya eyalah, malih), sambalnya sambal oncom yang antara pedas enggak manis pun bukan tapi ajaibnya nikmat. Dan bala-bala itu artinya bakwan , daging gilingnya beneran daging, bukan alak alak. Dan penerawangan lanang kalo diirasakan nasinya ini warna kuningnya pake kunyit asli, bukan pewarna apalagi guna-guna istri kedua.
“Bala bala kan serangga yang kakinya delapan itu ya nang?” Ratu garing mencoba melucu ke Preman tomboy.
“Bukan, itu bekicot namanya.” Dan herma pun kembali gagal.
***
Akhirnya, kami mendapatkan sebuah penginapan (agak ga enak nyebutnya hotel) di daerah geger kalong. Geser dikit ketemu Darut tauhidnya Aa Gym yang masih ngehits di masa itu. Sewa dua kamar, kamar A yang di dalamnya ada dua kasur untuk empat bidadari complicated itu, dan satu kamar untuk kami para bujang. Kamar bujang Cuma ada satu kasur besar, kamar mandi di dalam of course, karena kalau diluar kosan namanya bukan?Hal pertama yang gue lakukan saat masuk kamar adalah mengecek kamar mandi, dan mendapatkan ‘bendaseruparambuttapikeriting’ dimana-mana.
“buset ni orang sebelumnya rontok jembrewi kali ya yo?” Gue siram lantai dengan air sebanyak mungkin, tembok dan toilet nya pun gue siram.
"Dan apa gak dibersihin setelah checkout?". Ga ada jawaban dari ryo sama sekali, saat gue longok ternyata sang empunya nama sudah ngorok.
“gue yang nyetir dia yang kecapean” ujar fili yang duduk di sofa sambil ngerokok.
“capek nahan lemak kali ya hahaha”