Pak Misnoh: "Sama Pak, Saya senang sekali ketiban rejeki hari ini. Baik Pak, saya tunggu minggu depan y Pak kedatangan staff Bapak"
Pak Basroni kemudian pulang dengan hati riang lantaran rencanannya terwujud. Pun demikian pula Pak Misnoh, bayang-bayang memiliki apartemen dan beroleh penghasilan pasif saban tahun kadung memenuhi pikirannya sepanjang hari itu, bahkan sampai sepekan ke depan ketika Jaelani mengetuk pintu rumahnya.
Jaelani: "Saya Jaelani, Pak. Diminta Pak Basroni menemui Bapak buat tindak lanjut kesepakatan Bapak dengan beliau pekan lalu. Untuk itu, ini sudah kita siapkan lembar perjanjian atau kesepakatan kerja sama antara perusahaan kami dengan Bapak, yang intinya adalah Bapak bersedia dengan sadar menyerahkan tanah yang Bapak miliki kepada PT ABC yang kemudian kami akan memberikan saham kepemilikan apartemen yang nanti kita bangun sebesar 30%. Dan di perjanjian ini kami PT ABC menyatakan sanggup memberikan imbalan hasil berupa 30% laba bersih kami setiap tahun kepada Bapak. Perjanjian ini adalah bukti keseriusan kami menindaklanjuti itikad baik dari kesepakatan Bapak dan Pak Basroni pekan lalu. InsyaALLAH yang terbaik buat kedua belah pihak"
Pak Misnoh: "Baik Mas Jaelani, ini sekalian saya serahkan pula Sertifikat Hak Milik tanah di lokasi tersebut, jadi dengan sudah saya serahkannya sertifikat ini maka akan saya tanda tangani perjanjian ini Mas" Pak Misnoh sumringah menandatangani berkas perjanjian beberapa lembar itu lantaran sudah terbayang berbagai penghasilan rutin yang bisa ia dulang setiap tahun.
Jaelani: "Baik Pak Misnoh, kalau begitu saya pamit undur diri dulu y Pak. Dan sekaligus memberitahukan juga Pak bahwa rencananya, pembangunan sudah akan dimulai di tanah tersebut pekan depan. Jadi Bapak akan melihat banyak kendaraat berat mulai masuk lahan tersebut dan membawa material untuk persiapan pembangunan"
Pak Misnoh: "Aman Pak, tidak apa-apa. Saya jsutru senang, karena kalau sudah dibangun berarti akan lebih cepat beroperasi dan akan lebih cepat juga kita menikmati hasilnya"
Jaelani pulang dengan membawa surat perjanjian yang sudah ditandatangani Pak Misnoh dan SHM tanah yang akan dibangun oleh PT ABC.
Yang tidak diketahui Pak Misnoh secara persis adalah Jaelani langsung mengurus semua administrasi SHM tersebut agar dibalik nama menjadi PT ABC sebagai pemilik (HGB, karena PT ABC adalah badan hukum).
Sehingga, begitu selesai diurus, per hari itu, resmi dan sah, tanah strategis itu sudah berpindah tangan menjadi milik PT ABC, alias bukan milik Pak Misnoh lagi.Â
Pembangunan apartemen, seperti yang dijanjikan, mulai berjalan. Kendaraan besar mondar-mandir di area tanah Pak Misnoh. Beliau pun rutin mengecek kemajuan proyek tersebut karena senang ia memiliki 30% dari apartemen itu nantinya.
Namun di tengah progres pembangunan yang lancar, tiba-tiba, Pak Basroni menelepon Pak Misnoh, kepada Pak Misnoh, Ia menyampaikan bahwa terdapat kendala dalam proses pembangunan tersebut dan untuk penjelasan detailnya ia kembali mengutus Jaelani untuk memberikan gambaran lengkapnya.