Mohon tunggu...
Sopanro gultom
Sopanro gultom Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hoby saya makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pantun

1 Agustus 2023   10:40 Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PANTUN


Menurut Moeliono (2002:728), pantun adalah bentuk puisi asli Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat atau lima kata, bersajak (a-b-a-b), tiap larik terdiri atas empat kata, baris pertama dan kedua sampiran dan baris ketiga dan keempat merupakan isi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b).  
Ciri-ciri Pantun
Dilansir situs resmi Kemdikbud, pantun memiliki ciri khas bahasa yang amat kental yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya. Berikut ini ciri-ciri pantun:

1. Tiap bait pantun terdiri atas empat baris

Pantun memiliki ciri khas tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

2. Terdiri dari 8-12 suku kata di tiap barisnya

Tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena itu, tiap baris pantun umumnya terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

3. Pantun memiliki sampiran dan isi

Sampiran adalah pengantar yang biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiwa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Untuk urutan pantun, sampiran berada di baris pertama dan kedua. Sementara isi pantun di baris ketiga dan keempat.

4. Pantun bersajak atau berima a-b-a-b

Sajak atau rima adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Khusus untuk pantun, memiliki ciri khas sajaknya adalah a-b-a-b.

Jenis-jenis Pantun
Jenis-jenis pantun amatlah beragam. Dikutip dari buku 'Peribahasa, Puisi, Pantun, Sajak' oleh Teguh Indriawan, berikut ini jenis-jenis pantun berdasarkan pengelompokannya:

1. Jenis pantun anak-anak, terdiri dari:

Pantun bersukacita
Pantun berdukacita
2. Jenis pantun orang muda, terdiri dari:

Pantun jenaka
Pantun dagang atau nasib
Pantun muda:
- Pantun berkenalan
- Pantun berkasih-kasihan
- Pantun berceraian
- Pantun beriba hati
3. Jenis pantun orang tua, terdiri dari:

Pantun nasihat
Pantun adat
Pantun agama
Nah, kini kamu sudah memahami terkait ciri-ciri dan jenis-jenis pantun. Selanjutnya mari membahas tentang langkah-langkah cara membuat pantun yang baik dan benar.

Cara Membuat Pantun
Dikutip dari buku 'Serba-Serbi Pantun' karya Wendi Widya R.D., berikut ini langkah-langkah yang perlu diperhatikan terkait cara membuat pantun yang baik dan benar:

1. Menentukan topik atau tema pantun

Langkah pertama cara membuat pantun adalah menentukan topik atau tema pantun. Topik atau tema pantun dapat berasal dari apa saja, seperti dari pengalaman pribadi, perasaan hati, peristiwa yang dilihat ataupun yang didengar. Contohnya: tema pantun cinta, transportasi, budi pekerti, atau pekerjaan.

2. Memilih jenis pantun yang ingin dibuat

Langkah kedua cara membuat pantun adalah memilih jenis pantun yang ingin dibuat sesuai tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Contohnya: jenis pantun sukacita, dukacita, ataupun perkenalan.

3. Menulis isi pantun terlebih dahulu (baris ketiga dan keempat)

Langkah ketiga cara membuat pantun adalah menulis isi pantun terlebih dahulu. Isi pantun yakni terdapat pada baris ketiga dan keempat. Perlu diperhatikan, isi pantun haruslah mencerminkan tema pantun.

4. Membuat kalimat sampiran (baris pertama dan kedua)

Langkah keempat cara membuat pantun adalah menulis kalimat sampiran. Sampiran pantun yakni terdapat pada pertama dan kedua. Perlu diingat, bunyi akhir baris pertama harus memiliki bunyi yang sama dengan baris ketiga. Begitu pula untuk bunyi akhir baris kedua harus sama bunyinya dengan akhir baris keempat.

5. Menggabungkan isi dan sampiran menjadi pantun

Langkah terakhir cara membuat pantun adalah dengan menggabungkan isi dan sampiran agar menjadi pantun yang baik dan benar. Jangan sampai terbalik, urutannya adalah sampiran pada baris pertama dan kedua, lalu isi pantun pada baris ketiga dan keempat.

Contoh pantun orang muda tema pantun perkenalan:

        Bunga mawar milik tuan,
         Mawar dibeli dari Surabaya.
      Kalau boleh abang berkenalan,
      Adik cantik siapa yang punya.


Pantun lucu
 
   1. jalan jalan ke berastai
    Sampai disana ikut lomba
    Kalo hidup ingin berarti
    Jangan coba dengan narkoba

    2.Buat apa teh manis
     Kalo bukan untuk diminum
     Buat apa bibirmu manis
     Kalo bukan untuk dicium

   3.Buah salak baru dipetik
       Buah duku buah delima
       Banyak wanita cantik
       Cuma aku yang kamu cinta


Pantun nasehat

1.Bawa paku dipukul batu
    Dicampur jamu diatas tungku
    Cinta suciku hanyakah Satu
    Untuk dirimu sepanjang waktu

2.Makan nasi kucing
   Sambil dipangku
   Good morning
   Kamu yang dihatiku

 3. Kesuper market beli piring baru
      Sekalian juga membeli gelas
      Dengarkanlah  nasehat orang tua
     Agar menjadi orang sukses

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun