Mohon tunggu...
SOPHIA NABILA
SOPHIA NABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

• Mahasiswi Pendidikan Matematika UIN Ar- Raniry Banda Aceh • Anggota Kominfo Himmaptika UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rahasia di Balik Sukses Belajar Statistik: Peran Penting Faktor Psikologis

2 September 2024   14:26 Diperbarui: 2 September 2024   14:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar by ...

Belajar statistik sering kali dianggap menakutkan dan menjadi tantangan bagi sebagian besar mahasiswa. Angka-angka, rumus, dan konsep yang kompleks membuat banyak mahasiswa merasa cemas atau takut untuk mempelajari statistik. Namun, kunci sukses dalam belajar statistik tidak hanya terletak pada pemahaman materi atau konsep matematika dan analisis data saja. Faktor psikologis juga memainkan peran penting dalam kesuksesan belajar statistik dengan baik.

Mengapa Statistik Menjadi Tantangan bagi Mahasiswa?

Statistik merupakan disiplin ilmu yang memerlukan kemampuan analisis yang tinggi. Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis data, memahami pola-pola yang muncul, dan menarik kesimpulan yang tepat. Namun, persepsi awal terhadap statistik sering kali menjadi tantangan terbesar. Banyak mahasiswa merasa terintimidasi bahkan sebelum mereka mulai belajar, dan merasa tidak percaya diri karena menganggap mata kuliah ini sulit, sehingga mereka cenderung menghindarinya.

Selain itu, statistik sering kali dianggap kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Padahal, statistik adalah alat yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga penelitian sosial. Statistik diperlukan untuk mengolah data, membuat keputusan berdasarkan bukti, dan memahami fenomena yang kompleks di berbagai bidang. Pandangan bahwa statistik kurang relevan biasanya muncul dari kurangnya pemahaman tentang penerapan statistik dan pentingnya dalam pengambilan keputusan yang berdampak besar pada masyarakat. Oleh karena itu, mengubah cara pandang seseorang terhadap statistik merupakan langkah awal yang penting untuk bisa menguasai mata kuliah ini.

Faktor-faktor psikologis yang penting dalam mempengaruhi cara seseorang memahami, memproses, dan menerapkan konsep-konsep statistik meliputi:

1. Motivasi

Motivasi adalah dorongan internal yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu dan mencapai tujuan. Mahasiswa yang termotivasi cenderung lebih gigih dalam menghadapi kesulitan dan lebih bersemangat untuk memahami konsep statistik yang kompleks.

Contoh: Seorang mahasiswa yang belajar statistik karena tertarik dengan data dan ingin memahami bagaimana statistik dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam kehidupan, akan lebih menikmati proses belajar daripada hanya karena mengharapkan penghargaan atau menghindari hukuman.

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merujuk pada hasil yang ingin dicapai oleh mahasiswa selama proses belajar. Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam belajar statistik membantu mahasiswa tetap fokus, terorganisir, dan termotivasi.

Contoh: Jika tujuan jangka panjang seorang mahasiswa adalah menjadi ahli dalam analisis data, maka tujuan jangka pendeknya bisa mencakup menguasai berbagai teknik statistik dan perangkat lunak yang relevan.

3. Kontrol Diri

Kontrol diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi, perilaku, dan pikiran dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Mahasiswa yang memiliki kontrol diri yang baik mampu tetap fokus pada tujuan belajar, menghindari gangguan, dan menjaga konsistensi dalam usaha belajar.

Contoh: Seorang mahasiswa yang sedang belajar statistik mungkin menghadapi godaan untuk memeriksa media sosial. Dengan kontrol diri yang baik, ia akan memilih untuk menunda keinginan tersebut dan fokus pada penyelesaian tugas statistik.

4. Metakognisi

Metakognisi adalah kesadaran dan pemahaman seseorang tentang proses berpikir dan belajar mereka sendiri. Metakognisi mencakup kemampuan untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi strategi belajar yang digunakan.

Contoh: Sebelum memulai bab baru dalam statistik, seorang mahasiswa memutuskan untuk menggunakan kombinasi membaca teks dan menonton video penjelasan sebagai strategi belajar yang paling efektif untuk dirinya.

5. Keyakinan Diri

Keyakinan diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas tertentu. Dalam belajar statistik, keyakinan diri memainkan peran penting dalam bagaimana mahasiswa menghadapi tantangan dan memotivasi diri untuk terus berusaha memahami materi yang kompleks.

Contoh: Seorang mahasiswa yang percaya diri akan menghadapi ujian statistik dengan keyakinan bahwa persiapan yang telah dilakukan cukup untuk mengerjakan soal-soal ujian dengan baik.

6. Emosi

Emosi memainkan peran besar dalam bagaimana mahasiswa menghadapi materi, berinteraksi dalam kelas, dan menyelesaikan tugas. Emosi positif dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajar, sedangkan emosi negatif seperti kecemasan dapat menghambat proses belajar.

Contoh: Seorang mahasiswa yang merasa cemas menjelang ujian statistik mungkin mengalami gangguan konsentrasi yang mempengaruhi performanya.

7. Pengaturan Lingkungan

 Pengaturan lingkungan belajar yang baik dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi gangguan, dan membantu mahasiswa menjadi lebih efisien dalam memahami materi statistik.

Contoh: Mahasiswa yang memilih tempat belajar yang tenang dan terorganisir, seperti perpustakaan, dapat lebih fokus dan efektif dalam belajar statistik.

Kesimpulan

Sukses dalam belajar statistik tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kognitif, tetapi juga oleh faktor psikologis yang mendukung. Dengan motivasi yang kuat, tujuan pembelajaran yang jelas, kontrol diri yang baik, metakognisi, keyakinan diri, emosi yang terkelola, serta pengaturan lingkungan yang optimal, mahasiswa dapat mengatasi rintangan dan mencapai kesuksesan dalam mempelajari statistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun