Mohon tunggu...
Erikson Wijaya
Erikson Wijaya Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Ditjen Pajak- Kementerian Keuangan. Awardee LPDP PK-160. A Graduate Student of Business Taxation at The University of Minnesota, USA (Fall 2020).

Be strong for life is short. Be patient for life is good. Be bold for life is challenging.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Soal Beasiswa LPDP yang (Mungkin) Jarang Dibicarakan

16 Mei 2020   15:51 Diperbarui: 16 Mei 2020   16:13 6096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan dalam mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan akan berperan sangat penting selama mengikuti tahapan demi tahapan seleksi beasiswa LPDP. Pengalaman pribadi penulis sendiri bahkan sampai membuat flowchart untuk memudahkan langkah dan memantapkan strategi pendaftaran.

Tantangan Kedua: Siaga dan Siap di Tahap Dua

Selesai urusan administrasi, jika dinyatakan lulus, maka tahapan seleksi selanjutnya sudah menanti. Seleksi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Karakteristik Pribadi (TKP), dan Essay On The Spot (EOTS) harus dihadapi dan ketiganya bukan tes yang sederhana. 

Namun lepas dari proses tersebut, hal yang menantang di tahap ini adalah hasil raihan nilai TPA yang langsung diberitahukan sehingga jika peserta tidak pandai menata mental, manakala nilai yang didapat terbilang rendah, bisa berdampak pada kualitas pengerjaan TKP dan EOTS yang tidak optimal. 

Sampai saat ini hanya manajemen internal LPDP sendiri yang mengetahui secara pasti ambang batas nilai kelulusan TPA. Bersikap siaga dalam menerima hasil yang didapat membutuhkan latihan dan penguasaan mental yang baik. Tidak semua peserta mampu menguasai dirinya jika ternyata nilai yang didapat di bawah target.

Kualitas soal TPA dalam seleksi beasiswa LPDP terbilang sulit dan hanya mampu dihadapi dengan bekal latihan yang cukup. Selain TPA, TKP juga merupakan salah satu tes wajib yang digunakan untuk mengukur kepribadian peserta tes. Kedua tes ini dilengkapi dengan EOTS, yang menguji wawasan peserta dalam menanggapi dan mengajukan solusi atas isu-isu terkini dalam negeri. 

Adanya ketiga unsur di dalam tes tahap dua ini adalah hasil penyempurnaan mekanisme seleksi yang disepakati LPDP. Hasil capaian nilai TPA, dan jawaban yang diberikan dalam TKP, dan EOTS dianggap cukup memberikan kualitas kognitif dan gambaran perangai serta wawasan dari masing-masing peserta. 

Sebab pintar secara akademik dan nalar saja tidak cukup tanpa karakteristik pribadi dan wawasan yang sesuai dengan visi LPDP untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

Tantangan Ketiga: Medan Wawancara

Ini adalah tahap dimana semua aspek kesiapan dalam mengikuti seleksi beasiswa LPDP diuji. Pewawancara berjumlah empat orang dengan masing-masing membawa agenda tertentu untuk ditanyakan kepada peserta. Ada yang fokus menguji isu akademik semisal proposal studi, rencana studi, alasan pemilihan jurusan dan universitas, sampai dengan topik rencana tesis kelak. 

Ada pula yang bertugas menguliti kualitas profesional yang selama ini dijalankan peserta. Di bagian ini, mereka akan mengejar pengakuan demi pengakuan yang dituturkan untuk mendapatkan keyakinan yang utuh mengenai karya, kontribusi, dan capaian yang telah dijabarkan peserta di dalam daftar riwayat hidup. Jika tidak membekali diri dengan persiapan yg matang, maka peserta bisa saja terhambat di tahap ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun